Bagaimana Mengetahui Makanan Mengandung Rendah Kalori?

makanan rendah kalori
Foto: www.freepik.com

Berapa kali dalam sehari kamu mendengar ‘makanan rendah kalori’? Mungkin frekuensinya akan semakin intens jika kamu—atau ada orang di sekitar—sedang menjadi sebuah diet ketat.

Namun, sebenarnya apa definisi makanan rendah kalori, dan mengapa kita penting mengetahuinya? LIMONE menghubungi dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik di RS Ummi Bogor dan RS Karya Bhakti Pratiwi Bogor.

Scroll down untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi makanan rendah kalori dan tinggi, dan apakah sebenarnya definisi makanan sehat.

Apa Arti Kalori?

makanan rendah kalori
Foto: www.rawpixel.com

“Kalori adalah 1 unit energi yang menggambarkan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1 °C. Makanan juga mengandung kalori dengan satuan kilokalori atau disingkat kkal. Kalori di dalam makanan menggambarkan besarnya energi yang dikandung dalam makanan itu. Kalori dalam makanan berasal dari makronutrien, yakni karbohidrat, protein, dan lemak,” jelas Dokter Vikie.

For your information:

  • 1 gram karbohidrat mengandung 4 kkal
  • 1 gram protein mengandung 4 kkal
  • 1 gram lemak mengandung 9 kkal

Dan seandainya kamu bertanya-tanya tentang fungsi kalori: “Asupan kalor dari makanan dibutuhkan tubuh untuk menyediakan energi untuk bertahan hidup,” jelasnya. Sel-sel tubuh memerlukan energi untuk menjalankan fungsinya masing-masing.

“Saat makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, makanan akan dipecah menjadi bagian terkecil dan digunakan segera untuk seluruh sel di dalam tubuh, serta disimpan sebagai cadangan untuk digunakan oleh tubuh jika dibutuhkan kemudian,” jelasnya.

Mengapa “Kalori” Sepertinya Menjadi Momok bagi yang Ingin Menurunkan Berat Badan?

Foto: www.freepik.com

Dokter Vikie menegaskan bahwa, “Semua makanan mengandung kalori. Walaupun kalorinya sangat kecil, namun tetap mengandung kalori. sedangkan minuman ada yang tidak mengandung kalori yaitu air mineral.”

Jika semua makanan berkalori, mengapa ini menjadi faktor yang menakutkan bagi yang sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan? Padahal, sekali lagi: semua makanan mengandung k.a.l.o.r.i.

“Kalori dalam makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dipakai untuk menjalankan aktivitas dan fungsi tubuh. Namun jika terdapat kelebihan kalori yang tidak digunakan oleh tubuh, maka akan disimpan menjadi cadangan energi di hati dan jaringan lemak,” jelasnya.

“Kalori seringkali dianggap negatif karena dikaitkan dengan peningkatan berat badan akibat penumpukan lemak tubuh. Dan hal ini dapat terjadi jika kelebihan kalori tidak digunakan untuk beraktivitas dan berolahraga,” imbuhnya.

Kalori dari makanan tidak dapat dihindari dan kita tetap memerlukan kalori. Hanya saja jumlah kalori harus diatur sesuai kebutuhan sehingga berat badan ideal dapat dicapai dan dipertahankan,” tegasnya.

Bagaimana Cara Mengetahui Makanan Rendah Kalori?

makanan rendah kalori
Foto: www.rawpixel.com

Dokter Vikie menjelaskan bahwa ada yang namanya bomb calorimeter, yakni sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kalori dalam makanan.

Dan seperti yang disebutkan di atas: kalori dalam setiap makanan dan minuman berbeda-beda. Dalam 100 gram berat makanan mengandung kalori yang tidak sama, karena tergantung pada komposisi makronutriennya.

Tidak adakah cara praktis mengetahui kalori dalam sesuatu yang kita konsumsi? Bagaimana cara mendeteksi makanan rendah kalori?

“Kita dapat mengetahui kalori dalam makanan dengan melihat daftar kalori berbagai referensi dan website terpercaya,” terangnya.

Menurutnya, makanan rendah kalori adalah makanan alami, seperti sayuran dan buah-buahan.

