Olahraga Ini Bisa Mengurangi Intensitas dan Rasa Sakit Migrain

yoga bisa
Foto: www.freepik.com

Ini kabar gembira buat kamu yang memiliki migrain. Uh-uh, sebuah penelitian baru menemukan bahwa yoga bisa membantu orang dengan migrain mengalaminya lebih jarang, dan sakitnya berkurang.

Bagaimana Peneliti Mendapatkan Kesimpulan Tersebut?

Penulis studi ini, Rohit Bhatia, M.D., D.M., D.N.B., dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi, India, menyatakan bahwa migrain adalah headache disorder yang umum, tapi tidak banyak orang yang memakai obat untuk mengatasinya. Dan untuk kamu yang enggan minum obat, Bhatia mengatakan bahwa olahraga sederhana seperti yoga bisa “lebih membantu daripada hanya obat-obatan.”

Kesimpulan ini didapatkan setelah melibatkan 114 partisipan yang berusia 18 sampai 50 tahun yang memiliki migrain episodik. Ini artinya, para partisipan mengalami empat sampai 14 sakit kepala setiap bulan. Lalu, para partisipan ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni mereka yang mengatasi migrain dengan obat saja, dan yoga plus obat.

Grup yang melakukan yoga, diajarkan dan disupervisi oleh instruktur yoga tiga hari dalam seminggu selama satu bulan petama. Kemudian, mereka mempraktikkan yoga satu jam sebanyak lima kali dalam seminggu selama dua bulan berikutnya.

Oh, kedua grup ini diberikan obat untuk mengatasi migrain dan juga mendapatkan konseling tentang perubahan gaya hidup sehat seperti apa yang bisa membantu mengatasi migrain. Seperti tidur cukup, makan teratur dan olahraga.

Apa yang Terjadi Pada Penderita Migrain Setelah Studi Berakhir?

Setelah tiga bulan, terlihat perbaikan pada grup yang mengonsumsi obat-obatan saja dan grup yoga. Meski begitu, peningkatan kesehatan yang menyeluruh dan lebih baik terjadi pada grup yoga. Mereka mengalami penurunan dalam frekuensi sakit kepala, intensitas sakit, dan penggunaan obat.

Di awal studi, kelompok yoga bisa mengalami rata-rata 9,1 sakit kepala ber bulan, tapi saat studi berakhir menjadi 4,7 sakit kepala per bulan. Ini artinya, terjadi pengurangan sebanyak 48%. Sementara itu, grup yang mengonsumsi obat-obatan saja, dilaporkan mengalami 12% penurunan, yakni dari 7,7 sakit kepala di awal studi menjadi 6,8 setelah tiga bulan.

Adakah pengurangan dalam hal konsumsi obat? Partisipan dalam grup yoga bisa mengalami penurunan pemakaian obat rata-rata 47% setelah tiga bulan. Sementara di grup satunya lagi, pemakaian obat menurun hingga 12%.

“Studi kami memperlihatkan bahwa yoga tidak hanya bisa mengurangi sakit, tapi juga biaya pengobatan migrain,” kata Bhatia. “Ini adalah sebuah perubahan besar, terutama untuk mereka yang kesulitan membeli obat. Pasalnya, obat-obatan migrain biasanya melalui resep dokter, dan terkadang mahal.”

Meski begitu, para peneliti mengakui bahwa studi memiliki beberapa limitasi, salah satunya informasi tentang sakit kepala ini dicatat dan dilaporkan sendiri oleh para partisipan. Jadi, ada kemungkinan hasilnya tidak konsisten. Selain itu, studi ini hanya berlangsung selama tiga bulan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah yoga bisa memberikan efek baik yang bersifat jangka panjang untuk para penderita migrain.

Selanjutnya: Jangan ragu dan takut melakukan yoga hanya karena takut gerakannya tidak sempurna, yang terpenting adalah faktor ini, menurut ahli yoga.

error: Konten dilindungi !!