Ketika sedang dilanda konflik dalam sebuah hubungan, maka perlu mengetahui bagaimana cara bersikap dewasa dengan pasangan. Namun, tidak semua pasangan dapat mengerti bagaimana sikap yang harus dilakukan.
Oleh karena itu, Indah Sundari, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog dari Aditi Psychological Center akan membeberkan bagaimana cara bersikap dewasa dengan pasangan.
Dewasa Itu Seperti Apa?
Tidak hanya umur, namun seseorang bisa dikatakan dewasa juga dilihat dari bagaimana pola pikir maupun sikap ketika menghadapi sesuatu.
Menurut Indah, jika berdasarkan sudut pandang psikologi, dewasa ditandai dengan kematangan berbagai aspek, yakni:
Kematangan berpikir
Bagaimana seseorang bisa membuat satu keputusan yang didasari dengan pola pikir yang rasional. “Ada data-data yang memang mendukung, lalu bagaimana seseorang bisa melakukan problem solving dan decision making terkait dengan permasalahan yang dihadapi,” ungkap Indah.
Kematangan emosi
Bagaimana individu bisa meregulasi emosi dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Plus, bagaimana individu bisa mengekspresikan emosi secara tepat tanpa mengganggu dirinya ataupun orang-orang yang ada di sekitarnya.
Kematangan sikap atau perilaku
Kematangan sikap atau perilaku ditunjukkan atau dilihat kedewasaannya melalui bagaimana seseorang bisa berperilaku sesuai dengan tuntutan yang ada.
“Sesuai dengan peran yang ada tanpa mengganggu atau membuat tidak nyaman diri sendiri ataupun orang lain,” kata Indah.
Bagaimana Mengetahui Seseorang Sudah Bersikap Dewasa atau Belum?
Setiap orang tentu saja memiliki cara tersendiri dalam menghadapi suatu keadaan atau permasalahan. Dan setiap orang mungkin memiliki cara bersikap dewasa dengan pasangan yang berbeda-beda.
Menurut Indah, untuk mengetahui seseorang sudah bersikap dewasa atau belum bisa dilihat dari perilakunya, apakah merugikan atau justru bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
“Bagaimana dia memproses emosi, sampai bagaimana dia berperilaku, nyatanya merugikan dirinya dan juga orang lain. Artinya bisa dikatakan bahwa dia belum dewasa. Jadi, kalau cara berpikir emosi dan juga perilakunya itu tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain, barulah bisa dikatakan masuk kategori dewasa,” jelas Indah.
Bagaimana Cara Bersikap Dewasa dengan Pasangan?
Indah menjelaskan, dalam kasus bagaimana cara bersikap dewasa dengan pasangan, artinya juga berkaitan dengan bagaimana membangun relasi dengan pasangan.
Dalam sebuah relasi bersama pasangan, setidaknya ada tiga pilar yang menjadi kunci utama dalam sebuah hubungan, yakni:
Komunikasi
Bagaimana pasangan bisa sama-sama menjalin komunikasi secara terbuka dan asertif.
“Jadi, bisa saling mengomunikasikan apa pun yang menjadi hasil pikiran dan juga perasaan, termasuk kalau memang ada hal yang mengganggu. Itu bisa saling berkomunikasi satu sama lain,” terang Indah.
Toleransi atau kepercayaan
Cara bersikap dewasa dengan pasangan adalah menjunjung rasa toleransi dan kepercayaan, dan dibutuhkan kejujuran serta keterbukaan.
“Artinya, cara bersikap dewasa dengan pasangan itu adalah siap untuk bersikap jujur dan terbuka sama pasangan, mentoleransi setiap perbedaan, menoleransi kekurangan pasangan, dan mentoleransi jika pasangan melakukan kesalahan,” ungkap Indah.
Manajemen konflik
Cara bersikap dewasa dengan pasangan dilihat juga dari bagaimana menghadapi konflik dengan pasangan. Pada dasarnya konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari.
“Ketika bertemu dengan orang lain, termasuk pasangan, bahkan sebenarnya konflik juga kadang dibutuhkan dalam suatu hubungan dengan pasangan untuk membuatnya lebih dewasa,” tambah Indah.
