Ketika memilih pasangan, tak jarang dari kita mungkin memiliki karakter laki-laki idaman. Biasanya karakter idaman ini juga akan berbeda-beda pada setiap orang, dan bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Lantas, bagaimana sebenarnya karakter laki-laki yang baik untuk dijadikan sebagai pasangan?
Adhesatya Ningsih Moodoeto, M.Psi., Psikolog, seorang Co-founder & Psikolog Klinis ANIMO dan Associate Psychologist Ibunda.id & Enabled, pun memaparkan rahasia terkait cara mengetahui karakter laki-laki yang baik untuk dijadikan pasangan.
Mengapa Setiap Orang Memiliki Karakter yang Berbeda-beda?
Pada dasarnya, karakter merupakan perilaku manusia yang cenderung menetap. Biasanya dipengaruhi oleh nilai moral, sosial, dan juga keyakinan.
“Karakter manusia cenderung menetap dan bisa dibentuk, dan setiap orang memang memiliki karakter yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kita berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda, dan cara mempersepsikan hasil interaksi ini juga pasti berbeda-beda,” jelas Adhesatya.
Mengapa Sebagian Perempuan Memiliki Kriteria Karakter Laki-Laki Idaman?
Kriteria yang dibuat oleh seseorang akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan juga pengetahuan. “Seorang anak perempuan biasanya membuat kriteria laki-laki idaman berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya di dalam keluarga,” ungkap Adhesatya.
Seiring ia tumbuh dewasa dengan semakin luas pergaulan, semakin banyak pengetahuan. Dan semakin beragam pengalamannya baik yang dialami oleh diri sendiri atau orang di sekitar, ia pasti akan membentuk kriteria laki-laki idaman yang baru.
Hal ini bisa saja berkembang dari yang kriterianya di masa kecil dan bisa juga berubah seutuhnya.
Apakah Kita Bisa Mengetahui Karakter Laki-laki Saat Baru Pertama Bertemu?
Baik itu karakter laki-laki maupun perempuan, keduanya cenderung menetap dan tidak mudah untuk dikenali sejak awal. Bahkan menurut Adhesatya, sering kali terjadi mispersepsi antara karakter dan kepribadian.
“Yang sering kita lihat di awal adalah kepribadian. Sesuatu yang melekat pada manusia, tapi tidak terkait dengan nilai sosial, moral, dan keyakinan,” katanya.
Kepribadian ini contohnya seperti sabar, peka, pemurung, pemarah, dan lainnya. Sementara karakter sendiri merupakan sesuatu yang kompleks, menetap, dan bisa diketahui saat kita telah berinteraksi dan saling terbuka dengan orang lain.
Bagaimana Cara Mengetahui Karakter Laki-Laki yang Baik?
Pada dasarnya, karakter manusia biasanya terlihat dari komunikasi verbal maupun non-verbalnya. “Selain itu, karakter juga bisa dikenali dari cara seseorang melihat hal-hal di dalam dan di luar dirinya,” tutur Psikolog Klinis yang satu ini.
“Sederhananya, cara termudah untuk mengetahui karakter seseorang adalah saat ia dihadapkan pada sebuah masalah atau tantangan,” ujar Adhesatya.
Lantas, apakah karakter ini bisa memengaruhi penilaian untuk dijadikan sebagai pasangan?
“Pasti, sebagaimana karakter ini dipengaruhi aturan sosial, moral, dan keyakinan, maka karakter yang dimiliki setiap laki-laki belum pasti akan sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh setiap perempuan,” jawab Adhesatya.
Sebab terdapat kriteria karakter tertentu yang menjadi penilaian perempuan terhadap laki-laki idealnya.
Apa Saja Karakter Laki-laki Ideal yang Bisa Dijadikan Pasangan?
Sesungguhnya, tidak ada karakter ideal laki-laki yang dapat sesuai untuk setiap perempuan. “Agar bisa menentukan karakter laki-laki ideal, seorang perempuan perlu mengenali karakter dirinya sendiri serta kebutuhannya terhadap pasangan,” ungkap Adhesatya.
