Kalimat tanggung jawab mungkin sudah biasa kita dengar sehari-hari. Meski begitu, memiliki sikap tanggung jawab sangatlah penting untuk dimiliki, terutama pada diri sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait cara menanamkan sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri, LIMONE telah menghubungi Anggia Ayu Lanzar, M.Psi.,, Psikolog, Psikolog Industri dan Organisasi PT Mitra Optima Talenta Balikpapan.
Apa Itu Tanggung Jawab?
Menurut Anggia, kata tanggung jawab sering kali digunakan dan didengar pada kehidupan sehari-hari. “Berdasarkan beberapa sumber, kata tanggung jawab menggambarkan sikap menanggung atau menghadapi risiko atas sebuah tindakan,” tuturnya.
Namun apakah artinya tanggung jawab ini berkaitan dengan kewajiban?
“Dalam penerapannya, tanggung jawab dan kewajiban memiliki keterikatan. Hal tersebut didukung dari penjelasan sebuah buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016 lalu yang berjudul Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak”, jawabnya.
Pada buku tersebut, tanggung jawab dimaknai sebagai tindakan dalam melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
“Berdasarkan hal itu, maka dapat dimaknai bahwa pada proses pemenuhan tiap kewajiban atau tugas di kehidupan kita, haruslah didasari dengan sikap tanggung jawab dan siap menghadapi segala kemungkinan atau risiko dalam prosesnya,” jelasnya.
Mengapa Kita Perlu Memiliki Sikap Tanggung Jawab?
Pada setiap situasi, sikap tanggung jawab ini memiliki perhatian khusus untuk dipenuhi. Bahkan sering kali kita mendapatkan pertanyaan ‘Apa bentuk tanggung jawab yang pernah dilakukan’ atau ‘Seberapa mampu mengambil tanggung jawab di lingkungan?’.
Ada beberapa manfaat ketika seseorang memiliki sikap tanggung jawab, yakni:
Terbiasa melakukan tugas dengan sungguh-sungguh
Pribadi yang memiliki sikap tanggung jawab akan terbiasa untuk melaksanakan setiap tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Lebih berani mengakui kesalahan
Sikap ini juga akan membentuk individu menjadi lebih berani dalam mengakui kesalahan yang dilakukannya, dan berupaya untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik.
Mampu menyusun perencanaan
Selain itu, “adanya sikap yang satu ini juga dapat membentu individu yang mampu menyusun perencanaan dengan matang dan bertindak lebih hati-hari serta tidak gegabah,” ujarnya.
Lebih tegar
Ternyata sikap ini juga mampu untuk menyiapkan individu agar lebih tegar dan siap menghadapi kesulitan atas permasalahan yang harus diselesaikan.
Membuatnya dipercaya
Psikolog yang satu ini menjelaskan bahwa yang terakhir, “sikap tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang akan menjadikannya dipercaya, dihormati, dan disenangi oleh lingkungan sekitarnya,” paparnya.
Kapan Sikap Tanggung Jawab Ini Harus Dimiliki Seseorang?
“Pada konteks kapan sikap ini harus diterapkan oleh seseorang, jawabannya adalah saat di segala situasi kehidupannya. Baik berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga bangsa dan negara,” katanya.
Di konteks lain yakni kapan sikap ini harus mulai dimiliki, maka jawabannya adalah sedini mungkin. “Tanggung jawab harus dikenalkan pada usia anak, sesederhana menerapkan aturan bahwa setelah bermain harus membersihkannya,” sarannya.
Sikap tanggung jawab yang ditanamkan pada usia anak, akan menjadi pembiasaan dan terimplementasi pada perilaku keseharian.
Perlukah Kita Bertanggung Jawab terhadap Diri Sendiri?
Pada dasarnya, sikap ini tidak hanya bertindak atas sesuatu di luar diri kita. Karena bertanggung jawab atas diri sendiri juga merupakan bagian dari lingkup tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Bahkan tidak jarang, kita mendengar perkataan ‘Bagaimana seseorang bertanggung jawab atas hal yang lebih besar, sedangkan ia belum mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri’.
