Mikrobioma Penis Bisa Menyebabkan Infeksi VB pada Pasangannya

penyebab vaginosis bakterial
Foto: www.stocksy.com

Vaginosis bakterial (VB) adalah infeksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pada mikrobioma vagina. Jika tidak diobati, pasien perempuan dengan VB bisa meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Dan pada perempuan hamil dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, di antaranya abortus, persalinan prematur, dan ketuban pecah dini. Meski VB sesuatu yang sering terjadi (di Indonesia, prevalensinya sekitar 32%), belum diketahui penyebab vaginosis bakterial. Namun, sebuah penelitian terbaru dari dari Universitas Illinois di Chicago menunjukkan bahwa pasangan pria ternyata bisa memegang peranan penting.

Diterbitkan di jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, studi ini menemukan bakteri di mikrobioma penis bisa menyebabkan VB pada perempuan. Dan hal ini bisa digunakan untuk memprediksi apakah pasangan perempuannya bisa terkena infeksi.

Apa yang Ditemukan oleh Peneliti tentang Penyebab Vaginosis Bakterial?

Melibatkan 168 pasangan heterokseksual di Kenya, dan pada awal studi, tidak satu pun dari partisipan perempuan memiliki VB. Satu tahun setelahnya, lebih dari 31% perempuan didiagnosa mengalami VB.

Para peneliti membandingkan mikrobioma pada setiap penis partisipan pria dan menemukan bahwa mereka yang pasangan perempuannya mendapatkan VB, memiliki komposisi mikrobioma yang sama. Hebatnya, para peneliti ini menemukan 10 bakteri yang terkait VB yang bisa memprediksi awal infeksi pada perempuan.

Para peneliti mengakui bahwa studi lebih lanjut memang dibutuhkan untuk mengerti lebih dalam mengapa mikrobioma penis bisa memicu VB. Namun, para peneliti ini mengungkapkan bahwa ada dua kemungkinan penjelasan penyebab vaginosis bakterial pada kasus ini. Yakni:

  • Bakteri dari mikrobioma penis ditransfer secara langsung ke vagina saat berhubungan seks, sehingga menyebabkan VB tak lama setelahnya.
  • Bakteri dari mikrobioma penis mengganggu keseimbangan alami dari mikrobioma vaginal selama berhubungan seks, dan menyebabkan VB setelahnya atau setelah terpapar berkali-kali.

Apa Manfat Penemuan Ini?

Mengerti apa yang menjadi penyebab vaginosis bakterial pada perempuan bisa membantu langkah pencegahan dan pengobatannya.

“Pengobatan antibiotik memiliki kesuksesan jangka panjang yang terbatas, dengan hampir 50% mengalaminya [VB] dalam waktu enam bulan,” kata Supriya D. Mehta, MHS, Ph.D., salah satu peneliti dalam sebuah rilisan pers. “Jadi kita membutuhkan pendekatan pengobatan yang lebih efektif. Pasangan seks laki-laki bisa jadi adalah sebuah strategi baru,” jelasnya.

Mehta mengatakan bahwa melibatkan pasangan laki-laki dalam diskusi tentang VB juga merupakan sesuatu yang penting. Dengan melakukan ini kesehatan perempuan bisa meningkat dan pada akhirnya diharapkan bisa mengurangi stigma terhadap VB.

Selanjutnya: Kapan saat yang tepat tidak memakai kondom saat berhubungan seks? Baca penjelasan dari seksolog ini.

error: Konten dilindungi !!