Bagaimana agar Tetap Kalem dan Tidak Terobsesi dengan Berita COVID-19

calm woman | | Bagaimana agar Tetap Kalem dan Tidak Terobsesi dengan Berita COVID-19
Foto: www.gettyimages.com

Mungkin ini bukan kabar berita yang ingin kamu dengar di pagi hari, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah coronavirus baru adalah sebuah pandemik. Secara istilah, pandemik artinya sebuah penyakit sedang menyebar di berbagai negara di dunia pada saat yang bersamaan. Meski begitu, direktur WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa meski label wabah ini telah berubah, WHO tidak mengganti sarannya tentang apa yang harus dilakukan pemerintah. Intinya, virus ini harus ditekan dan dikontrol. Dan Ghebreyesus juga menekankan untuk menghadapi situasi ini dengan kalem. Bagaimana agar tetap tenang dalam situasi pandemik seperti ini?

Mengapa Sulit Kalem di Situasi Pandemik?

Kalem? Mungkin sulit, ya. Uh-uh. Mendengar kabar ini, kita mungkin malah semakin terobsesi untuk mengetahui apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana dan mengapa tentang COVID-19 dari berbagai sumber berita.

Dan jika bahkan sebelum ini kamu sudah terobsesi dengan berita coronavirus—kamu tidak sendirian. Kamu semakin cemas karena situasi ini sepertinya semakin memprihatinkan. Belum lagi dengan fakta bahwa orang pintar di bidang kesehatan masih sedang belajar tentang virus terbaru ini, termasuk tingkat fatalitasnya dan bagaimana mengobatinya. Huh.

Menurut seorang ahli, salah satu penyebab kita khawatir adalah karena ketakutan atas sesuatu yang tidak kita ketahui.

“Otak kita terlatih untuk menaruh perhatian ekstra pada sesuatu yang tidak pasti,” kata David Rock, co-founder dari NeuroLeadership Institute dan penulis buku “Your Brain at Work“, kepada Los Angeles Times.

Itu, plus: meski terus diingatkan tentang mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk dan tinggal di rumah saat sakit—imbauan ini tidak cukup meredam kepanikan akibat ancaman yang sepertinya belum bisa dikendalikan.

“Informasi tersebut tidak memuaskan,” kata Paul Slovic, seorang psikolog dari Universitas Oregon yang mempelajari persepsi risiko. “Orang-orang ingin pil, vaksin, sesuatu yang membuat mereka merasa memegang kontrol.”

Apa yang Bisa Kita Lakukan agar Tidak Panik dan Stres?

Meski memang penting mengetahui informasi terkini yang bermanfaat untuk membuat kita tahu apa yang harus dilakukan demi menjaga kesehatan. Akan tetapi, menjadi terobsesi terhadap berita tentang COVID-19 adalah sebuah kontraproduktif.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan tetap tahu informasi terbaru tentang COVID-19, tapi juga tetap kalem? Pertama-tama, kamu tidak perlu mengecek berita 24/7 karena itu akan membuatmu lebih stres secara fisik dan mental.

Kedua, Baruch Fischhoff, seorang psikolog dan ilmuwan dari Carnegie Mellon University, menyarankan trik ini. Yakni, pilih tiga media cetak dan satu badan kesehatan lokal untuk mendapatkan berita terbaru dan terpercaya. Lalu, batasi konsumsi media tentang coronavirus, yakni hanya 10 menit setiap hari (bukan 10 menit setiap jam). Juga: hindari membaca cerita repetitif tanpa detail baru.

“Memang sesuatu yang sulit dan membuat stres dalam situasi tak menentu seperti ini, tapi terlalu terpapar media juga tidak membantu,” kata Roxane Cohen Silver, seorang profesor ilmu psikologi dan kesehatan public di UC Irvine kepada Los Angeles Times.

Selanjutnya: Jika kamu diminta untuk bekerja dari rumah dalam situasi seperti ini, lakukan ini untuk menjaga kesehatan dan tips ini untuk tetap produktif.

error: Konten dilindungi !!