“Hal tersebut memperlihatkan bahwa urgensi tanggung jawab atas diri sendiri tanpa bermaksud mengecilkan tanggung jawab atas lini kehidupan lainnya. Memenuhi tanggung jawab atas diri sendiri akan menjadi dasar dalam penerapan pada situasi yang lebih luas,” terang Anggia.
Bagaimana Tanda Seseorang yang Bertanggung Jawab Atas Diri Sendiri?
Menurut Psikolog yang satu ini, individu yang mampu memenuhi tanggung jawab atas diri sendiri akan berupaya untuk menjaga diri dari hal-hal yang membahayakan.
“Tanda lainnya adalah memiliki dorongan untuk memastikan kesehatan dan keamanan diri telah terpenuhi. Serta mampu melaksanakan apa yang sudah menjadi janji,” lanjutnya.
Selain itu, ciri lainnya adalah bertanggung jawab atas setiap perkataan serta perbuatan, dan siap untuk menghadapi risiko atas setiap keputusan yang dibuat.
Bagaimana Cara Menanamkan Sikap Tanggung Jawab pada Diri Sendiri?
Pada kehidupan, sikap tanggung jawab ini merupakan proses dari pembelajaran serta pembiasaan.
“Peran orang tua dalam menanamkan sikap ini sejak dini menjadi ‘investasi’ untuk kehidupan, namun tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri,” ujar Psikolog yang satu ini.
Ketika kita merasa masih belum maksimal dalam menerapkan sikap tanggung jawab pada kehidupan, maka cara yang bisa dilakukan adalah memaknai sikap tersebut dengan versi kita.
“Maksudnya adalah bagaimana tanggapan diri kita terkait bentuk tanggung jawab tersebut seperti apa, dengan catatan belajar juga dari lingkungan sekitar dalam memaknainya. Sehingga kita mampu mendefinisikan tanggung jawab secara utuh,” saran Anggia.
Selain itu, menganalisa dampak tanggung jawab berdasarkan pengalaman akan menjadikan kita lebih mampu memahami pentingnya sikap ini untuk dimiliki.
“Juga bisa dengan menekankan komitmen pada diri bahwa bersembunyi tangan atau melempar tanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan bukanlah perilaku yang bijak. Sehingga cobalah untuk berupaya agar dapat melakukan kontrol diri supaya mampu melaksanakan tiap kewajiban dengan sungguh-sungguh,” tutupnya.
Bagaimana Jika Seseorang Tidak Bisa Bertanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri?
Menurut Anggia, “ketidakmampuan dalam memenuhi tanggung jawab atas diri sendiri pasti yang akan merasakan imbasnya pertama kali adalah pribadi. Kemudian berlanjut kepada lingkungan sekitar,” tuturnya.
“Manfaat dari tanggung jawab terhadap diri sendiri pun tidak akan diperoleh dan berbalik menimbulkan kerugian. Salah satunya berkaitan dengan kepercayaan lingkungan sekitar terhadap diri kita, atau bahkan berkaitan dengan kepercayaan atas diri sendiri,” jelasnya.
Kesimpulan
Anggia menjelaskan bahwa setiap dari diri kita pasti terus berproses dan memperbaiki diri setiap harinya. Termasuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
“Jangan menyerah untuk terus memperbaiki diri dan belajar. Karena terkadang kita memiliki pilihan yang keliru dan tidak sesuai dengan harapan,” ujarnya.
Sikap tanggung jawab akan menjadikan kita lebih siap atas kemungkinan tersebut, dan berbenah untuk memperbaiki diri dalam merancang langkah kehidupan selanjutnya.
“Salah satu tanggung jawab penting dalam kehidupan adalah memastikan bahwa kita menjalankan hidup dengan sungguh-sungguh. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada sang pemilik kehidupan,” tutupnya.
