Pernahkah kamu merasa tetap merasa haus bahkan ketika sudah minum banyak air? Untuk membantumu mengerti mengapa bisa merasa seperti ini, LIMONE menghubungi seorang ahli gizi. Baca sampai habis artikel ini untuk mencari tahu jawaban mengapa kamu merasa tetap haus dan apa yang sebaiknya dilakukan.
Seberapa Banyak Air yang Harus Diminum Setiap Hari?
Olivia Gresya, S.Gz, Ahli Gizi Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Karawaci, menerangkan bahwa menurut anjuran yang juga tertera pada Pedoman Gizi Seimbang, dianjurkan untuk minum air putih 2 liter atau 8 gelas untuk memenuhi “kecukupan” sehari.
“Namun ‘kebutuhan’ ini bisa berbeda-beda dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, dan lain-lain. Kecukupan adalah jumlah yang dibutuhkan rata-rata orang, sedangkan kebutuhan adalah jumlah yang dibutuhkan oleh seseorang atau secara personal. Kebutuhan air dapat dihitung dan ada berbagai rumus yang bisa digunakan sebagai estimasi. Salah satu rumus dicatut dari buku Pedoman Kebutuhan Cairan Bagi Pekerja Agar Tetap Sehat dan Produktif oleh Kemenkes dan PERDOKI dapat digunakan sebagai estimasi kebutuhan cairan,” ujarnya.
Rumus ini menggunakan perhitungan berdasarkan berat badan, yakni: 10 kilogram berat badan pertama membutuhkan 1 liter air, lalu 10 kilogram berat badan kedua membutuhkan 500mL air, dan sisanya, setiap kilogram berat badan butuh 20mL air.
“Setelah itu, hasil dari setiap perhitungan pun dijumlahkan untuk mendapatkan estimasi kebutuhan air dalam sehari.”
Oh, Olivia menekankan bahwa tersebut digunakan untuk orang dengan kondisi sehat. Sementara, seseorang dengan dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal tidak disarankan menggunakan perhitungan ini karena adanya pembatasan cairan. “Hal ini dapat dikonsultasikan dengan dokter terkait penyakit dan juga ahli gizi terkait kebutuhan cairan,” sarannya.
Apakah Kebutuhan Air Hanya Berasal dari Air Putih?
Seperti yang mungkin sudah kamu tahu, kebutuhan cairan tubuh tidak didapatkan dari air putih saja. “Sebagian besar atau kira-kira dua pertiga atau rata rata 8 gelas melalui air putih dan minuman. Sisanya bisa didapatkan dari sumber lain seperti makanan,” bebernya.
Makanan yang dimaksudkan adalah buah-buahan dan sayuran yang selain mengandung vitamin, mineral dan serat, juga mengandung air. Beberapa buah yang memiliki kandungan air tinggi yaitu tomat (kandungan air 94%), semangka (kandungan air 92%), stroberi (kandungan air 91%), jeruk (kandungan air 88%), nanas (kandungan air 87%), dan lain sebagainya.
Sementara, dari baris sayuran, beberapa jenis yang memiliki kandungan air tinggi yaitu timun (kandungan air 95%), selada (kandungan air 96%), seledri (kandungan air 95%), kembang kol (92%), kubis (92%), dan sebagainya.
“Maka dari itu dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran setiap harinya. Cara memasak seperti sup pun dapat menyumbangkan kebutuhan cairan,” jelasnya.
Mengapa Sangat Penting untuk Tetap Terhidrasi dengan Baik?
Di masa pandemik seperti ini, banyak hal yang mungkin terlupakan, mulai dari ini hari apa sampai memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Mari kembali mengingat pelajaran Biologi jaman sekolah, terutama tentang air memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh manusia. Dan tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air, yaitu sekitar 60%. Dan pastinya, tubuh membutuhkan air untuk proses-proses yang terjadi di dalam tubuh dan fungsi setiap organ tubuh.
Olivia menjelaskan air memiliki banyak fungsi, di antaranya:
- pembentuk sel dan cairan tubuh,
- pengatur suhu tubuh agar tetap normal,
- membantu menghilangkan zat sisa atau limbah tubuh kita melalui urin, keringat dan feses,
- pelumas dan bantalan pada persendian,
- pengatur keseimbangan elektrolit tubuh,
- media tranportasi zat gizi dan oksigen.
Dengan kata lain: “Saat air tidak tercukupi dengan baik, maka dapat mengganggu berbagai proses dan fungsi tubuh,” tegasnya.
