ICYDK: Menggunakan Handphone Tidak Menjadikanmu Orangtua yang Buruk

menggunakan handphone
Foto: www.gettyimages.com

Apakah kamu merasa pandangan mata sinis terarah padamu saat menggunakan handphone dan sedang bersama si kecil? Jika hal ini nanti terjadi lagi, kamu bisa mengutip hasil studi terbaru ini. Diterbitkan di Journal of Child Psychology and Psychiatry, penelitian ini menemukan bahwa melakukan sesuatu yang normal, seperti sesekali melihat smartphone—tidak ada hubungannya dengan status orangtua buruk atau baik. Uh-uh.

Bahkan faktanya, di beberapa kasus menggunakan handphone bisa dikaitkan dengan hubungan orangtua-anak yang lebih dekat. Oh, yes!

Bagaimana Penelitian Ini Mengaitkan Menggunakan Handphone dengan Parenting?

Melakukan survei terhadap lebih dari 3.600 orangtua, para peneliti ini menanyakan seberapa sering mereka menggunakan smartphone dan apa yang mereka lakukan dengan gawai tersebut. Plus, bagaimana penggunaan smartphone tersebut saat berada bersama anak, dan bagaimana hubungan mereka dengan si kecil.

Hasilnya? Anggapan bahwa hubungan orangtua-anak bisa terganggu karena penggunaan smartphone, cenderung tidak berdasar. Faktor paling penting adalah seberapa besar penggunaan telepon pintar tersebut mengganggu waktu keluarga. Dengan kata lain, jika satu orangtua cenderung terlalu tenggelam dalam handphone sehingga menjadi kurang atentif atau waktu yang dihabiskan jadi minim, maka penggunaan handphone bisa mengganggu hubungan dengan anak.

Akan tetapi, jika orangtua menggunakan handphone dan hal tersebut tidak mengintervensi hubungan keluarga, cenderung tidak ada efek negatif yang terjadi. Yep, contohnya adalah orangtua yang sesesekali mengirim teks atau browsing, dan tetap responsif terhadap anak mereka.

Bahkan, sepanjang faktor intervensi ini rendah, penggunaan handphone malah dikaitkan dengan hubungan yang lebih kuat antara anak dan orangtua. Wow!

“Untuk orangtua, telepon pintar merupakan penghubung esensial untuk dunia luar untuk mendapatkan dukungan, pengetahuan, atau koneksi dengan orang yang mengalami situasi yang sama,” kata Lynette Vernon, Ph.D., salah satu peneliti studi ini.

Menurutnya, dalam keluarga, smartphone memiliki banyak fungsi, termasuk untuk mendapatkan dukungan sosial dan informasi dan kepentingan lainnya. “Sepanjang telepon tersebut tidak memberikan dampak besar terhadap waktu keluarga, smartphones cenderung memberikan efek yang positif (bukan negatif) untuk pengasuhan anak.”

Apa Artinya Studi Ini Bagi Orangtua?

“Ada publik kontroversi yang usang tentang potensial efek berbahaya produk teknologi terhadap anak dan keluarga,” tulis Vernon. “Media, pembuat kebijakan, dan sejumlah ahli telah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang smartphone berisiko mengancam hubungan orangtua-anak. Akan tetapi menyalahkan smartphone untuk pola pengasuhan yang salah, bukan sesuatu yang tepat.”

Studi ini secara nyata menunjukkan bahwa saat orangtua menggunakan handphone bukan berarti mereka tidak memperhatikan anak.

Apalagi di masa pandemik seperti ini, terkadang penggunaan handphone menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga hubungan sosial dengan dunia luar. Termasuk, bagi para orangtua. Benar ‘kan?

Dan para peneliti ini mendorong kita untuk “meninggalkan risiko asumsi” tentang dampak negatif orangtua menggunakan handphone bagi hubungan keluarga.

Intinya? Jangan terlalu cepat menghakimi pola asuh yang dilakukan orang lain. Yep, memang penggunaan media sosial yang berlebihan bisa berbahaya dan terlalu banyak screen time bisa tidak sehat untuk anak. Meski begitu, smartphone bukanlah penghalang dalam menciptakan hubungan yang erat antara anak dan orangtua.

Selanjutnya: Ini cara mendisplinkan anak tanpa membuat harga dirinya hancur.

error: Konten dilindungi !!