Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?

susu diet
Foto: www.canva.com

Ketika dalam proses penurunan berat badan, tidak jarang sebagian orang akan mengonsumsi susu diet. Minuman ini diduga dapat mempercepat turunnya berat badan, sehingga banyak produsen yang mulai menawarkan produk yang satu ini.

Namun benarkah jenis susu ini efektif untuk dikonsumsi? Dan bagaimana cara mengonsumsinya dengan tepat?

Untuk menemukan jawaban yang benar, simak penjelasan dari Emalia Rhitmayanti, S.Gz., MP, seorang magister of food technology, nutritionist, dan weight management consultant, yang akan membahas terkait cara mengonsumsi susu diet yang tepat.

Apa Itu Diet?

susu diet
Foto: www.canva.com

Emalia menuturkan bahwa sebetulnya banyak sekali masyarakat awam yang memiliki pemikiran bahwa diet itu tidak boleh mengonsumsi berbagai macam makanan atau makan dengan porsi yang sedikit.

Padahal sebetulnya, “diet itu merupakan pengaturan pola makan. Jadi, apa yang nantinya dikonsumsi dan bagaimana cara pengolahannya, itu yang akan diatur,” terang Ahli Gizi ini.

Gunanya untuk apa?

“Macam-macam. Ada yang mengatur pola makan untuk menjaga kesehatan tubuh, ada juga yang sesuai saran dokter karena terdiagnosa penyakit tertentu. Seperti misalnya diabetes, hipertensi, jantung, hiperkolesterol—itu semua memang mau tidak mau harus diatur pola makannya. Ada juga yang melakukan diet untuk mencapai berat badan tertentu,” tambahnya.

Apa Manfaat Diet?

manfaat diet | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.unsplash.com

Karena tujuan dari melakukan program diet bermacam-macam, maka manfaatnya pun juga beragam.

“Ada yang melakukan pengaturan pola makan karena kondisi tubuh memang mengharuskan untuk melakukannya. Biasanya mereka melakukan diet atas dasar anjuran dari dokter. Sebab di dalam tubuhnya terdiagnosa mengalami penyakit tertentu,” ungkap Emalia.

Jika mengalami hal tersebut, maka wajib untuk melakukan pengaturan pola makan. Supaya tidak memperparah kondisi kesehatannya.

“Selain melakukan pengobatan dari dokter, memang dalam kondisi penyakit tertentu juga harus diatur pola makannya. Ada beberapa makanan yang harus diperbanyak, dan juga terdapat makanan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari,” jelasnya.

Tak hanya itu, ada juga yang memiliki target tertentu.

“Contohnya yang banyak dilakukan di sekitar kita adalah weight loss, mereka ingin berat badan dan massa lemaknya turun. Jadi kalau ingin mengalami penurunan berat badan atau fokus pada penurunan massa lemak, mau tidak mau pola makannya juga harus diatur,” katanya.

Apa yang Harus Dipersiapkan Saat Ingin Diet?

susu diet
Foto: www.canva.com

Sebenarnya jawabannya akan berbeda pada setiap orang.

“Tetapi kalau dari kacamata saya, jika ingin program diet dengan mencapai tujuan tertentu, maka yang perlu dipersiapkan adalah kemauan dan niat. Saya selalu mengatakan kepada klien, kalau mau diet itu harus mau, manut, dan sabar,” paparnya.

Kemauan

Pertama harus adanya kemauan dalam diri.

“Keinginan itu sudah berbicara tentang hati kita. Apakah kita benar-benar mau untuk memulai kebiasaan baru, mulai mengubah lifestyle baru, mulai mengonsumsi makanan-makanan sehat yang dibutuhkan badan. Kalau mau, pasti bisa,” ujar Emalia.

Sementara kalau tidak mau, maka dietnya tidak akan berjalan dengan baik. “Baik nantinya dapat dokter sebagus apa pun, ahli gizi sepintar apa pun, kalau dari hati kita tidak menerima untuk mengikuti program diet tersebut, maka tidak akan terasa nyaman menjalaninya,” lanjutnya.

