Istilah gliserin mungkin sudah tidak asing lagi karena sering ditemukan dalam berbagai produk kecantikan. Glycerine adalah bahan yang dipercaya dapat membantu kulit agar tetap lembap dan sehat.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut terkait glycerine dan efek sampingnya, LIMONE telah menghubungi dr. Hj. Balgis, M.Sc, Sp.KK, seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari B-Sparkle Clinic, yang akan menjelaskan tentang cara menggunakan zat ini dengan tepat.
Apa Itu Glycerine?
Glycerine atau gliserin adalah salah satu kandungan yang sering ditemukan dalam produk kecantikan, salah satunya adalah produk perawatan kulit.
Menurut Dokter Balgis, “gliserin merupakan salah satu humektan, yaitu suatu zat higroskopis yang digunakan untuk menjaga kelembapan kulit. Selain itu, zat ini juga merupakan salah satu bahan yang kerap dijumpai pada produk perawatan kulit, seperti pembersih wajah, toner, serum, dan pelembap wajah,” tuturnya.
Untuk cara kerja humektan ini sendiri, ia akan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya melalui proses penyerapan (absorption), dengan menarik uap air ke dalam dan atau permukaan kulit.
“Dalam obat-obatan farmasi dan kosmetika, humektan dapat digunakan dalam bentuk dosis topikal untuk meningkatkan kelarutan senyawa kimia aktifnya, menaikkan kemampuan bahan aktif untuk menembus kulit, dan menaikkan waktu aktivitasnya,” jelasnya.
Sifat hidrasi dari humektan dapat pula diperlukan untuk melawan bahan aktif yang bersifat dehidrasi, misalnya seperti sabun, kortikoid, beberapa alkohol, dan lainnya.
“Inilah sebabnya humektan merupakan bahan yang umum digunakan dalam beragam kosmetika dan produk perawatan tubuh dengan klaim melembapkan,” lanjutnya.
Apakah Perbedaan Glycerine dan Gliserol?
Antara glycerine dan gliserol memang hampir serupa, dan sering kali dianggap sama oleh beberapa orang. Namun, menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang satu ini ada perbedaan di antara keduanya.
“Glycerine adalah istilah komersial untuk sampel yang mengandung lebih dari 95% gliserol. Oleh karena itu, gliserin tidak murni mengandung gliserol,” ujarnya.
Selain itu, penggunaan keduanya sangatlah berbeda. “Gliserin digunakan untuk aplikasi medis dengan tujuan ilmiah di mana gliserol murni diperlukan, sedangkan gliserin dipakai dalam produk kosmetik serta produk sehari-hari,” tambahnya.
Apa Saja Manfaat Glycerine untuk Kulit?
Terdapat beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari gliserin, di antaranya:
- Menjaga kelembapan kulit
- Memperkuat lapisan pelindung kulit
- Mempercepat penyembuhan luka
- Mencegah infeksi pada kulit
- Melindungi kulit dari iritasi
- Mengelupaskan sel kulit mati
- Memperbaiki kondisi kulit penderita eksem
Berapa Banyak Kadar Gliserin yang Aman untuk Digunakan pada Kulit?
Sesungguhnya, Dokter Balgis mengungkapkan bahwa glycerine adalah bahan yang aman dan dapat digunakan untuk semua jenis kulit.
“Akan tetapi, tidak ada catatan khusus terkait berapa banyak kadar gliserin yang aman untuk digunakan pada kulit,” ungkapnya.
Namun menurutnya, produk-produk kosmetik yang mengandung gliserin seperti pembersih wajah, toner, serum, dan pelembap wajah dapat digunakan sesuai aturan pakai.
“Misalnya pembersih wajah dan toner bisa dipakai dua hingga tiga kali sehari, dan tidak diaplikasikan secara berlebihan. Karena jika berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti gatal, ruam, kemerahan, dan alergi,” katanya.
Bagaimana Cara Memilih Produk Perawatan Kulit yang Mengandung Gliserin?
“Paling penting adalah memilih produk perawatan kulit yang sudah BPOM dan diformulasikan oleh dermatologis. Perhatikan bagian kemasan, apakah tertera gliserin sebagai bahan kandungan yang ada di dalamnya atau tidak,” sarannya.
Selain itu, Dokter Balgis juga memberikan tips untuk cara menggunakan produk yang mengandung gliserin agar aman untuk kulit.
“Yakni dengan memastikan produk tersebut masih bagus dan belum kedaluwarsa, tidak berubah warna, tidak berubah bentuk, dan tidak berubah baunya,” ungkapnya.
Jangan lupa: simpanlah produk di suhu ruangan dan tertutup dengan rapat.
“Apabila cuaca di luar sangat panas atau kelembapan udaranya rendah, sebaiknya kombinasikan produk yang mengandung pelembap yang bersifat oklusif, seperti petrolatum, propylene, glycol, lanolin, dan lainnya, supaya kulit tetap lembap,” anjur Dokter Balgis.
Perlukah Berkonsultasi dengan Dokter untuk Pemilihan Produk yang Mengandung Gliserin?
Pada dasarnya tidak perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin memilih produk perawatan kulit yang mengandung gliserin.
“Karena penting untuk diingat bahwa gliserin tidak berbahaya, dan aman untuk semua jenis kulit, semua umur, ras, dan gender. Jika ada keluhan seperti alergi, ruam, kemerahan, atau gatal setelah penggunaan, baru konsultasi dengan dokter kulit yang kompeten,” pesannya.
Apa Saja Efek yang Bisa Ditimbulkan dari Penggunaan Gliserin?
Meski gliserin sangat jarang memberikan efek samping pada kulit, namun ada dampak yang bisa ditimbulkan, seperti gatal, ruam, kemerahan, dan alergi.
“Jika mengalami hal tersebut, maka sebaiknya yang pertama kali dilakukan adalah menghentikan penggunaan produk tersebut. Lalu segera konsultasikan ke dokter kulit yang berkompeten,” sarannya.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Kulit?
Menurut Dokter Balgis, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan kulit, di antaranya adalah:
- Rutin mencuci dan membersihkan wajah
- Mandi dua kali sehari
- Menggunakan pelembap
- Gunakan produk perawatan kulit yang tepat
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari
- Tidur yang cukup
- Makan makanan yang sehat
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh
- Tidak merokok
- Kendalikan stres
- Olahraga teratur
- Hindari minuman beralkohol
- Lakukan eksfoliasi kulit secara rutin
Kesimpulan
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang satu ini juga berpesan bahwa untuk penggunaan gliserin pada kulit, sebaiknya digunakan sesuai dengan aturan pakai pada kemasan atau sesuai petunjuk dari dokter.
“Bila cuaca sangat kering, bisa dikombinasikan dengan produk yang mengandung pelembap oklusif, seperti lanolin, petrolatum, propylene, glycol, dan lain-lain. Karena jika kondisi lingkungan sekitar yang cukup kering, gliserin justru akan menarik kadar air dari lapisan kulit lebih dalam,” tuturnya.
“Padahal, air ini justru lebih mudah menguap di udara, sehingga permukaan kulit lebih kering. Jadi pastikan kita juga menggunakan produk pelembap yang bersifat oklusif, artinya pelembap bisa mencegah penguapan air dengan memberikan lapisan pelindung di permukaan kulit,” tutupnya.