Apakah Ada Istilah “Terlalu Banyak Minum Air”?
Sama halnya ada istilah “terlalu lelah untuk berolahraga” dan “terlalu banyak makan garam“, maka ada juga istilah “terlalu banyak minum”.
Menurut Olivia kondisi terlalu banyak minum bisa saja terjadi karena beberapa faktor, seperti kondisi medis tertentu yang menyebabkan rasa haus terus menerus dan aktivitas fisik atau olahraga yang berat. Terlalu banyak minum dapat menyebabkan overhidrasi.
Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi air secara berlebihan apalagi jika dalam satu waktu. Minum sebaiknya dilakukan secara bertahap dan saat kondisi haus
“Overhidrasi adalah konsumsi air atau cairan melebihi kebutuhan dan dapat menyebaban keracunan air. Overhidrasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu saat ginjal melampaui kemampuannya untuk menyaring cairan yang diasup dan saat tubuh sudah tidak mampu mengeluarkan cairan berlebih sehingga menyebabkan penumpukan cairan di tubuh atau sering disebut dengan retensi. Hal ini membuat darah menjadi lebih encer dan menurunnya konsentrasi elektrolit seperti natrium di dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan pada tubuh,” paparnya.
Jika kamu penasaran, gejala overhidrasi awal yang biasanya dirasakan yaitu mual, muntah, sakit kepala, perubahan kondisi mental seperti kebingungan. “Saat kondisi tersebut tidak ditindaklanjuti maka dapat menyebabkan otot menjadi lemah, kejang, keram bahkan penurunan kesadaran yang juga dapat berakhir dengan koma bahkan kematian. Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi air secara berlebihan apalagi jika dalam satu waktu. Minum sebaiknya dilakukan secara bertahap dan saat kondisi haus,” anjurnya.
Apa Tanda-tanda bahwa Kita sedang Dehidrasi?
Jika tadi adalah tanda-tanda overhidrasi, maka gejala dehidrasi pertama dapat dilihat dari warna urin. Semakin gelap dan pekat warna urin diikuti dengan semakin berkurangnya jumlah urin, maka tubuh semakin mengalami dehidrasi.
Selain itu, ada tanda-tanda dehidrasi lain yang terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu dehidrasi ringan, sedang dan berat. Ini gejalanya.
- Pada tahap dehidrasi ringan: tubuh sudah mengalami kekurangan cairan sebesar 1 sampai 2% dan mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti haus, lemah, lelah, sedikit gelisah, dan hilang selera makan.
- Pada tahap dehidrasi sedang: tubuh sudah mengalami kekurangan cairan sebesar 3 sampai 4% dan mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti kulit kering, mulut dan tenggorokan kering, volume urin berkurang.
- Pada tahap dehidrasi berat: tubuh sudah mengalami kekurangan cairan 5 sampai 6% dan mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti sulit berkonsentrasi, sakit kepala, kegagalan pengaturan suhu tubuh serta peningkatan frekuensi nafas.
Bukan bermaksud menakut-nakuti, kehilangan cairan > 6% dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti dapat mengakibatkan otot kaku dan collapse. Sementara saat tubuh kehilangan cairan sebesar 7% sampai dengan 10%, dapat menurunkan volume darah. Dan saat tubuh kehilangan cairan sebesar 11%, dapat berakibat kegagalan fungsi ginjal. “Bahkan, apabila tubuh kehilangan air 15% dari bobot tubuhnya, dapat menyebabkan kematian,” bebernya.
Ouch. Jadi, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
Nah, tibalah pada pertanyaan: mengapa kita tetap saja merasa haus meski sudah minum air yang cukup?
“Jika seseorang merasa haus, biasanya dikarenakan beberapa hal seperti aktivitas fisik atau olahraga berat, suhu yang sangat panas, diare dan muntah. Namun jika bukan karena faktor tersebut, bisa saja itu merupakan pertanda adanya masalah kesehatan seperti Diabetes Mellitus; salah satu tanda dan gejala dari penyakit ini yaitu sering merasa haus atau polydipsia. Jadi, silakan konsultasikan ke dokter jika hal ini terus berlanjut,” tekannya.
Semoga penjelasan tadi menjawab rasa penasaran mengapa tetap merasa haus meski sudah minum banyak. Dan jika kamu penasaran apakah sayur sebaiknya dijus atau dimasak, begini penjelasan seorang ahli gizi. Selain itu, pastikan nutrisi ini terpenuhi selama pandemik.
