Apakah Risiko Terinfeksi COVID-19 Semakin Tinggi Jika Obesitas?

orang dengan obesitas
Foto: www.rawpixel.com

COVID-19 masih sangat misterius. Namun satu hal yang diobservasi oleh para ahli kesehatan di seluruh dunia: orang dengan obesitas menjadi salah satu korban terbanyak virus ini. Tidak peduli asal dan latar belakang penghasilan mereka.

Apa Kaitan COVID-19 dan Obesitas?

Di negara-negara kaya dan maju dengan angka obesitas tinggi (seperti Eropa dan Amerika), banyak pasien COVID-19 yang meninggal adalah orang dengan obesitas.

Apa kaitan COVID-19 dan obesitas?

Kepada The Guardian, Profesor Barry Popkin, seorang profesor nutrisi di Universitas North Carolina, mengatakan bahwa obesitas “melemahkan sistem imunitas kita”.

Sebuah studi yang masih belum di-peer reviewed yang melibatkan 17 juta pasien dewasa di Inggris, menyatakan bahwa risiko kematian meningkat antara 1,5 sampai 2 kali pada mereka yang memiliki body mass index 30 (terendah pada obesitas). Sementara risiko meningkat menjadi lebih dari dua kali untuk pasien dengan BMI 40 atau lebih.

Alasannya?

“Kompleks,” kata profesor John Wilding, presiden World Obesity Federation kepada The Guardian. Menurutnya, salah satu alasannya bisa jadi karena kesulitan memventilasi orang yang obesitas. Kapasitas paru-paru lebih rendah, sehingga semakin sedikit oksigen yang disimpan di dalam tubuh. “Jadi, saat kamu memiliki infeksi respiratori yang parah, ini mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk mendapatkan oksigen ke dalam darah,” katanya.

Sementara itu Shaw Somers, seorang konsultan bedah bariatrik dan mantan presiden British Obesity and Metabolic Surgery Society (BOMSS), mengatakan bahwa orang dengan obesitas memiliki kondisi yang disebut “pro-inflammatory state“.

Yakni, “jaringan lemak berlebih, ketika mencapai titik tertentu, akan mulai mengeluarkan sejumlah hormon tertentu yang membuat tubuh berpikir bahwa sedang terjadi inflamasi. Ketika kondisi ini sangat parah pada berat badan yang sangat berlebih, hal inilah yang membuat kerusakan terjadi pada semua organ tubuh,” katanya kepada publikasi tersebut.

Apa yang Terjadi Ketika Pasien Terinfeksi COVID-19 dalam Kondisi Obesitas?

Dan ketika seseorang dalam keadaan obesitas parah, sistem imunitas tubuh bekerja ekstra. “Dan yang kami tahu tentang COVID ini, mereka yang mengalami infeksi hebat memiliki respons inflamatori yang berlebihan yang terjadi setelah tujuh hingga 10 hari. Sistem imunitas tubuh mereka menggila dan akhirnya membuat mereka meninggal. Dan kami berpikir bahwa obesitas bisa membuat hal ini semakin parah,” terang Somers.

Lantas apa yang bisa dilakukan?

Pastinya, memiliki gaya hidup yang lebih sehat. Mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan segar—bahkan saat/selama bekerja dari rumah.

Berita baiknya, karena kapasitas transportasi umum akan dibatasi, mungkin akan semakin banyak orang berjalan kaki atau naik sepeda. Dan semakin banyak orang tahu bahwa obesitas berkaitan dengan COVID-19, akan semakin banyak yang terdorong untuk makan sehat dan mengurangi berat badan.

“Ada hikmah positif yang bisa didapat dari situasi ini,” kata Wilding.

Selanjutnya: ini alasan mengapa sebaiknya kamu menggabungkan olahraga dan makanan sehat saat berusaha mengurangi berat badan.

error: Konten dilindungi !!