Ada banyak metode diet yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, dan salah satu yang paling terkenal adalah diet IU yang dilakukan oleh penyanyi dan aktris asal Korea Selatan.
Meski dapat menurunkan berat badan dengan instan, namun diet IU ternyata tidak aman untuk dilakukan.
Simak penuturan dari Cinthya Agusta Reza, S.Tr.Gz, seorang Ahli Gizi dan Telemarketing PT. Cakra Radha Mustika Kalbe Nutritionals, yang akan menjelaskan terkait efek samping dari diet yang satu ini.
Apa Itu Diet?
Sesungguhnya, Cinthya menuturkan bahwa diet adalah pengaturan makan untuk mencapai target tertentu, baik menjadi lebih sehat atau menjadikan berat badan agar menjadi ideal.
Dalam artian, dapat menambah berat badan atau menurunkan berat badan. “Tetapi kebanyakan masyarakat kurang tepat dalam mengartikan diet sebagai program untuk menurunkan berat badan,” katanya.
“Biasanya, alasan seseorang menjalankan diet adalah untuk mencapai target tertentu, baik untuk kepentingan estetika atau alasan kesehatan,” ujarnya.
Bagaimana dengan Diet IU, Apa Perbedaannya dengan Diet Jenis Lain?
Menurut Ahli Gizi yang satu ini, Diet IU adalah diet yang dilakukan oleh penyanyi sekaligus aktris Korea, Lee Ji Eun atau yang dikenal dengan nama panggung IU.
“Perbedaan mendasar dari diet IU dengan jenis diet lainnya adalah dari makanan yang digunakan. Dalam diet ini, makanan yang dikonsumsi untuk sarapan hanya menggunakan satu buah apel, kemudian dua buah ubi manis untuk makan siang, dan satu gelas protein shake untuk makan malam,” jelasnya.
Karena diet ini sangat rendah kalori, maka diet IU diklaim dapat menurunkan berat badan hingga 8-10 kg hanya dalam satu minggu. “Pada sejumlah media, IU mengatakan diet tersebut tidak dijalani dalam waktu lama, tetapi hanya untuk keperluan pemotretan promosi album,” tuturnya.
Namun sebelum memutuskan untuk melakukan jenis diet yang satu ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli terlebih dahulu.
“Karena masing-masing individu memiliki prefensi makanan berbeda-beda. Selain itu perhitungan kebutuhan gizi yang berbeda-beda dan faktor aktivitas sehari-hari, serta alergi yang berbeda,” tuturnya.
Apakah Diet IU Aman untuk Dilakukan?
Cinthya memaparkan bahwa sesungguhnya, “diet ini tentu saja sangat ampuh untuk menurunkan berat badan. Tetapi tidak aman dilakukan karena pastinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam satu hari,” ujarnya.
“Apabila diet ini dilakukan dalam waktu yang lama, maka akan berisiko untuk mengalami malnutrisi, bahkan sampai gangguan makan atau eating disorder,” lanjutnya.
Pada dasarnya, tubuh kita terdiri dari beberapa komponen, seperti lemak, otot, air, tulang, dan organ tubuh. Menurut Ahli Gizi yang satu ini, diet yang instan tetapi dapat menurunkan berat badan sangat banyak 8-10 kg hanya dalam waktu satu minggu pastinya mencengangkan.
“Harapan melakukan diet adalah untuk mengurangi lemak dalam tubuh. Tetapi kalau dilakukan dalam waktu instan, justru yang akan hilang banyak adalah massa otot dan jumlah atau kadar air dalam tubuh. Sehingga menimbulkan efek negatif bagi tubuh,” katanya.
“Bagi para perempuan, diet IU sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan dalam waktu lama, karena berisiko kekurangan protein (malnutrisi). Diet ini juga minim zat besi, sehingga bisa berpengaruh terhadap konisi kesehatan, seperti anemia dan kesuburan yang terganggu,” ungkapnya.
Hal tersebut ditakutkan akan berdampak pada masa kehidupan berikutnya, misalnya menjadi susah hamil setelah menikah.
Selain itu, diet ini juga menimbulkan kebiasaan yang kurang baik, yaitu efek yoyo. “Orang dengan diet yang sangat ketat dan ekstrem seperti diet IU akan sulit konsisten untuk melakukannya dalam waktu yang lama,” ujarnya.
Setelah mencapai tujuan atau target, biasanya akan ada kecenderungan untuk balas dendam atau pola makan akan kembali ke biasanya. Bahkan makan lebih banyak dan ini berdampak buruk terhadap kesehatan.
Apa Saja Dampak dari Menjalani Jenis Diet IU?
Meski ampuh untuk menurunkan berat badan, namun diet IU tidak aman untuk dilakukan, sebab tubuh bisa kekurangan nutrisi secara drastis.
Menurut Cinthya, ada beberapa efek samping jangka pendek yang mungkin akan terjadi saat kamu melakukan jenis diet yang satu ini, yakni:
- Mengalami 5L atau letih, lesu, lemah, lelah, dan lalai yang disebabkan karena kurang asupan makanan
- Risiko sembelit karena kekurangan serat
- Tidak fokus
“Sedangkan dampak jangka panjang yang mungkin akan terjadi adalah mengalami kondisi malnutrisi, rambut rontok, hormon yang terganggu, dan kesuburan yang terganggu. Jika mengalami efek samping dari diet IU, maka sebaiknya segera hentikan diet, dan makan dengan pola makan yang sehat serta bergizi seimbang,” jelasnya.
Bagaimana Cara Melakukan Diet yang Tepat?
Menurut Cinthya, terdapat prinsip diet dengan defisit kalori secara tepat, yakni dengan mengurangi karbohidrat sederhana. Seperti gula, cokelat, es krim, permen, boba, dan makanan lain yang memiliki gula tambahan sebagai pemanis dalam jumlah yang tinggi.
“Oleh karenanya, sangat penting sekali untuk memeriksa label makanan,” ujarnya.
Selain itu, dianjurkan juga untuk mengurangi asupan lemak jenuh. Mulai dari gorengan, santan kental yang dipanaskan berulang kali, serta bagian ayam yang tinggi lemak seperti kulit ayam.
“Perbaiki pola makan dengan memilih makanan yang mudah mengenyangkan, salah satunya makanan tinggi serat seperti sayur. Bisa juga dengan makan salad sayur atau buah-buahan segar sebagai camilan,” katanya.
“Tidak lupa untuk rutin melakukan olahraga yang membakar cukup banyak kalori. Serta memperbanyak aktivitas fisik dan tidur dengan cukup,” saran Ahli Gizi yang satu ini.
Kesimpulan
Cinthya memaparkan bahwa “tidak disarankan untuk melakukan diet ini tanpa pengawasan ahli. Karena meski ampuh untuk menurunkan berat badan, namun diet ini tidak aman untuk dilakukan, karena tidak mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari,” ujarnya.