Manut

“Manut, dalam artian menuruti saran yang diberikan oleh dokter atau ahli gizi dalam pengaturan pola makan. Jadi kalau sudah mau, maka yang kedua adalah manut,” terangnya.

“Jika sudah mau, tapi kadang ingin mengubah jalannya, nantinya memang mendapatkan hasil, tetapi tidak bisa sesuai dengan ekspektasi ketika kita tidak menuruti ahli gizi, dokter, atau konsultan,” ungkapnya.

Sabar

Perlu diingat, bahwa diet itu tidak instan, hanya sehari dikerjakan kemudian kita lihat ada hasilnya.

“Misalnya ingin turun berat badan, tapi hanya mau mendapatkan advice sekali saja dari ahli gizi, terus habis itu besoknya sudah lelah, ya tidak bisa. Sehingga setiap perjuangan diet itu, pasti ada cerita masing-masing,” tuturnya.

Tapi, pilihlah cerita yang paling menyenangkan. “Karena kalau kita memilih diet yang menyenangkan, itu secara tidak sadar akan perlahan-lahan mengubah kebiasaan. Kita tidak akan merasa tersiksa dengan program diet, karena nantinya akan menjadi kebiasan,” ucapnya.

Jadi harus sabar, karena tidak ada diet yang instan. “Yang jelas kita harus punya longterm thinking. Kalau diet itu bukan hanya dikerjakan sebulan, tetapi ini langkah awal untuk mengubah lifestyle-ku ke depannya, sehingga bisa diaplikasikan terus pola makannya,” katanya.

Bolehkah Mengonsumsi Susu Saat Sedang Diet?

mengonsumsi susu saat diet | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.canva.com

Lantas, bolehkah kita mengonsumsi susu selama menjalani program diet?

“Boleh saja, tetapi perlu diperhatikan dan dipahami jenis susu, takarannya, kandungannya, serta porsinya. Apalagi jika berbicara tentang penurunan berat badan. Sebab ada beberapa jenis susu yang memang lebih baik dihindari saat sedang melakukan diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan,” jawab Emalia.

“Jadi kalau ditanya apakah boleh? Boleh saja karena susu merupakan sumber protein. Susu juga bisa dijadikan sebagai pengganti ikan, telur, daging, dan ayam,” tegasnya.

“Tetapi kalau misalnya tujuannya untuk penurunan berat badan, maka harus dilihat dulu kandungannya seperti apa, porsi lemaknya seperti apa. Kemudian susu jenis apa, dan porsinya,” lanjutnya.

Karena kalau kita berbicara tentang penurunan berat badan, pasti juga harus ada pengaturan kalori yang masuk.

“Boleh mengonsumsi susu, tetapi kalau misalnya kita konsumsi susu sehari sampai lima gelas atau lima porsi ya, pikir-pikir lagi defisit kalorinya dari mana,” ungkap ahli gizi ini.

Apakah Susu Protein Juga Perlu Dikonsumsi Selagi Diet?

susu protein untuk diet | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.canva.com

Baik itu susu sapi, kambing, kedelai, almon, sesungguhnya semua itu adalah sumber protein. “Tetapi kalau yang dimaksud shake atau meal replacement, bisa saja dikonsumsi. Tetapi dengan catatan hanya menggantikan satu kali makan saja. Saat makan malam diganti dengan meal replacement yaitu dengan susu atau protein shake, boleh saja,” katanya.

“Tetapi hanya satu kali dalam tiga kali makan utama. Misalnya setelah makan malam diganti dengan susu diet, namun masih merasa lapar, selama masih ada dalam jendela kalori yang dibutuhkan, cobalah untuk makan lagi,” anjurnya.

Itulah sebabnya sangat perlu adanya pendampingan dari tegaha ahli saat melakukan program diet. Supaya kalau ada masalah, maka bisa diinformasikan dengan benar.