“Hanya saja bagaimana caranya ketika konflik terjadi, kemudian dapat saling bekerja sama untuk membereskan konflik. Hal ini yaitu sama-sama fokus mencari solusi, bukan fokus mencari siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegasnya.
Sikap Kekanakan Itu Seperti Apa?
Berbeda cara bersikap dewasa dengan pasangan, sikap kekanakan justru dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Bagaimana pikiran, perasaan, dan juga perilaku kita itu hanya serta-merta untung cuma buat diri kita sendiri. Pokoknya the center of attention itu diri kita. Itu adalah bentuk bahwa perilaku kita cenderung kekanak-kanakan,” terangnya.
“Karena apa yang kita lakukan, apa yang kita pikirkan itu tanpa mempertimbangkan keberadaan ataupun situasi yang ada di sekitar dan juga yang ada di orang lain,” ucap Indah.
Apakah Wajar Seseorang Bersikap Kekanakan dalam Suatu Hubungan?
Indah menuturkan, tentu saja tidak wajar bersikap kekanakan dalam sebuah hubungan dewasa.
“Cuma kita harus ingat juga bahwa manusia itu kan punya egonya masing-masing. Manusia itu punya punya sisi sensitif masing-masing, punya sisi emosional yang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang mungkin toleransi emosi cukup tinggi, ada yang toleransi emosinya sangat rendah, jadi cenderung gampang tersulut secara emosi,” ucap Indah.
Ketika seseorang sudah berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan, emosinya sudah negatif. Serta mood–nya sudah tidak baik, maka biasanya akan cenderung bersikap lebih kekanakan.
“Jadi sebenarnya kalau dibilang wajar atau tidak, memang tidak bisa diwajarkan. Tapi itu sesuatu yang tidak selalu bisa dihindari karena memang kadang kita sebagai manusia kan situasi tidak selalu baik. Jadi akhirnya emosi dan mood kita juga tidak selalu positif sebenarnya,” sambung Indah.
Bagaimana Cara Mempertahankan Hubungan Agar Awet?
Setiap pasangan tentu saja menginginkan hubungan yang dapat bertahan lama. Oleh karena itu, Indah mengatakan perlu menerapkan cara bersikap dewasa dengan pasangan, memiliki metode komunikasi, toleransi, serta manajemen konflik.
“Bagaimana kita bisa bertanya kepada pasangan, apa sih yang pasangan butuhkan. Jadi tidak cuma sekadar menunggu pasangan untuk peka dan mengerti kita. Tapi kita juga harus mau menjelaskan itu sama pasangan, kita butuhnya apa, kita maunya apa,” ucap Indah.
Lebih lanjut, Indah juga menjelaskan bahwa cenderung menghindari konflik juga sebenarnya tidak baik.
“Karena biar bagaimanapun, konflik ini adalah hal yang kadang dibutuhkan untuk mendewasakan suatu hubungan. Untuk membuat kita sebagai individu di dalam sebuah hubungan atau kita sebagai tim yaitu sebagai partner, itu bisa mencari solusi bersama dari konflik yang ada,” jelas Indah.
Ketika sedang berkonflik dengan pasangan, maka dapat belajar untuk tidak hanya melihat atau fokus pada permasalahan yang ada, namun lebih baik fokus untuk mencari solusi.
“Bagaimana kita punya mindset bahwa ini tentang masalahnya yang harus kita cari, tentang solusinya, bukan tentang yang salah aku atau kamu. Ini adalah pertempuran antara kita dan masalahnya, bukan pertempuran antara aku dan kamu. Itu merupakan hal penting yang harus kita miliki untuk menjaga hubungan supaya lebih awet,” sambung Indah.
Kesimpulan
Sikap dewasa memang dibutuhkan dalam setiap orang, apalagi jika masuk ke dalam sebuah hubungan.
Untuk bersikap dewasa dengan pasangan dan agar hubungan tetap awet, maka butuh saling berkomunikasi dengan baik, bersikap jujur dan terbuka satu sama lain, serta bagaimana menghadapi konflik secara bersama-sama.
