Mengapa Ada Pasangan yang Bisa Rukun Kembali Setelah Berselingkuh?

pasangan-bertahan-setelah-perselingkuhan
Foto: www.canva.com

Skenario ini mungkin terdengar seperti plot sinetron, tapi terjadi pada kehidupan nyata: pasangan bertahan setelah perselingkuhan terjadi. Sebaliknya, mungkin ini terdengar hanya terjadi di kehidupan nyata, tapi juga menjadi plot drama: pasangan menjadi musuh setelah satu atau kedua pihak berselingkuh (sebut saja The World of Married, Gone Girl, dll). Dengan kata lain, kedua skenario ini bisa terjadi pada pasangan. Ini membuat kita bertanya-tanya, mengapa ada pasangan yang bisa bertahan—dan ada yang langsung putus—setelah terjadi perselingkuhan? Hmm…

Untuk mengetahui mengapa ada pasangan bertahan setelah perselingkuhan terjadi, LIMONE mengontak Ellyana Dwi Farisandy, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis di UPP (Unit Pelayanan Psikologi) Fakultas Psikologi UNAIR dan menjadi Associate Psychologist di Ibunda dan Sahabat Kariib.

Mengapa Ada Pasangan Bertahan Setelah Perselingkuhan?

couple cheating 1 | | Mengapa Ada Pasangan yang Bisa Rukun Kembali Setelah Berselingkuh?
Foto: www.rawpixel.com

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, Ellyana menjelaskan bahwa perselingkuhan (infidelity) dibagi menjadi dua kategori, yakni sexual infidelity dan emotional infidelity.

Sexual infidelity umumnya dipahami sebagai perselingkuhan yang berkaitan dengan aktivitas seksual, misalnya berciuman, groping, touching bahkan melakukan hubungan seksual dengan orang lain di luar pasangannya. Sedangkan emotional infidelity adalah perselingkuhan yang berkaitan dengan ikatan emosional yang kuat dengan orang lain di luar pasangannya,” terangnya.

Entah itu melakukan sexual infidelity dan emotional infidelity, ada pasangan yang bertahan setelah perselingkuhan terjadi. Bagi pihak luar, hal ini mungkin sesuatu yang *mengherankan atau menakjubkan dan nyaris mustahil (*silakan pilih salah satu).

Menurut Ellyana, hal ini kembali pada pilihan setiap orang.

“Mengapa ada orang yang memilih untuk bertahan? Sebenarnya, banyak sekali alasan yang bisa mendasari hal itu,” ungkapnya.

“Bisa karena mereka takut ditinggalkan, bisa karena mereka berharap bahwa pasangannya bisa berubah, atau mereka ingin memberikan pasangannya kesempatan kedua. Atau mereka melihat bahwa pasangan menyesali perbuatannya, atau mereka masih mencintai pasangannya. Bahkan ada juga yang memiliki alasan bahwa mereka tidak ingin satu kesalahan bisa menghancurkan hubungan yang mereka bangun bertahun-tahun,” tambahnya.

Mengapa Ada yang Memilih Mengakhiri Hubungan Setelah Perselingkuhan?

pasangan bertahan setelah perselingkuhan
Foto: www.rawpixel.com

Lalu mengapa ada beberapa orang yang sulit untuk tetap bertahan setelah diselingkuhi?

“Perlu diketahui bahwa pengkhianatan sangat menyakitkan bagi korban perselingkuhan. Pengkhianatan menghancurkan segala kepercayaan yang telah dibangun sekian lama dan sulit sekali untuk bisa bertahan dalam situasi tersebut,” terangnya.

Tidak hanya perasaan dikhianati, seseorang yang diselingkuhi juga merasa kecewa, marah, dendam, sedih, bingung, dan juga terluka.

Apakah ini sesuatu yang keliru: memilih untuk bertahan setelah terjadi perselingkuhan?

“Memilih untuk bertahan ataupun meninggalkan bukanlah perihal benar-salah, atau pun menang-kalah,” tegas Ellyana.

“Saya selalu berkata ‘You DO You. Jika merasa terlalu sulit untuk bertahan, kamu bisa memilih untuk meninggalkan. Tapi ketika kamu merasa bahwa pasangan kamu layak mendapatkan kesempatan kedua, kamu juga bisa memilih untuk bertahan. Apapun keputusan yang akan kamu pilih, kamu tahu mana yang terbaik untuk diri kamu,” imbuhnya.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Perselingkuhan Terjadi?

pasangan bertahan setelah perselingkuhan
Foto: www.rawpixel.com

Setelah mendapati pasangannya berselingkuh, seseorang biasanya akan merasa dikhianati dan menjadi sangat marah. Plus: dipenuhi dengan self-doubt (keraguan diri), perasaan tertekan, bahkan mati rasa.

