Bagaimana cara membuat pasangan nyaman? Karena adalah salah satu rahasia agar hubungan harmonis dan bahagia.
Untuk itu, LIMONE telah menghubungi Diana Saadah, M.Psi. Psikolog, seorang psikolog serta founder dari Berani Bicara dan Kembang Project, yang akan memberikan tips bagaimana cara membuat pasangan nyaman.
Mengapa Seseorang Bisa Merasa Tidak Nyaman?
Sebelum mencari tahu cara membuat pasangan nyaman, sebaiknya mengetahui penyebab seseorang tidak nyaman.
Setiap orang memiliki pemikiran dan sikap yang berbeda-beda. Ketika dua orang terikat dalam satu hubungan, maka juga harus menyatukan segala perbedaan. Namun, tidak semuanya berjalan dengan lancar.
Ada kalanya dari perbedaan itulah yang membuat salah satu merasa tidak nyaman.
Menurut Diana, ketidaknyamanan muncul ketika ada hal-hal yang belum satu visi, serta adanya komponen-komponen yang belum menemukan jalan tengah, seperti komunikasi dan love language atau bahasa cinta.
“Ketika komunikasi belum terjalin secara efektif, biasanya akan menimbulkan miskomunikasi atau kesalahpahaman, nah ini yang sering membuat tidak nyaman,” jelas Diana.
“Apalagi bentuk problem solving yang biasanya berbeda-beda setiap orang dan belum ada saling memahami, jadi ada tuntutan ekspektasi kepada pasangan. Belum saling menerima inilah yang membuat pasangan ini merasa tidak nyaman,” tambahnya.
Bagaimana Cara Mengetahui Pasangan Merasa Tidak atau Kurang Nyaman?
Ketika merasa ada yang berbeda dengan pasangan, tentu itu akan menjadi bahan overthinking. Maka dari itu, perlu adanya komunikasi yang baik.
“Bisa kita tanya dengan pertanyaan terbuka, apakah merasa nyaman, adanya evaluasi dalam hubungan. Tapi saya rasa untuk pasangan di Indonesia jarang menggunakan ini karena masih banyak dari kita yang belum asertif,” ucap Diana.
Dengan adanya komunikasi antara kedua belah pihak, maka akan tahu apa yang sedang terjadi dengan pasangan.
“Orang yang nyaman itu dilihat ketika dia merasa bahagia, dia menjadi dirinya sendiri. Ketika dia sering menutupi sesuatu, dia sering menghindar, sebenarnya itu merupakan ciri-ciri adanya hal-hal yang ditutupi atau saling kurang nyaman dalam hubungan,” sambung Diana.
Apakah Ketidaknyamanan Tersebut Bisa Menimbulkan Rasa Bosan?
Kenyamanan merupakan hal penting dalam suatu hubungan. Maka dari itu, jika ada salah satu pihak yang merasa tidak nyaman, akan ada kemungkinan menimbulkan masalah lain, seperti menjadi bosan dan pada akhirnya pergi.
“Itu bisa menjadi salah satu hal, walaupun bukan menjadi sebuah hal yang dominan. Namun, logikanya ketika ada orang yang tidak nyaman dengan rumahnya, ia akan pergi meninggalkan rumah itu dan mencari kenyamanan,” paparnya.
“Maka dari itu, ketika ada komunikasi yang tidak nyaman, perlu segera diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang lain,” jelas Diana.
Bagaimana Cara Membuat Pasangan Nyaman?
Diana memberikan beberapa cara membuat pasangan nyaman dalam hubungan, yakni:
- Membangun visi. Setiap hubungan perlu diawali dengan kesepakatan bersama, apakah hanya ingin senang-senang, apakah untuk pacaran serius, atau untuk menikah. Hal itu karena setiap hubungan pasti ada visi yang berbeda-beda.
- Menjalin komitmen secara bersama merupakan cara membuat pasangan nyaman.
- Selain itu, cara membuat pasangan nyaman adalah membangun komunikasi yang terbuka.
- Never stop learning. Hal ini karena setiap hubungan perlu adanya adaptasi.
- Membangun mindset adalah cara membuat pasangan nyaman untuk saling memahami bahasa cinta masing-masing.
Perlu diketahui bahwa ada lima bahasa cinta, yaitu:
- Physical Touch: Mengekspresikan cinta dengan sentuhan dan kedekatan fisik, seperti memeluk, merangkul, maupun bergandengan tangan.
- Word of Affirmation: Bahasa cinta yang menggunakan kata-kata untuk menunjukkan kasih sayang, baik secara tulis maupun lisan.
- Quality Time: Mengekspresikan rasa cinta dengan cara menghabiskan waktu bersama, seperti nonton film, olahraga bersama, maupun sekadar mengobrol membicarakan keseharian masing-masing.
- Giving Gift: Menunjukkan rasa cinta dengan cara memberikan hadiah atau kejutan.
- Act of Service: Mengungkapkan cinta dengan cara melakukan sesuatu yang diinginkan pasangan.
Apakah Butuh Waktu Membuat dan/atau Menerima Rasa Nyaman?
Ketika ingin memberikan rasa nyaman, tentu saja membutuhkan waktu untuk pasangan menerimanya.
“Setiap individu adalah mempunyai personality yang berbeda. Tidak ada individu yang benar-benar sama, bahkan yang kembar identik pun memiliki kepribadian yang berbeda. Membuat nyaman itu perlu adanya mindset, komunikasi, pembiasaan, serta saling menerima,” tegas Diana.
Bagaimana Jadinya Jika Pasangan Tetap Merasa Belum Nyaman?
Rasa cemas dan takut akan muncul ketika sudah melakukan berbagai cara membuat pasangan nyaman, namun pasangan tetap merasa aneh.
“Ini perlu ditanya, di awal hubungan visinya seperti apa, kenapa bisa menerima pasangan tersebut. Ketika ingin diselamatkan hubungannya, ya memang perlu dibongkar lagi akarnya. Dicari lagi nyamannya di sebelah mana, untuk apa bertahan dengan pasangan,” ucap Diana.
Selain itu, perlu mencari tahu bahasa cinta pasangan.
“Dalam hubungan, setiap hari ada proses adaptasi ketika menang satu, akan kalah berdua. Jadi proses saling memahami itu perlu dilakukan kedua belah pihak,” ungkap Diana.
“Memang akan berlangsung terus-menerus, tidak ada kata ‘sudah melakukan berbagai cara’. Berarti kalau sudah mengatakan ‘sudah melakukan berbagai cara’, berarti dia sudah menyerah. Sementara perlu adanya perasaan untuk tidak menyerah dalam mempertahankan hubungan,” sambung Diana.
Kesimpulan
Komunikasi menjadi hal penting dalam suatu hubungan. Jika tidak didasari oleh komunikasi yang baik, maka akan memicu masalah-masalah baru, salah satunya adalah adanya rasa tidak nyaman.
Maka dari itu, perlu melakukan komunikasi secara terbuka, serta mengetahui bahasa cinta masing-masing supaya bisa saling menerima.