Sementara kalori makanan kemasan dapat dilihat pada label yang berisikan informasi nilai gizi (nutrition facts) yang umumnya ada di bagian belakang atau sisi kemasan. Yakni, berupa jumlah kalori total beserta dengan kalori dari protein, lemak, dan karbohidrat.

Sementara minuman memiliki kalori jika mengandung karbohidrat (umumnya dalam bentuk gula), protein, dan lemak. “Minuman, selain air mineral, memiliki kalori. Kalori dalam minuman kemasan juga dapat dilihat pada informasi nilai gizi,” Dokter Vikie mengingatkan.

Apa Contoh Makanan yang Berkalori Tinggi?

makanan
Foto: www.rawpixel.com

Kita sudah mengetahui makanan rendah kalori. Dan selanjutnya adalah yang berkalori tinggi alias makanann yang biasanya dijauhi para pelaku diet.

Menurut Dokter Vikie, makanan dan  minuman dikatakan berkalori tinggi terutama jika mengandung karbohidrat dan lemak dalam jumlah banyak.

“Makanan yang umumnya memiliki kalori yang tinggi adalah jenis makanan berbahan dasar tepung, makanan yang ditambahkan gula, sirup, krim, lemak, margarin, mentega, minyak, santan,” jelasnya.

“Proses pengolahan makanan juga dapat berkontribusi dalam penambahan kalori. Seperti makanan yang digoreng terutama deep-fried food, makanan bersantan, makanan olahan atau makan yang diproses (seperti frozen-food, makanan kaleng, makanan kemasan), fast-food dan junk-food,” paparnya.

Bagaimana dengan minuman?

“Minuman memiliki kalori tinggi jika ditambahkan gula, krim, susu, sirup, madu, boba, dan topping lain yang berbahan dasar tepung,” jawabnya.

Apakah Makanan Kalori Rendah Selalu Lebih Sehat?

makanan rendah kalori
Foto: www.unsplash.com

Tahukah kamu bahwa makanan rendah kalori dan minumannya belum tentu lebih sehat daripada makanan yang berkalori tinggi? Uh-uh, LIMONE juga baru.

“Belum tentu,” tegas Dokter Vikie. “Makanan dan minuman dikatakan sehat jika mengandung kalori yang sesuai dengan kebutuhan kita, tidak berlebih, dan tidak kurang. Selain jumlah kalori, perlu diperhatikan jenis makanannya dan proporsi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), serta mikronutrien (vitamin dan mineral),” tekannya.

Untuk kamu yang penasaran, makanan dikatakan sehat, jika:

  • Mengandung gizi yang seimbang, yaitu terdapat karbohidrat, protein, lemak, dengan proporsi yang sesuai anjuran, serta mengandung vitamin, mineral, dan serat.
  • Tidak mengandung bahan tambahan pangan.
  • Tidak mengandung tinggi garam, gula, dan lemak.
  • Diolah dengan cara yang bersih, tepat, dan sehat.

Penjelasan di atas mungkin membuat kita bertanya-tanya: sebenarnya mana yang lebih penting, makanan rendah kalori atau makanan yang sehat?

“Makanan sehat penting,” tegasnya. “Namun memilih makanan rendah kalori juga penting dalam program manajemen berat badan, tetapi harus tetap mengandung gizi seimbang,” lanjutnya.

Kesimpulan

makanan berkalori rendah
Foto: www.freepik.com

Setelah membaca penjelasan di atas, untuk kamu ingin menjaga kesehatan dan kestabilan berat badan, Dokter Vikie menganjurkan untuk melakukan beberapa hal ini.

  • Jika kamu sedang menurunkan berat badan, “perlu pengurangan kalori dari asupan makanan dan peningkatan aktivitas fisik serta olahraga,” sarannya. “Penurunan berat badan yang sehat adalah turun bertahap, tidak turun secara drastis dan instan agar berat badan tetap stabil dan tidak cepat naik kembali,” dirinya mengingatkan.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang. “Makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari adalah makanan bergizi seimbang, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Pilih jenis makanan alami yang dimasak dengan cara yang sehat dan tepat, makan teratur, dan cukupi kebutuhan air minum harian,” sarannya.
error: Konten dilindungi !!