Apa Saja Makanan Penambah Darah? Ini Kata Dokter

makanan penambah darah
Foto: www.freepik.com

Sebuah pertanyaan: apakah kamu sering merasa sakit kepala dan lemas hingga mengganggu aktivitas? Jika jawabannya ‘ya’, maka kamu perlu berhati-hati. Pasalnya ini merupakan gejala dari kekurangan darah atau yang dikenal dengan anemia. Untuk itu kamu perlu segera mengatasinya dengan mengonsumsi makanan penambah darah.

Jika kamu ingin mengetahui makanan penambah darah apa yang dikonsumsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin, maka tetap di laman ini untuk membaca penjelasan dari dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter gizi klinik dari Rumah Sakit Puri Indah, RS MMC, dan Sawo 15 Menteng, terkait penyebab kekurangan darah dan cara mengatasinya.

Mengapa Kita Bisa Mengalami Kekurangan Darah?

makanan penambah darah
Foto: www.pexels.com

Dokter Raissa menuturkan bahwa kurang darah atau anemia adalah kondisi di mana sel darah merah tidak cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan di dalam tubuh. Ia menambahkan bahwa terdapat ukuran yang dapat menentukan kandungan darah yang normal pada tubuh.

“Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar antara 12–15 g/dL (gram per desiliter), sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara 13–17 g/dL,” ungkapnya.

Menurutnya, kekurangan darah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

Bagaimana Gejala dari Kekurangan Darah?

anemia 2 | | Apa Saja Makanan Penambah Darah? Ini Kata Dokter
Foto: www.rawpixel.com

Hemoglobin merupakan kompenen penting dalam sel darah merah yang diproduksi dari beragam nutrisi seperti vitamin B12 dan asam folat. Dokter Raissa mengatakan bahwa jika tubuh mengalami kekurangan hemoglobin, biasanya akan menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Lemah, letih, dan lesu
  • Kulit tampak pucat
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri dada dan kepala
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Tangan dan kaki terasa dingin

Maka ketika mengalami gejala ini secara terus-menerus harus segera dikonsultasikan kepada dokter, karena ini merupakan kondisi yang tidak wajar.

“Ini merupakan penyakit yang harus diobati. Kurang darah dapat menyebabkan metabolisme dan aktivitas enzim tubuh tidak optimal, sehingga lebih mudah sakit, energi menurun, fungsi kognitif dan daya pikir menurun,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa waktu yang tepat untuk mengunjungi dokter adalah ketika gejala ini mulai timbul dan terasa oleh tubuh. “Jika dirasakan gejala yang mengganggu, seperti lemah, letih, lesu, tidak nafsu makan, berat badan tidak optimal, suara dan irama jantung yang tidak normal,” sarannya.

Apa Makanan Penambah Darah?

anemia 3 | | Apa Saja Makanan Penambah Darah? Ini Kata Dokter
Foto: www.freepik.com

Cara mengatasi kekurangan darah adalah dengan mengonsumsi makanan makanan penambah darah, sehingga kadar hemoglobin dalam tubuh bisa sesuai dengan kadar hemoglobin normal baik laki-laki maupun perempuan.

Dokter spesialis gizi ini mengungkapkan terdapat beberapa makanan penambah darah yang dapat dikonsumsi:

  • Gizi seimbang
    Gizi seimbang adalah asupan sehari-hari yang memiliki zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang bisa didapatkan dengan mengonsumi lauk-pauk yang berprotein tinggi, buah, sayur, membiasakan sarapan pagi, dan minum air putih yang cukup.
  • Makanan yang mengandung vitamin B12, asam folat, dan zat besi
    Penting untuk mengonsumi makanan penambah darah yang memiliki kandungan vitamin B12, asam folat, dan zat besi yang berasal dari daging merah, hati, sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, dan stroberi.
  • Tablet penambah darah
    Tak hanya memperhatikan gizi seimbang dan mengonsumsi makanan penambah darah, kamu juga bisa mengatasinya dengan mengonsumsi tablet penambah darah. Namun hal ini dapat dikonsumsi hanya ketika diperlukan saja.

Kesimpulan

pola hidup sehat | | Apa Saja Makanan Penambah Darah? Ini Kata Dokter
Foto: www.canva.com

Selain ketiga cara di atas, terdapat satu hal yang perlu diperhatikan lebih dalam, yakni memperhatikan asupan minuman ketika kita sedang makan. Dokter Raissa menyarankan ketika makan perlu menghindari masuknya zat penghambat penyerapan besi di dalam tubuh.

“Contohnya tannin yang bisa ditemukan dalam teh dan kopi. Sebaiknya pilihlah makanan atau minuman lain yang bisa mengoptimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, seperti vitamin C yang bisa ditemukan dalam buah jeruk, kiwi, ataupun jambu,” jelasnya.

Untuk menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh tetap stabil sehingga tidak menyebabkan kekurangan darah. Dokter Raissa menyarankan untuk melakukan pola hidup sehat, menjaga keseimbangan gizi, dan mencegah infeksi kronik atau tukak lambung kronik.

error: Konten dilindungi !!