Selama masa kehamilan, tak jarang bahwa ibu hamil sering mengeluh terkait beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh. Meski normal terjadi, namun ada juga beberapa tanda bahaya kehamilan yang wajib untuk diwaspadai.
Perubahan yang terjadi secara berlebihan mungkin saja menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan. Oleh karenanya kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan gejala yang tengah dialami.
Lantas, benarkah seorang wanita bisa mengalami berbagai perubahan dan keluhan pada tubuh selama masa kehamilan?
“Benar, perubahan ini terjadi karena adanya proses fisiologis kehamilan. Dan biasanya terjadi di setiap trimester di mana terdapat perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil,” ungkap Dr. dr. Liva Wijaya Sp.OG, seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Mitra Keluarga Kemayoran dan Klinik bayi tabung Mbrio.
Apa Saja Perubahan yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil?
Seperti yang telah diketahui, perubahan yang terjadi selama masa kehamilan ini bisa dialami pada setiap trimester.
Trimester pertama
Pada trimester ini, biasanya terjadi keluhan yang subjektif. Di mana sering mengantuk, buang air kecil, muntah, lebih lemas, pusing, sensitif terhadap bau-bauan, serta tekanan darah rendah yang lebih sedikit dibanding saat normal.
Trimester kedua
Sementara memasuki trimester kedua, biasanya akan terjadi perubahan dan keluhan yang berbeda.
“Seperti badan yang lebih terasa segar dibanding trimester pertama, nafsu makan yang meningkat, perut yang mulai membesar, mulai naik berat badan, dan merasakan gerak janin,” ungkap Dokter Liva.
Selain itu ada juga tanda lainnya seperti tekanan darah yang mulai naik, denyut jantung yang naik, dan kebutuhan zat besi yang meningkat.
Trimester ketiga
Pada trimester ketiga, perubahan ini akan ditandai dengan berat badan ibu yang meningkat lebih cepat dan perut yang semakin membesar.
Tidak berhenti sampai di situ, terdapat tanda lainnya yang akan terlihat lebih jelas.
“Seperti muncul tanda perubahan pada kulit seperti garis-garis kehitaman yang terutama muncul pada perut ibu, bengkak pada area tertentu, gerak janin yang lebih terasa, dan lebih mudah lelah,” paparnya.
Mendekati kelahiran
Sedangkan saat mendekati kelahiran, nantinya ibu akan mulai sering merasa kontraksi yang hilang timbul, sering buang air kecil, dan buang air besar.
Apakah Perubahan yang Dialami Ibu Hamil Ini Terjadi dengan Wajar?
Menurut Dokter Liva, perubahan yang normal bisa saja terjadi. Namun bila keadaannya berlebihan, maka bisa menjadi suatu kelainan.
“Misalnya seperti muntah yang berlebihan, itu termasuk ke dalam hyperemesis gravidarum, di mana kondisinya bisa menyebabkan dehidrasi dan rasa lemas, bahkan bisa juga sampai mengalami penurunan kesadaran,” ungkapnya.
Bagaimana Tanda Bahaya Kehamilan?
Walau perubahan dan keluhan yang dialami oleh ibu hamil dikatakan normal, namun terdapat beberapa tanda bahaya kehamilan yang bisa terjadi.
“Perubahan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan hal yang normal dapat membahayakan bagi ibu dan janin. Misalnya seperti kenaikan tensi yang berlebihan, yakni lebih dari 140/90 setelah minggu ke-20, ini berhubungan dengan preeklampsia, di mana menjadi berbahaya untuk kehamilan,” tuturnya.
Selain itu, terdapat tanda bahaya kehamilan lain yang bisa dialami, seperti:
- Pendarahan
- Ketuban pecah
- Peningkatan tekanan darah
- Kontraksi berlebihan
- Gerak janin kurang
- Infeksi
- Sakit kepala berlebih
- Mual muntah berlebih
- Sesak napas
“Tanda bahaya kehamilan ini sangat bermacam-macam dan akan tergantung dengan trimester kehamilan,” ujar Dokter Liva.
Apa Penyebab Terjadinya Tanda Bahaya Kehamilan?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan ini menjelaskan bahwa penyebab dari terjadinya tanda bahaya kehamilan ini bisa bermacam-macam, di antaranya adalah:
- Kurangnya kecukupan nutrisi dan cairan
- Adanya peningkatan berat badan yang berlebih
- Adanya riwayat penyakit metabolik sebelum hamil
- Higienitas yang buruk
- Tidak adanya rasa kepedulian atau kurang pengetahuan terhadap kesehatan selama masa kehamilan
Bagaimana Mengatasi Tanda Bahaya Kehamilan?
Dokter Liva kembali mengingatkan bahwa sesungguhnya terdapat bermacam-macam tanda kehamilan yang bisa dialami dan ini biasanya tergantung dengan trimester kehamilan.
“Mulai dari pendarahan, ketuban pecah, peningkatan tekanan darah, kontraksi berlebihan, gerak janin yang kurang, hingga infeksi dan lainnya, hal ini dapat membahayakan kehamilan,” ungkapnya.
Oleh karenanya penanganan dari bahaya kehamilan ini akan disesuaikan dengan tanda yang dialami. “Bila ada tanda bahaya, segera lapor ke dokter atau ke rumah sakit terdekat,” anjurnya.
Bisakah Mencegah Terjadinya Tanda Bahaya Kehamilan?
Selain mengatasinya, kamu juga bisa terlebih dahulu melakukan pencegahan agar tidak mengalami kehamilan yang berbahaya. Menurut Dokter Liva hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
- Melakukan kontrol secara teratur
- Mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan setiap harinya
- Melakukan istirahat
- Melakukan olahraga yang cukup dan rutin
- Menjaga higienitas tubuh
Kesimpulan
Pada dasarnya, ibu hamil akan mengalami beberapa perubahan dan keluhan pada tubuhnya.
Meski itu merupakan kondisi yang normal dan wajar terjadi, akan tetapi terdapat beberapa tanda serta gejala yang jika terjadi berlebihan akan membahayakan kehamilan.
Mulai dari pendarahan, ketuban pecah, peningkatan tekanan darah, kontraksi berlebihan, gerak janin yang kurang, hingga infeksi, biasanya tanda bahaya kehamilan ini akan terjadi tergantung dengan trimester kehamilan.
Karena berbahaya, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan agar mendapatkan penanganan yang tepat.
