Ah, ternyata ada formula ilmiah agar kamu memiliki rutinitas malam yang sempurna. Seperti dilaporkan oleh Business Insider, menerapkan beberapa aturan dasar yang disarankan oleh para ahli ternyata bisa membuatmu mendapatkan waktu istirahat yang lebih tenang dan sehat. Tetap lakukan aktivitas malam favoritmu—membaca, meditasi, menulis jurnal— dan tambahkan tips sederhana dari para ahli di bawah ini agar kualitas tidurmu semakin baik.
Jauhkan diri dari ponsel 30 menit sebelum tidur.
Yeah, yeah yang satu ini susah. Baik untuk generasi milienial, Z bahkan baby boomers. Akan tetapi, sinar biru yang keluar dari layar ponsel sebenarnya menghalangi produksi melatonin, hormon yang bertanggung jawab memerintahkan pikiran dan tubuh untuk siap-siap tidur. Oh, ‘night mode‘ bahkan lebih tidak baik untuk pola tidur. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk menjauhkan diri dari ponsel setidaknya 30 menit sebelum tidur.
Kurangi alkohol sebelum tidur dan minum air putih.
Konsumsi alkohol bisa merusak kualitas tidur. Alih-alih alkohol, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar terhindar rasa lelah, sakit kepala, dan makan berlebihan. Ohya makanan seperti kembang kol, terong, paprika, bayam, wortel, kacang hijau dan kentang putih adalah sumber air.
Batasi asupan kafein.
Jika kamu kesulitan tidur, mungkin karena gelas kopi terakhir kamu minum pukul 3 sore. Rekomendasi asupan kefein per hari adalah 400mg per hari, atau dua sampai tiga gelas. “Segala hal yang berlebihan, termasuk kafein bisa berbahaya bagi kesehatan, termasuk menyebabkan migrain, sakit kepala, lekas marah, sakit perut, dan menggigil—jadi sangat penting kamu tahu kafein yang minum,” tulis Mayo Clinic.
Makan secukupnya sebelum tidur.
Berencana makan malam di luar? Bawa pulang sepertiga porsinya ke rumah. Dan saat kamu makan di rumah, perhatikan porsi makanan yang disajikan.
itu adalah tips rutinitas malam yang sehat, dan ini adalah makanan yang membantu menjaga kesehatan pendengaran. Apakah kamu pencinta kopi? Metode pembuatan kopi dengan cara ini dipercaya bisa mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.
