Nafsu makan atau keinginan untuk makan terkadang berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan tidak jarang di bulan ini kita memiliki nafsu makan yang tinggi, namun tiba-tiba juga bisa menurun. Sehingga tak jarang sebagian orang mengonsumsi vitamin penambah nafsu makan.
Perlukah mengonsumsi vitamin penambah nafsu makan? Amankah?
LIMONE telah menghubungi Nia Rizki Rahmadani S.Gz, seorang Ahli Gizi dari RS Sumber Waras Jakarta, yang akan menjelaskan alasan seseorang mengalami penurunan keinginan makan dan cara memilih vitamin penambah nafsu makan.
Apa Saja yang Bisa Memengaruhi Nafsu Makan?
Menurut Nia, terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi nafsu makan seseorang, di antaranya adalah:
- Rasa lapar
- Makanan yang disukai atau penampilan makanan yang menarik
- Emosi dan psikologis, karena terkadang suasana hati seseorang juga dapat memengaruhi seseorang ingin makan atau tidak. Hal ini juga berkaitan dengan stres yang dialami seseorang
- Kebiasaan atau rutinitas, misalnya makan bersama keluarga besar, acara ulang tahun, serta perayaan lainnya
- Sistem syaraf melalui neurotransmitter (senyawa yang mirip hormon) juga dapat memengaruhi nafsu makan seseorang
Selain itu, Ahli Gizi ini juga menuturkan bahwa terdapat beberapa hormon yang dapat memengaruhi nafsu makan.
“Seperti leptin yang dapat menekan nafsu makan. Leptin ini akan memberikan signal kenyang. Leptin diproduksi oleh sel-sel lemak, maka jumlah leptin akan sebanding dengan jumlah lemak dalam tubuh,” jelasnya
“Namun pada orang obesitas, biasanya terjadi resistensi leptin. Sehingga orang tersebut tidak peka terhadap signal kenyang,” lanjutnya.
Tak hanya itu, terdapat hormon ghrelin yang dapat memicu nafsu makan. “Hormon ini dilepaskan oleh lambung ketika kosong dan membutuhkan makanan,” ujarnya.
“Ghrelin ini meningkatkan jumlahnya pada waktu sebelum makan, kemudian akan menurun jumlahnya pada waktu setelah makan. Selain itu terdapat beberapa hormon lain seperti amilin, insulin, dan glikagon” terang Nia.
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Penurunan Nafsu Makan?
Ahli Gizi ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyebab mengapa seseorang mengalami kehilangan atau menurunnya nafsu makan. Di antaranya adalah:
- Adanya infeksi penyakit seperti radang paru-paru, ISPA, gastroenteritis, dan penyakit infeksi lainnya
- Terdapat efek samping dari obat-obatan seperti antidepresan, antibiotik, obat penghilang rasa sakit, obat diabetes, dan lainnya
- Gangguan psikologis seperti depresi, stres, trauma, dan lainnya
- Adanya masalah pada mulut dan gigi seperti sakit gigi, sariawan, mulut kering, dan abses gigi
- Terdapat gangguan pancaindra seperti kehilangan rasa atau penciuman
- Lanjut usia. Faktor usia juga memperlambat pengosongan lambung atau perut. Sehigga orang yang lebih tua akan merasa kenyang lebih lama
Biasanya ketika seseorang mengalami penurunan nafsu makan, hal ini dapat ditandai berdasarkan beberapa hal.
“Seperti tidak ada keinginan untuk makan, menjadi picky eater atau seseorang yang pilih-pilih makanan, atau bisa juga small eater atau makan dalam porsi yang sedikit,” ungkap Nia.
Hal tersebut juga ternyata bisa meningkatkan risiko bagi kesehatan tubuh. Nia menjelaskan bahwa terdapat beberapa efek samping dari nafsu makan yang menurun, yakni:
- Penurunan berat badan yang berisiko malnutrisi (kurang gizi)
- Mudah terinfeksi penyakit
- Gangguan tumbuh kembang atau stunting pada anak
- Terjadinya kelainan fungsi pada beberapa organ dalam tubuh seperti ginjal, kelainan otot, demensia, dan lain-lain
Bagaimana Cara Meningkatkan Nafsu Makan?
Untukmu yang tengah kehilangan atau mengalami penurunan nafsu makan, Ahli Gizi yang satu ini menyarankan beberapa hal yang dapat membantumu untuk meningkatkan keinginan makan.
Membuatnya semenarik mungkin
Saran pertama adalah mencoba membuat makanan dibuat semenarik mungkin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan selera makan.
Penggunaan bumbu
Selain itu, disarankan untuk memperhatikan penggunaan bumbu. “Baik itu bumbu dapur, butter, atau aroma makanan aroma makanan yang dapat merangsang indra penciuman, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan,” katanya.
Aktivitas fisik
“Kegiatan makan yang dilakukan setelah aktivitas fisik dan olahraga juga dapat meningkatkan jumlah asupan seseorang,” ujar Nia.
Apa Saja Jenis Vitamin Penambah Nafsu Makan?
“Menurut sumber IDAI, feeding rules yang benar juga dapat menjadi solusi pada buah hati supaya nantinya nafsu makan dapat kembali,” ujar Ahli Gizi yang satu ini.
Selain mencoba beberapa saran di atas, kamu juga bisa mengonsumsi vitamin penambah nafsu makan.
“Tetapi tidak ada vitamin spesifik dalam membantu peningkatan nafsu makan. Karena untuk meningkatkan keinginan makan, dibutuhkan vitamin dan mineral yang beragam,” paparnya tentang vitamin penambah nafsu makan.
Berikut beberapa mineral dan vitamin penambah nafsu makan:
- Asam lemak omega-3 seperti minyak ikan
- Asam folat sebagai pemecah karbohidrat dan lemak sehingga menjadi energi dan metabolisme tubuh dapat meningkat
- Tiamin (vitamin B1) yang berperan untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Jika tubuh kekurangan vitamin B1 maka akan muncul rasa lelah dan kurang nafsu makan
Apa Saja Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mencoba Meningkatkan Nafsu Makan?
Nia menjelaskan bahwa “berkonsultasi dengan ahli terkait dalam pemilihan vitamin penambah nafsu makan sangat diperlukan. Karena kondisi fisik, riwayat penyakit, dan usia sangat diperlukan dalam menentukan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh,” katanya.
Selain itu, “pastikan komposisi suplemen tersebut aman, sudah tersertifikasi halal dan BPOM,” imbuhnya.
Berikut beberapa cara untuk menjaga nafsu makan agar tetap stabil:
- Menjaga feeding rules yang benar atau pola makan yang teratur dapat menjaga nafsu makan tetap stabil
- Aktivitas fisik dan olahraga dapat menjaga metabolisme tubuh menjadi lebih baik serta dapat menghindari stres
Kesimpulan
Sesungguhnya, ahli gizi ini mengingatkan bahwa “pemilihan jenis vitamin harus berdasarkan kebutuhan tubuh. Sebab pemilihan jenis vitamin yang salah dapat memengaruhi ketidakseimbangan hormon dan metabolisme tubuh,” tuturnya.
Selain itu, yang paling penting adalah “komposisi dari vitamin penambah nafsu makan juga harus jelas dan sudah terdaftar di BPOM,” tutupnya.