Perlu diingat, “bukan berarti susu diet itu dikonsumsi pagi, siang, dan malam—itu tidak disarankan. Tetapi paling tidak hanya sekali saja per harinya,” tuturnya.

“Dalam satu hari, kita membutuhkan 1200-1300 kalori. Pada saat kita makan malam yang diganti dengan meal replacement itu ternyata tubuh mendapatkan 900 kalorinya, berarti masih kurang, jadi wajar saja kalau merasa lapar,” katanya.

“Misalnya mau nambah makan setelah meal replacement, itu boleh. Tetapi kita harus mengerti apa yang dimakan, supaya jadinya tidak kelebihan kalori atau kelebihan nutrisi,” lanjutnya.

Bagaimana dengan Susu Diet?

susu diet
Foto: www.unsplash.com

Emalia menjelaskan bahwa “jika yang dimaksud susu diet adalah meal replacement yang biasanya ada pada program-program tertentu atau mungkin ada juga yang ada di pasaran, boleh saja dikonsumsi,” tuturnya.

Diingatkan kembali bahwa susu itu kandungan yang paling tinggi adalah protein. Apalagi kalau susu yang memang digunakan dalam program diet, mereka cenderung lebih tinggi kandungan proteinnya dibandingkan dengan susu lainnya.

Selain itu, “kalorinya lebih rendah tetapi proteinnya lebih tinggi. Kenapa? karena bisa jadi mereka memang low sugar, penambahan gulanya juga tidak banyak,” tambahnya.

Menurutnya susu diet ini kalorinya lebih rendah karena yang digunakan bisa jadi bukan full cream, melainkan mereka menggunakan susu skim atau low fat milk.

“Tak hanya itu, mereka bukan hanya murni susu saja. Ada tambahan dari protein nabati lainnya seperti isolat kedelai, mungkin juga ada isolat kacang lain, yang berfungsi untuk meningkatkan protein dalam satu kali sajian susu tersebut,” jelasnya.

Apa Saja Kandungan yang Ada di dalam Susu Diet?

susu diet
Foto: www.unsplash.com

Di dalam susu diet, terdapat ada protein, karbohidrat, dan lemak. “Tapi harusnya dengan klaim yang mereka katakan dapat membantu penurunan berat badan, berarti dirancang dan diolah sedemikian rupa supaya kalorinya lebih rendah dibanding dengan susu yang ada di pasaran, yang bukan dengan klaim susu diet,” ungkap Emalia.

Serta seharusnya, kandungan protein di dalamnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu yang tidak ada klaimnya bahwa itu susu diet.

“Kemudian yang jelas kandungan dari gula dan karbohidrat pasti jauh lebih rendah. Karena biasanya untuk susu diet seperti ini, mereka tidak menggunakan gula asli. Bisa jadi yang 0 kalori,” paparnya.

“Jadi sebetulnya kandungannya sama saja, ada protein, lemak, dan karbohidratnya. Hanya persentasenya yang berbeda, serta lemaknya juga lebih rendah dibandingkan dengan susu susu lain.” ujarnya.

Bagaimana Mengonsumsi Susu Diet yang Tepat?

cara mengonsumsi susu diet | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.unsplash.com

Emalia menuturkan bahwa jika klaimnya adalah susu diet, biasanya identik dengan meal replacement. “Tetapi apakah boleh dikonsumsi? Boleh, paling tidak satu hari saja dalam tiga kali menu utama kita. Jangan semua diganti dengan susu. Jadi cukup makan malam saja yang diganti,” paparnya.

Tetapi dengan catatan, semisal setelah makan malam menggunakan susu diet tadi atau meal replacement dan masih merasa lapar, asalkan masih ada di dalam jendela kalori kita, coba untuk mengonsumsi camilan seperti buah dan sayur.

