Sulit sepertinya mencari tandingan rasa sakit yang dialami ketika gigi berulah. Bahkan sebuah lagu populer 90an (generasi yang besar di periode ini pasti langsung menyanyikan lagu ini) bahkan menyandingkannya dengan sakit hati. Untuk kamu yang pernah atau sedang sakit gigi, mungkin akan mengangguk-angguk (sambil memegang rahang bagian kanan/kiri). Jika obat sakit hati adalah waktu (#eaaa), apa obat sakit gigi? LIMONE menghubungi drg. Pipin Ikawati atau Yosephine Dewi Ikawati dari Yogyakarta untuk mencari tahu bagaimana cara mengobati sakit gigi.
Mengapa Gigi Bisa Sakit?
Menurut Dokter Pipin ada banyak penyebab sakit gigi, tapi yang paling sering adalah lubang gigi.
“Gigi memiliki lapisan email, dentin, dan pulpa. Email merupakan lapisan terluar, dan di sini tidak ada area sensitif sehingga bila berlubang tidak ada rasa sakit sama skali. Tapi dentin wajib terlindungi oleh email, maka bila lubang gigi mencapai kedalaman di dentin akan muncul rasa ngilu. Makin dalam tentulah rasa ngilunya akan bertambah. Pulpa merupakan saraf dan pembuluh darah yang wajib tertutup, jadi bila area ini terbuka akan menyebabkan sakit yang bisa disejajarkan sakit hati,” jelasnya.
Ah, begitu mungkin mengapa sakitnya disejajarkan dengan sakit hati.
Ada yang bilang salah satu penyebab sakit gigi adalah jarang menggosok gigi. Apakah ini benar?
“Jarang gosok gigi sebenarnya tidak menyebabkan sakit gigi. Tapi jarang sikat gigi dan termasuk sikat gigi tapi tidak tepat akan menyebabkan penumbukan sisa makanan,” terangnya.
Jarang sakit gigi dan menyikat gigi dengan kurang tepat akan mengundang bakteri, dan bakteri ini akan menfermentasi sisa makanan.
“Dan produk fermentasi ini sifatnya asam, sehingga menyebabkan kalsium di permukaan gigi akan terlepas dan akhirnya mulai teŕjadi pengeroposan email. Bila tidak dilakukan penutupan lubang gigi melalui penambalan maka proses pengeroposan akan masuk lebih dalam, yaitu ke dentin bahkan terus sampai ke pulpa,” ujarnya.
Secara tidak langsung akan menyebabkan sakit gigi.
Bagaimana Cara Mengobati Sakit Gigi?
Para ahli dan ibu setuju bahwa obat sakit hati terbaik adalah “take your time“, apakah prinsip yang sama bisa diterapkan sebagai cara mengobati sakit gigi?
“Tidak ada cara terbaik untuk mengobati sakit gigi karena penyebab sakit gigi bermacam-macam. Apalagi seperti yang sudah dijelaskan bahwa lubang gigi punya berbagai kedalaman—email, dentin, atau pulpa. Ini artinya, tiap kedalaman lubang tentu memiliki cara penambalan/perawatan yang berbeda,” paparnya.
Ini artinya, “bila pasien mengalami sakit gigi, yang pertama harus dilakukan adalah mengunjungi dokter untuk menentukan diagnosa dan penyebab sakit giginya. Dari mengetahui diagnosa dan penyebab itulah, maka dokter bisa menentukan rancangan perawatan yang paling tepat maupun rancangan perawatan alternatifnya,” bebernya.
Takut ke dokter gigi? Ah, kamu tidak sendirian. Namun, dalam hal mengobati sakit gigi, cara terbaik adalah mendatangi dokter gigi terdekat. Mengapa harus ke dokter gigi, mungkin itu tanyamu.
“Dokter gigi memiliki alat lengkap untuk mendiagnosa gigi, dan seorang dokter gigi dilengkapi ilmu untuk mencari penyebab masalah gigi, dan memiliki ketrampilan untuk melakukan perawatan pd setiap masalah gigi,” ujarnya.
Tips kecil dari Dokter Pipin: “Hal terpenting bagi pasien adalah perlu memilih dokter yang memiliki ilmu kompeten dan keterampilan tangan yang baik. Di jaman inipasien juga perlu bijaksana dalam memilih siapa yang tepat untuk merawat giginya, karena salah memilih tempat perawatan akan berpengaruh terhadap keberhasilan perawatan giginya.”
Ada banyak yang memilih mengobati sakit gigi dengan obat rumahan. Apakah cara pengobatan ini bisa diandalkan?
“Pengobatan secara rumahan biasanya dengan mengonsumsi obat pasaran. Hal ini tentu hanya sekedar mengurangi rasa sakit selama beberapa jam, sehingga perlu pengulangan meminum obat kembali. Artinya pengobatan ini tidak tepat sasaran dan tidak mengobati pada sumber penyakit/masalahnya. Selain itu perlu diingat efek samping obat yang bisa berbahaya untuk ginjal maupun liver,” tegasnya.
Dengan kata lain, cara mengobati sakit gigi paling efektif dan bersifat jangka panjang adalah mendatangi dokter gigi.
Apa yang Terjadi Jika Sakit Terus Ditahan Tanpa Diobati?
“Tentu permasalahan giginya akan terus berkembang makin parah bila pasien tidak segera melakukan perawatan di dokter gigi. Dan terkadang pasien tertipu dengan keadaan,” jelasnya.
Maksudnya, Dok?
“Maksudnya begini, bila sakit gigi dibiarkan saja, ada kemungkinan lama-kelamaan tidak sakit gigi lagi , atau sembuh sementara. Hal ini tampaknya memang tidak sakit untuk sementara , tapi perlu dimengerti bahwa sumber penyakit terus berkembang dan menyebabkan kerusakan gigi makin parah. Sehingga suatu saat pasien akan baru menyadari kembali saat gigi sudah terlanjur parah,” ungkapnya.
Berhubung sakit gigi memang super menyakitkan, sepertinya lebih baik dicegah jika memungkinkan.
“Cara paling efektif adalah menyikat gigi di waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat juga. Bila makan makanan yag manis ataupun lengket maka perlu dilanjutkan dengan minum air putih untuk mengurangi kelengketan sisa makanan tersebut,” ujarnya.
Terakhir tapi yang tidak kalah pentingnya adalah “sangat penting untuk rutin periksa ke dokter gigi tiap enambulan sekali supaya dokter bisa memeriksa adanya calon lubang ataupun lubang kecil, dan termasuk memeriksa tambalan yang sudah rusak,” anjurnya.
Selanjutnya: Kapan sebaiknya kamu mendatangi dokter kulit? Ini bocoran dari ahli kulit.
