Apa Penyebab Kemandulan pada Perempuan? Ini Penjelasan Ahli

Ketika sudah menikah dan tidak kunjung dikaruniai buah hati, beberapa pasangan mulai khawatir mengalami kondisi mandul. Bahkan tak jarang, istilah ini juga sering diartikan serupa dengan ketidaksuburan.

Meski sering diartikan sama, namun ternyata mandul dan ketidaksuburan memiliki arti yang berbeda.

Simak penjelasan dari dr. Dhamayanti Eka Octavia, Sp.OG, seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSUD SLG Kediri, RS Wilujeng, dan RSIA Permata Hati Pare, yang akan menjelaskan kedua hal tersebut dan cara mengatasinya.

Apa Itu Mandul?

Sesungguhnya menurut Dokter Dhamayanti, “mandul merupakan suatu kondisi yang membuat seseorang tidak bisa memiliki keturunan. Selain itu, yang perlu digaris bawahi adalah diagnosis dari kondisi ini tidak bisa ditegakkan tanpa melalui pemeriksaan,” ujarnya.

Pengertian dari mandul sendiri tidak sama dengan arti tidak subur, di mana ketika didiagnosis tidak subur maka artinya masih bisa diperbaiki.

“Dikatakan tidak subur jika terdapat kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan. Di mana sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi, tetapi keadaan ini masih bisa untuk diperbaiki,” terang Dokter Kandungan ini.

Apakah Penyebab Ketidaksuburan pada Pria dan Wanita Berbeda?

Dokter Dhamayanti memaparkan bahwa terdapat penyebab ketidaksuburan yang terjadi pada wanita dan pria sesungguhnya sangat berbeda. Hal ini disebabkan karena organ reproduksi dari pria dan wanita juga sangat berbeda.

“Pada wanita, terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ketidaksuburan, yakni faktor ovulasi di mana berhubungan dengan hormonal, faktor tuba atau saluran telur, dan faktor uterus atau rahim,” jelasnya.

Sedangkan pada pria, hal ini bisa jadi disebabkan karena adanya kelainan analisa sperma serta kelainan anatomi dari organ reproduksi.

Bagaimana Ciri Seseorang yang Tidak Bisa Memiliki Keturunan?

“Pada wanita, hal ini bisa ditandai dengan terjadinya gangguan haid atau bahkan tidak pernah haid sama sekali. Kondisi tidak bisa memiliki keturunan ini juga bisa ditandai dengan adanya kelainan anatomi dari organ reproduksi,” ungkap Dokter Dhamayanti.

Selain itu, mungkin bisa juga disebabkan karena adanya penyakit genetik tertentu. “Sedangkan pada laki-laki, mandul bisa ditandai dengan kemampuan untuk menghasilkan sperma, atau adanya gangguan dari fungsi seksualnya,” lanjutnya.

Bagaimana Ciri Ketidaksuburan yang Dialami oleh Seseorang?

Berbeda dengan ciri dari seseorang yang tidak bisa memiliki keturunan, pada pasangan yang tidak subur sesungguhnya tidak ada ciri fisik secara khusus.

“Umumnya yang paling sering adalah pasangan suami istri yang datang ketika sudah menikah selama satu tahun dengan hubungan seksual aktif tanpa KB tetapi belum bisa menghasilkan keturunan,” tuturnya.

“Biasanya pada wanita akan diketahui bahwa terdapat gangguan pada siklus haid, sementara pada pria sulit untuk diketahui jika tanpa pemeriksaan sperma,” tambah Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan ini.

Bagaimana Kriteria Kesuburan yang Dialami oleh Pria dan Wanita?

Dokter Dhamayanti menjelaskan bahwa pada wanita hal ini bisa ditentukan dengan siklus haid yang teratur. “Di mana terjadi satu kali setiap bulan dengan siklus 21-35 hari, interval empat hingga delapan hari, dan volume darah sebesar 5-80 cc,” paparnya.

Selain itu, juga ditandai dengan tidak adanya kelainan anatomi dari organ reproduksi wanita.

“Sedangkan pada pria, tanda kesuburan adalah tidak ada disfungsi ereksi dan tidak ada kelainan anatomi atau keadaan tertentu yang memengaruhi kualitas sperma. Serta adanya hasil yang normal pada tes analisa sperma,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa sesungguhnya terdapat faktor yang dapat memengaruhi kondisi kesuburan pria dan wanita.

“Ada beberapa yang memengaruhinya, termasuk gaya hidup, konsumsi alkohol, stres, obesitas, merokok, dan faktor pekerjaan, misalnya seperti pekerjaan dengan risiko paparan sinar X,” katanya.

Namun, bagaimana cara menentukan tingkat kesuburan wanita dan pria?

“Tingkat kesuburan seseorang tidak bisa ditentukan secara fisik. Sehingga harus melalui serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui hasilnya,” jawab Dokter Dhamayanti.

Bagaimana Cara Mengatasi Mandul?

Perlu diingat bahwa sesungguhnya pengertian mandul dan ketidaksuburan sangatlah berbeda. Hal ini juga berdampak pada cara mengatasi dan upaya pencegahannya.

“Ketika seseorang tidak subur, maka untuk mengatasinya adalah dengan harus melakukan pemeriksaan dan dicari penyebab ketidaksuburan tersebut. Sehingga nantinya bisa diobati sesuai dengan penyebabnya,” ungkapnya.

Sementara jika seseorang telah didiagnosis mandul oleh dokter, maka hal ini sudah tidak bisa dicegah.

“Namun sekali lagi, diagnosis mandul tidak bisa dengan mudah ditegakkan tanpa pemeriksaan, sehingga sangat disarankan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu,” ingatnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Ketidaksuburan?

Untuk mengatasi ketidaksuburan yang dialami oleh pria maupun wanita, dianjurkan untuk memperbaiki gaya hidup sehat.

“Hal ini bisa dilakukan dengan pola makan dan olahraga yang teratur. Serta cobalah untuk menghindari rokok, mengonsumsi alkohol, hingga menghindari paparan radiasi,” jelasnya.

Dokter Dhamayanti kembali memaparkan bahwa jika terdapat keluhan yang dialami pada organ reproduksi, maka segera untuk berkonsultasi dengan dokter.

Selain itu, kamu juga perlu menjaga kesehatan organ reproduksi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan dan melakukan pola hidup yang sehat.

Kesimpulan

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan ini menyarankan untuk pasangan yang akan merencanakan pernikahan, “sebaiknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terlebih dahulu,” ujarnya.

Sedangkan untuk pasien yang sudah menikah, “jika dalam satu tahun usia pernikahan dengan aktif berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi namun belum bisa hamil, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter,” katanya.