Bagaimana Mencegah Solusio Plasenta Pada Ibu Hamil? Ini Jawaban Ahli

cara mencegah solusio plasenta menurut dokter
Foto: www.freepik.com

Ternyata selama hamil, sang ibu juga bisa mengalami berbagai permasalahan. Salah satunya adalah solusio plasenta, kondisi di mana plasenta yang terlepas dari dinding rahim.

Masalahnya, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari kondisi tersebut. Lantas, bagaimana cara mencegah agar tidak mengalami kondisi yang satu ini?

Untuk mengetahui jawabannya, LIMONE telah menghubungi dr. Putri Widnis, SpOG, seorang Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS ERIA Pekanbaru Jl. KH. Ahmad dahlan No 163 dan RS SANSANI Pekanbaru Jl Soekarno Hatta, yang akan menjelaskan terkait pencegahan solusio plasenta.

Apa Itu Solusio Plasenta?

solusio plasenta
Foto: www.freepik.com

Dokter Putri menjelaskan bahwa solusio plasenta adalah “terlepasnya plasenta baik itu sebagian atau secara keseluruhannya dari dinding rahim yang terjadi sebelum janin lahir atau pada saat ibu masih hamil. Biasanya kondisi ini terjadi pada usia kehamilan trimester dua atau ketiga,” paparnya.

Sesungguhnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya solusio plasenta. Namun terdapat faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kondisi yang satu ini, di antaranya adalah:

  1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dalam kehamilan
  2. Adanya trauma pada perut yang diakibatkan karena ibu terjatuh, terkena tendangan, diurut, atau kecelakaan
  3. Riwayat solusio plasenta sebelumnya
  4. Hamil di atas usia 40 tahun
  5. Merokok selama hamil
  6. Penggunaan narkoba
  7. Ketuban pecah dini
  8. Leimioma retro plasenta
  9. Kehamilan kembar
  10. Polihidramnions
  11. Dekompresi rahim secara tiba-tiba
  12. Tali pusat pendek

Menurut Dokter Putri, “solusio plasenta merupakan kondisi yang berbahaya. Karena merupakan salah satu penyebab perdarahan pada kehamilan yang bisa berakibat pada kematian ibu hamil dan janin,” tuturnya.

Bagaimana Gejala Komplikasi Ini?

solusio plasenta
Foto: www.freepik.com

Pada dasarnya, kejadian solusio plasenta bisa diklasifikasi berdasarkan gejala yang ditemukan.

Kelas 0

Kondisi ini merupakan asimptomatik atau tidak bergejala, di mana biasanya ditemukan pada saat setelah bayi dilahirkan. “Terdapat adanya gumpalan darah dan daerah yang menghitam pada permukaan plasenta,” ujarnya.

Kelas 1

Ini merupakan kondisi yang ringan atau mild, di mana terdapat beberapa gejala yang menandainya, yakni:

  • Tidak ada tanda perdarahan atau adanya perdarahan yang sangat minimal
  • Rahim terasa sedikit tegang atau nyeri
  • Tanda vital (tekanan darah dan nadi) ibu dalam keadaan normal
  • Tidak ada gangguan stres pada janin

Kelas 2

Kondisi solusio plasenta sedang ini memiliki beberapa gejala, di antaranya:

  • Tidak adanya perdarahan dari vagina hingga bisa ditemukannya perdarahan sedang dari vagina
  • Nyeri rahim sedang, berat, hingga adanya kontraksi tetanik
  • Peningkatan denyut jantung ibu dengan perubahan tekanan darah dan nadi orthostic (pada saat perubahan dari duduk ke berdiri)
  • Adanya stres janin atau gawat janin
  • Adanya penurunan angka pengentalan darah (hipofibrinogemia)

Kelas 3

Untuk kondisi yang satu ini gejalanya adalah:

  • Tidak ada perdarahan dari vagina hingga terjadi perdarahan hebat dari vagina
  • Kontraksi rahim yang sangat hebat dan tegang
  • Terjadi syok pada ibu
  • Hipofibrinogenemia
  • Gawat janin hingga kematian janin

Bagaimana Mendiagnosis Solusio Plasenta?

bagaimana mendiagnosis solusio plasenta | | Bagaimana Mencegah Solusio Plasenta Pada Ibu Hamil? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.freepik.com

“Diagnosis dari kondisi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni anamnesis atau riwayat kronologis kejadian pada pasien maupun keluarga. Atau dengan melakukan pemeriksaan fisik,” ujarnya.