“Ketika kamu merasa sedikit lebih baik, kamu akan mengingat kembali perselingkuhan itu dan kembali mengalami siklus yang berulang. Lalu apa yang terbaik yang bisa dilakukan setelah terjadi perselingkuhan? Sebelum memutuskan untuk bertahan atau meninggalkan, sebaiknya kamu fokus pada penyembuhan dan pertumbuhan sehingga perasaan sakit dan terluka itu bisa menurun seiring berjalannya waktu,” sarannya.

Sebut saja, setelah melakukan proses penyembuhan dan pertumbuhan, kamu sepertinya ingin mempertahankan hubungan tersebut. Jika ini yang kamu pilih, tapi butuh “sinyal-sinyal” yang menjadi penanda hubungan tersebut masih bisa diselamatkan, berikut beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan pada diri dan situasi kamu.

√ Bagaimana frekuensi perselingkuhan terjadi? Apakah satu kali atau berulang?

√ Apakah pasangan kamu menyesal telah melakukan hal tersebut? Apa yang dilakukan oleh pasangan sebagai bukti bahwa dia telah menyesal melakukan hal tersebut?

√ Apakah pasangan ingin mempertahankan hubungan ini?

√ Seberapa besar kamu mencintai pasangan kamu?

√ Bagaimana kualitas hubungan kamu dengan pasangan kamu?

√ Apakah ada yang masih bisa dipertahankan dalam hubungan kalian setelah kejadian tersebut?

√ Apa alasan yang membuat kamu mempertahankan hubungan ini?

√ Apakah bertahan adalah keputusan yang paling baik untuk kamu dan juga pasangan?

“Setelah kamu merefleksikan dan menjawab pertanyaan ini, saya yakin kamu lebih bisa objektif untuk memilih apakah kamu akan mempertahankan atau meninggalkannya,” tekan Ellyana.

Langkah Apa Saja yang Perlukan Dilakukan Jika Pasangan Bertahan Setelah Perselingkuhan?

pasangan bertahan setelah perselingkuhan
Foto: www.rawpixel.com

Di atas segalanya, ketika perselingkuhan terjadi dan sebelum memutuskan untuk tetap bersama atau mengambil jalan masing-masing, Ellyana menekankan tentang pentingnya “menyembuhkan diri kamu terlebih dahulu.”

Lalu, apa langkah selanjutnya? Coba cek panduan tentang apa yang perlu dilakukan jika tetap memilih untuk bersama.

#1: Sembuhkan Diri Terlebih Dahulu

“Kamu perlu memaafkan diri sendiri dan pasangan kamu. Memaafkan adalah kunci dari reconciliation. Pemaafan akan membuat kamu merasa lebih nyaman dengan diri sendiri dan melindungi kamu dari perasaan benci dan dendam,” jelasnya.

Memaafkan ini krusial karena berpengaruh terhadap kebahagiaan dan ketenangan diri kamu sendiri—bukan untuk orang lain.

“Selain itu, kamu juga perlu untuk memberi makna yang baru terhadap pengalaman perselingkuhan itu. Kamu perlu tahu bahwa pasangan kamu tidak bisa menyembuhkan kamu, membuat kamu percaya lagi dengan dia, maupun mengatasi kebencian yang kamu rasakan. Itu adalah hal yang perlu kamu usahakan karena kamu bertanggung jawab penuh atas diri kamu sendiri,” tambahnya.

#2: Pertanggungjawaban

It might take one to ruin a marriage, but it takes two to reconcile. Tidak hanya kamu yang perlu untuk melakukan perbaikan dalam hubungan ini, pasangan kamu pun juga bertanggung jawab untuk itu. Pasangan perlu menghargai kamu, memperlihatkan kasih sayang, mendukung kamu secara emosional, mencoba mendapatkan kepercayaan kamu kembali, serta menunjukkan perubahan perilaku yang positif,” tuturnya.

#3: Berkomunikasi dengan Jujur

“Mulai berkomunikasi secara jujur, terbuka dan sehat dengan pasangan terkait apapun, termasuk mengenai apa yang dirasakan dan dipikirkan terkait perselingkuhan serta apa yang mendasari adanya perselingkuhan itu,” saran Ellyana.

Kamu dan pasangan juga juga bisa berdiskusi mengenai “hal-hal apa yang membuat kamu dan pasangan merasa dicintai dan dipedulikan” atau “hubungan seperti apa yang kamu dan pasangan ingin miliki di masa depan”, dan sebagainya. “Kamu dan pasangan juga bisa membuat surat satu sama lain untuk mengekspresikan apa yang dirasakan selama ini,” ujarnya.

#4: Miliki Waktu Bersama

“Meluangkan waktu bersama dan melakukan eksplorasi hal-hal apa saja yang belum pernah dilakukan bersama-sama,” sangatlah penting, kata Ellyana. Pasalnya, hal ini akan meningkatkan kedekatan emosional antara kamu dan juga pasangan.

