Apa sebenarnya prinsip penting mengasuh anak? Ini mungkin pertanyaan banyak orang tua, termasuk kamu.
Oleh karena itu, simak penjelasan dari Audrey T. Susanto, M.Psi., MSc., Psikolog, CAS, yang merupakan Clinical Child & Family Psychologist and Neuropedagogist, tentang bagaimana prinsip penting mengasuh anak dan menerapkannya.
Apa Saja Prinsip Penting Mengasuh Anak?
Setiap orang tua punya cara sendiri dalam mendidik anak. Namun, dalam mengasuh anak juga perlu memperhatikan prinsip. Oleh karena itu, Audrey menjelaskan terdapat lima prinsip penting mengasuh anak yang perlu diketahui orang tua, yakni:
Mengenal perkembangan anak
Prinsip penting mengasuh anak pertama adalah mengenali tahap perkembangan anak. Anak yang berusia tiga tahun tentunya punya tahap perkembangan yang berbeda, begitupun dengan usia anak lima tahun. Kebutuhan setiap anak juga berbeda-beda.
Peka terhadap kebutuhan anak
Kedua, orang tua perlu peka terhadap kebutuhan anak. Sesuai dengan perkembangannya, tentu saja anak mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi.
“Misalnya, pada usia dua bulan tahap perkembangannya sudah sejauh mana, stimulasi apa saja yang dibutuhkan. Begitupun dengan anak usia tujuh tahun yang di mana beda lagi tahap perkembangan dan kebutuhannya,” jelas Audrey.
Mendengarkan sesuai tahap perkembangan anak
Prinsip penting mengasuh anak ketiga adalah orang tua mau mendengarkan, merespons. Serta memberikan instruksi secara tepat kondisi emosional anak sesuai dengan tahap perkembangannya, seperti apa saja yang sedang anak butuhkan pada usianya.
Konsistensi
“Keempat, orang tua perlu konsisten terhadap apa yang dilakukan. Kadang orang tua mencoba beberapa tips psikologi anak atau parenting, baru coba dua kali lalu setelah itu merasa tidak bisa melakukannya,” jelasnya.
“Maka, mungkin hal tersebut konsistensinya belum ada. Jadi, ketika orang tua mau melakukan atau mempraktikan prinsip parenting sesuai dengan psikologi, maka konsistensi sangat diperlukan,” tegasnya.
Ada pengaturan yang jelas
“Kelima, adanya struktur atau peraturan di dalam keluarga. Misalnya, kapan waktu anak untuk tidur atau bermain. Ketika mau mempunyai peraturan atau konsistensi, maka disesuaikan dengan tahap perkembangan anak,” sarannya.
Pada Usia Berapa Menerapkan Prinsip Ini kepada Anak?
Audrey menjelaskan, untuk menerapkan prinsip pengasuhan ini kepada anak, harus dilihat lagi tahap usia perkembangannya.
“Prinsip-prinsip tadi itu sebenarnya secara general bisa berfungsi untuk semua tahap perkembangan anak. Nah, lihat lagi nih, apakah aturan-aturannya sesuai dengan usia atau tahap perkembangannya, serta konsistensi yang diberikan,” ucap Audrey.
Apa Dampak Positif dan Negatif Ketika Orang Tua Memberikan Prinsip?
Mengetahui dan menerapkan prinsip dasar penting dalam mengasuh anak tentu memberikan dampak kepada anak.
“Misalnya, punya konsistensi atau struktur. Ketika memberikan itu, anak-anak jadi bisa memprediksikan hidupnya, apa sih yang mesti dilakukan,” ucap Audrey.
Lebih lanjut, Audrey membeberkan pentingnya seorang anak memprediksikan hidupnya.
“Semakin tidak bisa memprediksi sesuatu, anak semakin cemas karena tidak tahu. Kalau orang tua tidak memberikan struktur dan tidak konsisten kepada anak, maka anak akan semakin bingung dan tidak ada arahannya ke mana,” sambung Audrey.
Jika orang tua mempunyai ekspektasi tinggi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan usia anak, maka akan ada dampak yang terjadi pada anak.
“Kalau anak di kspektasikan melakukan sesuatu, tapi anaknya belum bisa, jadi anaknya punya tendensi inferior juga,” ucap Audrey.
Maka dari itu, orang tua dapat berekspektasi sesuai dengan tahap perkembangan anak.
“Jadi anaknya juga nyaman melakukannya dan orang tua mempunyai ekspektasi yang lebih rasional,” ucap Audrey.
Bagaimana Jika Anak Tidak Menerapkan Prinsip yang Sudah Ditetapkan?
Menurut Audrey, hal tersebut tergantung dari prinsip yang diberikan orang tua.
“Misalnya, struktur yang sudah dibuat tapi tidak mampu dilakukan sama anak, hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah refleksi,” ucap Audrey.
Refleksi yang dimaksud adalah melihat lagi ke belakang bagian mana yang belum cukup jelas atau belum mampu melakukannya.
“Misalnya, orang tua berekspektasi anak bisa bertanggung jawab karena sudah menjadi kakak padahal usianya baru dua tahun, tapi ekspektasinya bertanggung jawab seperti anak usia lima tahun. Berarti ‘kan bukan anaknya yang tidak mampu, tapi ekspektasi orang tua yang perlu di manage,” kata Audrey
Kesimpulan
Setiap orang tua mempunyai peran penting dalam mengasuh anak. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah menerapkan prinsip penting mengasuh anak sesuai dengan perkembangan dan usianya.
Selain itu, orang tua juga perlu refleksi diri ketika merasa anak belum mampu untuk menerapkan prinsip atau peraturan yang dibuat oleh orang tua.
Dari setiap prinsip penting mengasuh anak tadi, dilihat lagi apa saja yang membuat orang tua sulit menerapkan struktur yang baik dan secara lembut kepada anak.
“Coba dilihat dulu apa sih yang sudah atau belum dilakukan dengan baik, apa sih yang bisa diubah supaya bisa kembali menerapkan harapan atau kegiatan sesuai tahap perkembangan,” sarannya.
“Mengapa sulit mendengarkan atau merespons emosi anak dengan efektif. Apakah mungkin dulu juga tidak direspons dengan baik kebutuhan emosi oleh orang tuanya, apakah perlu bertemu dengan tenaga profesional, dan sebagainya,” jelas Audrey.
