Apakah kamu pecinta ikan mentah? Mungkin sebagian orang tidak menyukai makanan yang berasal dari Jepang. Sebab, makanan ini memang disajikan dalam kondisi yang belum diolah, sehingga beberapa masih takut untuk mengonsumsinya. Lantas, benarkah bahwa makan ikan mentah dapat berbahaya bagi kesehatan?
Simak penuturan dari Dwikani Oklita Anggiruling S. Gz, M. Si, fasilitator sekaligus Nutrisionist dari Sahabat Gizi, yang akan menjelaskan terkait bahaya dan tips aman untuk mengonsumsinya.
Bolehkah Kita Makan Ikan Mentah?
Dwikani menjelaskan bahwa ini memang menjadi banyak pertanyaan yang muncul, ‘Apakah boleh makan ikan mentah?’ dan ‘Apakah berbahaya?’.
Pada dasarnya, “ikan memang merupakan sumber protein hewani, serta kandungan omega yang ada di dalamnya cukup tinggi. Sehingga baik untuk dikonsumsi dan dari segi zat gizinya seperti itu,” terangnya.
“Namun dari segi keamanan pangannya juga perlu untuk diperhatikan, apakah ikan tersebut aman untuk dikonsumsi atau tidak. Itu dilihat dari bagaimana proses pengiriman, penerimaan, dan kualitas mutunya seperti apa. Jadi ini sangat perlu untuk diperhatikan,” paparnya.
Menurut Ahli Gizi ini, sebenarnya boleh untuk mengonsumsi ikan mentah bagi orang yang sehat, dan bukan untuk orang yang berisiko.
Mengapa Hanya Boleh Dikonsumsi oleh Orang Sehat?
Sesungguhnya, di dalam ikan mentah masih memiliki parasit atau bakteri yang menempel. Dan bakteri atau parasit ini akan mati dan hilang jika diolah serta dimasak dengan cara yang benar.
“Sedangkan kalau kita makan ikan mentah, itu dikonsumsi secara langsung dan tidak diolah. Hal tersebut dapat berisiko karena parasit dan bakterinya masih ada di dalam makanan tersebut,” ungkapnya.
“Nantinya, sistem kekebalan tubuh akan berfungsi untuk melawan serangan bakteri dan parasit tersebut. Sehingga ada beberapa orang yang berisiko mengalami penyakit atau kejadian penyakit akibat makanan yang disebabkan karena mengonsumsi ikan mentah,” tambahnya.
Jika kita merupakan orang sehat, boleh untuk mengonsumsi ikan mentah sebab memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. “Tetapi tidak disarankan untuk memakannya setiap hari,” ujar Dwikani.
Lantas mengapa ada larangan untuk orang-orang yang berisiko?
“Orang-orang yang berisiko ini di antaranya adalah anak-anak dan ibu hamil. Mereka dilarang untuk makan ikan mentah karena dikhawatirkan sistem kekebalan tubuhnya tidak sekuat orang sehat. Sehingga dikhawatirkan tidak bisa melawan parasit dan bakteri tersebut. Jadinya lebih baik orang berisiko ini menghindari untuk mengonsumsi ikan mentah,” jawabnya.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Mengonsumsi Ikan Mentah?
Sebelum memutuskan untuk makan ikan mentah, kita perlu memperhatikan beberapa hal supaya nantinya tidak mengakibatkan dampak yang negatif bagi kesehatan.
“Misalnya dari segi penerimaannya, ternyata suhu ikan mentah tersebut tidak sesuai dengan standarnya. Kondisi ikan sudah tidak segar, lalu daya simpannya juga ternyata sudah lama. Itu keamanan pangan yang perlu diperhatikan,” tutur Dwikani.
“Biasanya kebanyakan restoran juga sudah memiliki standar penerimaan, harus seperti apa jika akan disediakan dalam keadaan mentah. Sehingga mereka akan sangat memperhatikan hal-hal tersebut. Supaya nantinya pelanggan tidak terkena penyakit akibat makanan atau food borne disease,” lanjutnya.
Apa Penyebab Ikan Mentah Bisa Berbahaya bagi Tubuh?
Ketika ikan mentah dikonsumsi oleh orang yang berisiko, kualitas ikannya tidak baik, jumlahnya yang berlebihan, itu tidak diperbolehkan karena dapat berbahaya bagi kesehatan. “Hal tersebut disebabkan karena infeksi dari parasit atau bakteri yang masih menempel pada ikan,” ujar Dwikani.
“Jadi saya lebih menyarankan agar mengonsumsi makanan yang sudah proses dan dimasak, sehingga sudah aman dari bakteri. Ini juga bukan hanya sekedar memasak, tetapi perlu juga diperhatikan proses memasaknya. Jangan asal masak hingga sampai setengah matang saja,” paparnya.
“Pastikan ikan dimasak dengan suhu di atas 70-90 derajat, kemudian diolah sampai matang. Jangan lupa untuk memastikan bahwa bahan yang ada di dalamnya berada dalam kondisi yang segar. Kalau misalnya bahan tidak segar dan dikonsumsi secara mentah, itu pasti akan berbahaya bagi kesehatan yang mengonsumsinya,” tutur Dwikani.
Bagaimana Efek Samping dari Makan Ikan Mentah?
Dampak yang ditimbulkan setelah makan ikan mentah biasanya akan tergantung pada sistem kekebalan tubuh masing-masing orang.
“Ada yang kuat makan ikan mentah, tetapi ada juga yang sensitif terhadap makanan yang satu ini. Jika sensitif terhadap ikan mentah, akan menimbulkan reaksi langsung seperti mual, muntah, dan diare,” terang Dwikani.
“Tetapi perlu diingat kembali bahwa efeknya di setiap orang akan berbeda-beda, tergantung bagaimana sistem kekebalan tubuhnya. Jika sudah muncul reaksi yang negatif, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, supaya nantinya mendapatkan pertolongan yang tepat,” anjurnya.
Adakah Tips Aman untuk Makan Ikan Mentah?
“Untuk tipsnya, kamu perlu memastikan kualitas dari ikan tersebut. Atau pastikan beberapa restoran yang ingin dikunjungi, apakah sudah memiliki standar yang baik atau belum terkait dalam pengolahan dan pengadaan bahan makanan ikan mentah tersebut,” paparnya.
Dwikani menambahkan bahwa intinya, mengonsumsi ikan mentah ini boleh untuk orang yang sehat, serta jumlahnya yang tidak terlalu banyak.
“Tetapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Pastikan kamu memerhatikan tanggal kedaluwarsanya dan bagaimana penjual menyimpan makanan. Serta bagaimana mereka menyajikannya, apakah langsung dipotong atau disimpan dalam suhu tertentu,” terangnya.
Jadi kita perlu memerhatikan bagaimana si penjual itu mengolah ikan mentah tersebut sampai bisa diberikan kepada pelanggan.
Kesimpulan
Sesungguhnya, makan ikan mentah memang aman bagi orang sehat. Tetapi sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang berisiko, seperti anak-anak atau ibu hamil.
“Dari saya sendiri lebih menyarankan untuk mengolah terlebih dahulu. Selain diolah, bisa juga ikan mentah tersebut dicampur dengan jenis pangan lainnya, supaya lebih beragam. Ketika ditambahkan dengan jenis pangan yang lain, maka akan semakin kaya zat gizi yang didapatkan,” ujar Dwikani.