Berikut pemeriksaan fisik yang bisa dilihat:

  • Tekanan darah dan nadi yang turun serta lemah
  • Ibu yang tampak pucat, lemas, kesakitan hebat, hingga tidak sadarkan diri (syok)
  • Adanya nyeri ketika area perut ditekan
  • Adanya gambarat perut yang tegang dan licin
  • Perdarahan dari vagina
  • Dengan USG akan tampak gambaran terlepasnya plasenta, darah yang berkumpul di rahim atau di belakang plasenta (hematoma retroplasenter). Namun tidak semua solusio plasenta bisa dideteksi dengan USG
  • Tes laboratorium dengan terjadinya penurunan Hb (anemia) dan penurunan trombosit (trombositopenia)

Apakah Risiko Solusio Plasenta bagi Kehamilan?

solusio plasenta
Foto: www.canva.com

Menurut Dokter Putri, “risiko yang dapat dialami pada ibu penderita solusio plasenta bisa dilihat dari dua aspek, yakni pada ibu dan janin,” katanya.

Risiko pada ibu

Pada ibu, solusio plasenta ini dapat mengakibatkan:

  • Anemia hingga syok karena kehilangan darah
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kemungkinan hingga transfuse darah
  • Gagal ginjal akibat kehilangan darah yang signifikan
  • Kemungkinan terburuk mengalami kematian

Risiko pada bayi

Sementara pada bayi, terdapat beberapa risiko yang bisa terjadi yakni:

  • Gangguan pertumbuhan karena kurangnya suplai nutrisi yang baik dan lengkap
  • Lahir prematur
  • Tidak mendapatkan oksigenasi yang baik
  • Anemia janin
  • Kematian janin di dalam kandungan

Bagaimana Cara Menangani Solusio Plasenta?

bagaimana cara mengobati solusio plasenta | | Bagaimana Mencegah Solusio Plasenta Pada Ibu Hamil? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.rawpixel.com

Dokter Putri menjelaskan bahwa cara mengobati kondisi ini perlu dilakukan berdasarkan kondisi pasien saat ini.

“Jika pasien mengalami syok berat, napas yang sesak atau memburu, perut yang nyeri hebat, dan tegang, maka penanganan yang intensif dan harus segera dilakukan untuk penyelamatan ibu dan bayi,” katanya.

“Seperti dengan segera melahirkan bayi dan mengeluarkan plasenta untuk menghentikan perdarahan. Serta dilakukannya transfusi darah. Selain itu, bahkan bisa sampai pengangkatan rahim (histerektomi) jika perdarahan tidak bisa dihentikan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, sangat disarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan ke dokter setiap bulannya.

“Hal ini bertujuan untuk memeriksakan keadaan ibu hamil terutama bagi wanita hamil yang memiliki faktor risiko tinggi. Seperti usia di atas 40 tahun, tekanan darah tinggi, diabetes, serta riwayat solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya,”  tutur Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan ini.

Bisakah Mencegah Terjadinya Solusio Plasenta?

bisakah mencegah terjadinya solusio plasenta | | Bagaimana Mencegah Solusio Plasenta Pada Ibu Hamil? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.freepik.com

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kondisi ini, yakni:

  • Tidak merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang ketika hamil
  • Tidak melakukan pemijatan ke dukun beranak atau bidan desa
  • Berhati-hati dalam melakukan aktivitas agar tidak terjadi trauma kehamilan
  • Melakukan antenatal care secara teratur
  • Melakukan pengobatan teratur bila memiliki penyait tekanan darah tinggi dalam kehamilan, diabetes dalam kehamilan, atau penyakit metabolik lainnya selama hamil

Kesimpulan

konsultasi kehamilan ke dokter | | Bagaimana Mencegah Solusio Plasenta Pada Ibu Hamil? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.canva.com

Menurut Dokter Putri, “solusio plasenta dapat dicegah. Bila sebelumnya pernah mengalami solusio plasenta dan merencanakan kehamilan, maka bicarakan dengan dokter untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini,” sarannya.

error: Konten dilindungi !!