“Jadi kalau saya lebih menyarankan untuk mengonsumsinya secara tepat yaitu satu kali saja dalam tiga kali menu utama itu. Tapi kalau tidak menggunakan meal replacement juga tidak apa-apa, misalnya kita mau lebih banyak makan malam tapi tidak mau menyertakan karbo atau makan malam karbo-nya lebih sedikit dan lebih banyak proteinnya, itu tidak apa-apa,” terangnya.

Adakah Risiko Mengonsumsi Susu Diet Berlebihan?

risiko mengonsumsi susu diet | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.freepik.com

Perlu dilihat dulu berlebihannya seperti apa, “kalau yang dimaksud adalah pagi minum susu, siang minum susu, malam juga, terus kalau lapar snack pagi minum susu, itu sangat berlebihan. Sebab badan kita ini butuh lebih dari sekadar susu diet,” ungkapnya.

“Kalau misalnya mau menurunkan berat badan dengan cara yang benar, atur lah pola makan yang benar, tidak yang kalau lapar harus minum susu,” tekannya.

“Tubuh kita masih butuh yang namanya serat juga yang didapatkan dari sayur dan buah. Kemudian tubuh kita juga butuh lemak dari minyak, karena ada beberapa vitamin yang bisa masuk ke tubuh kalau ada asupan lemaknya baik,” papar ahli gizi.

Terdapat vitamin larut lemak dan vitamin larut air. “Kalau cuma minum susu saja—meski di dalamnya ada lemak yang sedikit—tapi tubuh kita ini membutuhkan lebih. Karena mau sampai berapa lama kita akan mengonsumsi susu diet dengan pola yang berantakan, ‘kan tidak bisa,” ujarnya.

Apalagi kalau misalnya pagi, siang, dan malam selalu minum susu diet, “nanti kalau tujuannya sudah tercapai, kemudian pola makan kita balik lagi ke awal dengan tidak mengonsumsi susu, bisa jadi kenaikan berat badan itu terjadi lagi. Jadi penurunan berat badan itu hanya terjadi sebentar saja,” terangnya.

“Tetapi kalau kita punya pola diet yang tepat, dengan mengonsumsi makanan yang lengkap, nasi, sayur, lauk, bergizi seimbang, maka saat kita mencapai goals. Pola makan pun tidak akan berubah, karena kita sudah terbiasa dengan hal tersebut,” ungkapnya.

“Tidak ada orang dewasa yang ingin minum susu terus, maka pilihlah program diet yang tepat dan manusiawi, boleh makan enak tak hanya minum susu saja,” pesannya.

Bagaimana Memilih Meal Replacement yang Tepat?

susu diet
Foto: www.canva.com

“Inilah mengapa konsultan, ahli gizi, atau dokter gizi sangat berperan penting dalam proses diet seseorang. Dalam artian diusahakan jangan menjalani program diet sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga ahli,” katanya.

Walau saat ini semua bisa diakses melalui internet, tetapi alangkah baiknya jika saat melakukan program diet itu didampingi oleh konsultan.

“Sebab, tiap individu memiliki masalah yang berbeda-beda dengan tubuhnya. Bisa jadi A dietnya tidak sama dengan B, sehingga butuh konsultasi dengan ahli,” sarannya.

“Terkait dengan pemilihan susu diet atau meal replacement yang tepat, lebih dilihat dari kandungan di dalamnya, berapa banyak energi per satu kali kita minum. Kemudian berapa persentase dari protein itu untuk menyumbang energi, apakah lebih tinggi dari susu lainnya atau sama saja,” ungkap Ahli Gizi ini.

Jika energi, protein, serta lemaknya sama—hanya mereka mengklain produk tersebut merupakan susu khusus diet penurunan berat badan—maka untuk apa mengonsumsi produk tersebut.

“Oleh karena itu, perlu berhati-hati. Karena banyak sekali produsen yang memang mengeluarkan meal replacement, dan banyak program pengaturan pola makan yang menggunakan produk tersebut,” katanya.

