Ketika pekerjaan yang semakin bertambah dan datang di waktu bersamaan, tak jarang kita akan merasa tidak sanggup untuk melakukannya. Namun hal ini tidak akan kamu alami jika memahami arti prioritas dalam hidup.
Sebab dengan memahami arti prioritas, nantinya kamu bisa mengatur segala sesuatu dengan cukup baik dan tertata. Pekerjaan pun akan bisa terselesaikan dengan tepat, serta pastinya akan memberikan dampak baik bagi kehidupan.
Namun jika kamu masih merasa sulit untuk menentukan prioritas, maka jangan khawatir karena LIMONE telah menghubungi Rika Rahmawati, M.Psi, Psikolog, seorang Psikolog Klinis dari Unit Layanan Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang akan menjelaskan terkait cara membuat skala prioritas dengan tepat.
Apa Arti Prioritas?
Rika memaparkan bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti prioritas adalah didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Sementara memprioritaskan berarti mendahulukan atau mengutamakan sesuatu daripada yang lain.
“Biasanya seseorang yang memiliki prioritas adalah orang yang memiliki beberapa agenda dengan tenggat waktu yang berdekatan. Sehingga ia mampu mengatur waktu dan menyelesaikan satu persatu agendanya sesuai dengan kebutuhan atau kepentingan,” ujarnya.
Sering kali seseorang tersebut juga bisa mengetahui mana yang mendesak untuk diselesaikan dan mana yang bisa ditunda terlebih dahulu.
Bagaimana dengan Arti dari Skala Prioritas?
Jika arti prioritas adalah didahulukan dan diutamakan dibanding yang lain, “maka skala prioritas adalah urutan atau peringkat yang diberikan untuk beberapa agenda yang harus diselesaikan. Biasanya urutan tersebut memiliki kepentingan yang berbeda, sehingga ada yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” jelasnya.
Lantas, apakah penting untuk menentukan skala prioritas?
Menurut Rika, “sangat penting untuk kita membuat skala prioritas. Hal ini bertujuan agar dapat menyelesaikan satu persatu agenda yang telah ada. Serta untuk mencegah terjadinya prokrastinasi,” jawabnya.
Prokrastinasi sendiri adalah kecenderungan seseorang untuk menunda suatu pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.
Mengapa Terkadang Seseorang Sulit Menentukan Prioritasnya?
Tak jarang, beberapa orang juga kesulitan untuk menentukan prioritas dan cenderung melakukan penundaan terhadap pekerjaan yang seharusnya ia lakukan. Rika mengungkapkan bahwa sebenarnya hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, yakni:
Terlalu banyak agenda
Ketika seseorang merasa sulit untuk menentukan skala prioritasnya, mungkin saja ia memiliki terlalu banyak agenda. “Sehingga nantinya skala prioritas tidak dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan,” katanya.
Tidak memiliki keterampilan
Selanjutnya, seseorang mungkin saja tidak memiliki keterampilan yang mumpuni untuk menyelesaikan agenda. Sehingga skala prioritas pun tidak akan memberikan manfaat baginya.
Terlalu perfeksionis
Saat seseorang tidak bisa menentukan prioritas, bisa jadi disebabkan karena ekspektasi yang terlalu tinggi atau perfeksionis.
“Agenda yang diselesaikan pun tidak pernah mencapai kategori puas, dan akan berpengaruh terhadap skala prioritas di bawahnya yang berujung tertunda,” paparnya.
Apakah Kesulitan Menentukan Prioritas Dapat Berdampak pada Kehidupan Seseorang?
Bagi beberapa orang, akan terasa sulit untuk menentukan prioritas yang harus dilakukan. Hal ini ternyata dapat berdampak bagi kehidupannya.
Berikut risiko yang terjadi dari seseorang yang kesulitan menentukan skala prioritas:
- Waktu akan terasa kurang
- Hasil akhir pekerjaan sangat jauh dari kualitas baik
- Manajemen waktu yang kurang baik, sehingga berpengaruh terhadap gaya hidup sehat
Bagaimana Cara Menentukan Skala Prioritas yang Tepat?
Karena merasa kesulitan untuk menentukan prioritas dan menimbulkan dampak yang buruk bagi kehidupan, maka kamu perlu mengetahui cara terbaik untuk menentukan skala prioritas dalam hidup.
Rika menyarankan agar mencoba “menyesuaikannya dengan deadline dan kepentingan dari pekerjaan tersebut. Serta sesuaikan juga dengan tingkat kesulitan atau kemudahan, sehingga nantinya tidak berhenti di agenda yang itu-itu saja,” paparnya.
Psikolog Klinis ini juga menambahkan bahwa jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan kemampuanmu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Bisakah Skala Prioritas Ini Berubah?
Meski menentukan prioritas ini dapat memberikan dampak yang baik untuk hidup, namun nyatanya skala prioritas yang telah kita buat bisa berubah kapan pun.
Rika memaparkan bahwa skala prioritas dapat berubah ketika individu yang mengerjakannya melakukan peninjauan ulang terhadap skala prioritas tersebut. “Misalnya seperti deadline yang berubah, ekspektasi yang berubah, dan target capaian yang telah berubah,” terangnya.
Namun, bagamana jika kita telah memprioritaskan seseorang tetapi ia tidak memprioritaskan kita?
“Lakukanlah yang terbaik dan prioritaskan untuk memberikan manfaat bagi banyak orang. Karena sesungguhnya, kita tidak bisa berharap banyak kepada orang lain, serta tidak bisa juga untuk mengendalikan sepenuhnya kehidupan orang lain,” jawabnya.
Kesimpulan
Psikolog Klinis yang satu ini menjelaskan bahwa di masa dunia yang sudah mulai memasuki gaya hybrid, maka akan banyak aktivitas yang semakin bisa dilakukan dalam jangka waktu yang bersamaan.
“Untuk menjadi individu yang sehat secara mental, maka skala prioritas merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang,” tuturnya.
Selain itu, Rika juga mengingatkan bahwa “kita bukanlah seorang penjual es krim, sehingga tidak perlu menyenangkan banyak orang,” tutupnya.