Menurut Adhesatya, contoh karakter ideal di antaranya seperti jujur, adil, baik, optimis, percaya diri, dan lain-lain.
Namun, adakah karakter yang harus dihindari saat memilih pasangan?
Psikolog Klinis ini menuturkan bahwa karakter laki-laki yang harus dihindari adalah karakter yang tidak sesuai dengan kebutuhan perempuan itu sendiri.
“Karakter yang baik menurut orang lain, belum tentu sesuai dengan kebutuhan perempuan. Beberapa contoh karakter yang harus dihindari adalah pesimis, sulit membuat keputusan, tidak bertanggung jawab, menempatkan diri sebagai orang yang tidak berdaya, tidak tekun, dan sebagainya,” terang Adhesatya.
Apa Saja yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Pasangan?
Selain karakter, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih pasangan. Psikolog yang satu ini memaparkan bahwa kesediaan untuk bertumbuh, berkembang, dan belajar bersama sebagai pasangan juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
“Karena pada dasarnya, semua manusia memiliki kekurangan. Namun yang dibutuhkan adalah pasangan yang menyadari bahwa keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Serta ingin untuk saling bertoleransi dan menjadi lebih baik secara bersama-sama,” kata Adhesatya.
Bagaimana Jika Karakter Asli Seseorang Baru Terlihat Setelah Terjalinnya Sebuah Hubungan?
Ketika kita baru mengetahui karakter asli seseorang seiring dengan berjalannya waktu, maka hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah awareness, apakah kita menyadari dan mau mengakui keadaan ini.
“Karena sering kali kita sudah sadar bahwa karakter asli yang buruk misalnya, namun enggan untuk mengakui, dan akhirnya menoleransi terus-menerus sampai akhirnya hubungan ini berkembang menjadi tidak sehat,” paparnya.
Setelah kita sendiri sadar dan mampu mengakui, maka bisa mulai mengomunikasikan hal tersebut dengan pasangan.
“Sekali lagi, tidak ada pasangan yang sempurna. Namun apakah dia sebagai pasangan menyadari dan mengakui hal tersebut, serta mampu belajar menjadi lebih baik, demikian juga sebaliknya dengan diri kita sendiri” imbuhnya.
Penyebab karakter seseorang baru terlihat setelah sekian lama karena karakter ini sendiri terkait dengan nilai-nilai dasar manusia. Seperti aturan sosial, moral, dan juga keyakinan.
“Hal-hal ini bukan sesuatu yang akan terlihat pada sekali-dua kali interaksi. Kita pastinya tidak akan langsung memperlihatkan versi sebenar-benarnya diri kita pada orang yang baru dikenal, begitulah cara kerja karakter seseorang,” jelasnya.
Bisakah Karakter Ini Berubah Seiring Berjalannya Waktu?
Pada dasarnya, karakter merupakan sesuatu yang mudah untuk dibentuk. Sehingga bisa dikatakan mudah untuk diubah.
“Dengan syarat yang bersangkutan harus menyadari, akui, dan memiliki willingness, readiness, serta komitmen. Karena mengubah karakter sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai yang telah kita yakini,” tutur Adhesatya.
Ketika pasangan memperlihatkan karakter yang lama-kelamaan semakin buruk, maka kita perlu menyadari, mengakui, dan mengomunikasikan hal tersebut. Jangan lupa juga untuk cek ke dalam diri kita.
“Buruk atau baiknya karakter pasangan kita, apakah karakter yang ia miliki telah sesuai dan cocok dengan kebutuhan perempuan terhadap pasangan,” katanya.
Kesimpulan
Karakter yang dimiliki oleh manusia akan dipengaruhi oleh aturan sosial, moral, dan keyakinan yang dimiliki.
“Ketika ingin mengetahui karakter seorang laki-laki, kita perlu melihat tiga hal tersebut sebagai landasan bagaimana karakter sebenarnya yang dimiliki,” sarannya.
“Sebagaimana karakter adalah sesuatu yang dapat dibentuk, maka beri kesempatan laki-laki di sekitar kita untuk membentuk karakter terbaiknya sebagai seorang laki-laki,” saran Adhesatya.