Ini artinya, sebagai konsumen kita harus pintar melihat kandungan di dalam produk tersebut. Termasuk penggunaan pemanis yang digunakan dalam meal replacement.

“Karena biasanya untuk susu diet, mereka memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan susu lainnya. Itu disebabkan karena pemilihan susunya, skim, lowfat milk, isolat protein, atau whey protein,” tutur Emalia.

Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa itu juga ada gula yang ditambahkan. “Gula ini juga akan berpengaruh terhadap rasa dan efek laksatif. Jadi memang sebagai konsumen harus pintar memilih susu apa yang tepat,” anjurnya.

Bisakah Menurunkan Berat Badan Hanya dengan Mengonsumsi Meal Replacement?

menurunkan berat badan | | Tanya Ahli: Benarkah Susu Diet Bisa Menurunkan Berat Badan?
Foto: www.unsplash.com

“Jika pertanyaannya apakah bisa berat badan menjadi turun ketika hanya mengonsumsi susu diet? Sebetulnya bisa saja, apalagi kalau pola makannya pagi minum susu. Kalau lapar minum air putih, terus siang minum susu lagi, sore minum air putih, malam minum susu—pasti bisa turun berat badannya,” ungkapnya.  

Soalnya jumlah kalori yang masuk hanya sekitar 700 saja jika minum susu diet.

“Tapi apakah pola diet yang seperti itu bisa kita aplikasikan terus-menerus? Tidak. Serta apakah kita bisa konsisten menjalankan itu sampai tiga bulan ke depan? Ikutilah program diet yang benar. Jangan hanya minum susu saja,” katanya.

Yang kita perlukan adalah pengaturan pola makan. “Dengan tetap makan nasi, konsumsi protein, makan lengkap dengan gizi yang seimbang dan beragam. Kalau misalnya mau menambahkan susu dietnya dalam satu hari, boleh saja digunakan sebagai meal replacement di malam atau pagi hari,” sarannya.

“Jika malam sudah minum susu diet, maka pagi dan siang itu makanlah yang benar. Karena tubuh kita bukan hanya membutuhkan susu saja. Jadi dietlah yang benar. Kalau malam minum susu diet, sisanya makan dengan gizi yang seimbang, nasi, lauk, sayur, dan buah. Jadi kebutuhan gizinya lengkap dan terpenuhi,” anjurnya.

Kesimpulan

susu diet
Foto: www.canva.com

Karena telah banyak produk meal replacement yang beredar di pasaran, maka perlu diperhatikan kembali kebutuhan kita seperti apa.

“Ada beberapa orang yang mungkin merasa kerepotan kalau harus makan malam tetapi masih harus bekerja. Atau pagi waktunya cepet-cepet dan tidak sempat makan, sehingga pakai meal replacement saja,” tutur Emalia.

“Dalam kondisi itu dibilang boleh untuk pakai meal replacement, tetapi itu tidak bisa dilakukan rutin dan selamanya. Apalagi kalau meal replacement itu digunakan sebagai pengganti makan utama yang tiga kali. Jika pagi, siang, malam hanya minum susu diet, itu tidak direkomendasikan untuk dilakukan,” ungkapnya.

Jadi kalau mau turun berat badan, programlah dengan cara yang benar, dengan diet yang benar dan peraturan pola makan yang benar. “Sehingga ketika mencapai berat badan yang diinginkan, itu akan menjadi kebiasaan, dan diteruskan,” ujarnya.

“Terkait dengan susu diet ini, menurut saya bukan merupakan sesuatu yang bisa kita lakukan sampai nanti. Apakah bisa sampai satu tahun, dua tahun mengonsumsi susu terus, juga tidak. Pilihlah program diet yang pola makannya itu benar-benar bisa kita aplikasikan, bahkan pada saat kita sudah mencapai goals yang diinginkan,” anjurnya.

error: Konten dilindungi !!