Ini Alasan Mengapa Social Distance Bisa Mempererat Hubungan

sisi positif social distance
Foto: www.gettyimages.com

Seiring makin bertambahnya kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia, salah satu yang dianjurkan oleh otoritas resmi dan ahli kesehatan adalah melakukan social distance. Sekolah dan universitas tutup, dan diberlakukan sistem bekerja dari rumah (work from home, WFH). Perubahan hidup ini mungkin membuatmu cemas dan panik—ini hal yang wajar dan kamu tidak sendirian. Akan tetapi di sisi lain, social distance ini menurut dua orang psikolog juga memiliki sisi positif. Yep, sisi positif social distance, terutama bagi hubungan kamu dengan pasangan dan keluarga.

Menurut Suzann Pileggi Pawelski, MAPP dan James Pawelski, Ph.D, “terlepas dari apa yang sedang kita semua alami, cobalah untuk melihat hal ini sebagai kesempatan baik untuk menjalin hubungan emosional dengan orang kita cintai,” tulis mereka di Psychology Today.

Psikolog yang juga merupakan suami dan istri ini menyatakan bahwa saat ini ada baiknya kita habiskan untuk memiliki “quality time” bersama keluarga. Apalagi jika selama ini kamu sulit sekali menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul karena kesibukan dan pulang kerja malam.

“Intinya, gunakan waktu ini untuk mengendurkan ritme, mengucap syukur dan menikmati tetap terkoneksi dengan diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baIk. Ini akan membuat kita menjadi lebih baik untuk orang lain dan menguatkan hubungan,” tulis keduanya.

Pikirkan apa yang selama ini belum/tidak sempat dilakukan karena semua orang terlalu sibuk. Atau, gunakan masa social distance ini untuk menelepon orang-orang tercinta.

Dan jika saat ini kamu sedang mempraktikkan sistem bekerja dari rumah, National Alliance on Mental Illness memberikan beberapa tips praktis agar tidak merasa kesepian saat bekerja dari rumah.

  • Tetap miliki rutinitas senormal mungkin. Ciptakan struktur dan tempat kerja yang nyaman serta lakukan self care.
  • Tetap ikuti jam kerja normal dan kenakan pakaian kerja.
  • Sebanyak mungkin gunakan video, tidak hanya audio. Jadi, jika memungkinkan lakukan rapat dengan video, karena kontak mata membuatmu tidak kesepian.

Selanjutnya: berikut panduan membicarakan COVID-19 kepada anak.

error: Konten dilindungi !!