#5: Memiliki Komitmen untuk Berproses dan Bertumbuh Bersama
#6: Hubungi Profesional seperti Psikolog dan Lakukan Konseling Jika Memang Dibutuhkan

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Memulihkan Hubungan Setelah Perselingkuhan?

couple cheating 3 | | Mengapa Ada Pasangan yang Bisa Rukun Kembali Setelah Berselingkuh?
Foto: www.freepik.com

Berbeda dengan menonton film yang membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk mengetahui akhirnya, menurut Ellyana tidak ada yang tahu kapan sebuah hubungan bisa pulih setelah diwarnai perselingkuhan. Soalnya, “pemulihan setiap individu cukup bervariasi,” jelasnya. Ada yang bisa pulih setelah dua minggu, satu bulan, satu tahun—atau bahkan belum pulih hingga bertahun-tahun.

Bisa dipahami, karena akan ada keraguan dan kecemasan yang timbul setelah perselingkuhan itu terjadi.

“Itu sebabnya penting sekali untuk menyembuhkan diri sendiri dulu sebelum memilih untuk memulihkan hubungan setelah terjadi perselingkuhan,” tekannya kembali.

“Setelah kamu mulai bisa menerima dan memaafkan diri maupun pasangan, penting sekali untuk berkomunikasi secara terbuka mengenai hal apapun. Misalnya: terkait ambivalensi hubungan, kelebihan dan kekurangan diri dan pasangan, dan sebagianya. Ketika pasangan mau berkomitmen untuk bertumbuh bersama, merefleksikan kesalahan serta melakukan evaluasi diri, saya yakin bahwa akan ada progres dari rekonsiliasi tersebut,” ujarnya.

Ada yang bilang: hubungan bisa menjadi lebih kokoh setelah terjadi perselingkuhan. Benarkah?

It depends,” jawabnya.

“Ketika mereka benar-benar berkomitmen dan memberikan segalanya untuk proses rekonsiliasi itu, sangat memungkinkan bahwa ikatan yang ada akan semakin kuat dan mereka juga saling mendukung satu sama lain untuk berproses menjadi versi terbaik dari diri mereka. Kembali lagi, it takes two to tango. Jadi, jika hanya salah satu yang berjuang atau bahkan keduanya sama sekali tidak menunjukkan perubahan, hasilnya tentu tidak akan baik untuk ke depannya,” tegasnya.

Bagaimana Memperbaiki Rasa Percaya yang Telah Rusak?

pasangan bertahan setelah perselingkuhan
Foto: www.unsplash.com

Ah, karena perselingkuhan sangat berdampak pada rasa percaya yang dimiliki pasangan, sepertinya perlu membahas dengan dalam tetnang ‘bagaimana memperbaiki rasa percaya yang sudah hancur’.

Ellyana mengingatkan bahwa seseorang tetap perlu percaya, namun lakukan dengan bijak. “Blind trust akan mengabaikan kemungkinan adanya pengkhianatan,” ujarnya. Sebaliknya, “kecurigaan bisa membesar-besarkan kemungkinan yang belum tentu terjadi,” tambahnya.

Mungkin terdengar klise, tapi cara memperbaiki kepercayaan bisa dimulai dengan menerima dan memaafkan diri maupun pasangan atas kejadian pengkhianatan itu.

Pastinya tidak mudah.

“Sama sekali tidak mudah. Prosesnya akan sulit dan menyakitkan karena pengkhianatan memberikan luka dan merusak kemampuan kita untuk percaya. Dalam prosesnya, keraguan mungkin saja muncul dalam bentuk kecemasan atau ketakutan. Biasanya muncul pertanyaan-pertanyaa, ‘Mengapa aku melakukan ini? atau ‘Apakah aku ingin terluka lagi?'” paparnya.

Jika hal tersebut terjadi (muncul keraguan dan kecemasan), adalah seusatu yang alami. Jadi, tidak perlu merasa bersalah. Karena, hei, percaya-tidak-percaya, keraguan ini ada manfaatnya. Uh-uh.

“Keraguan ini sebenarnya juga bermanfaat untuk memperlambat proses rekonsiliasi. Semakin lambat prosesnya, maka semakin besar kemungkinan hubungan ini akan bertahan. Sama seperti membangun rumah, perbaikan yang tergesa-gesa bisa menjadi bencana. Namun, perbaikan yang perlahan dan berhati-hati akan membuat pasangan semakin membuka diri untuk perbaikan dan mulai memahami kebutuhan masing-masing,” terangnya.

Satu hal yang sering terjadi setelah perselingkuhan: saling tukar password, entah itu media sosial, email, atau handphone. Konon katanya, mencegah lebih baik daripada terjadi dua kali. Apakah hal ini perlu dilakukan?

“Dan dalam hal ini, pasangan kamu tidak perlu untuk memberitahukan password semua media sosialnya karena sebanyak apapun ia memberitahukan rahasianya, jika memang dia ingin selingkuh, dia akan mencari cara untuk melakukan itu,” Ellyana berpendapat.

Menurutnya, kita tidak bisa mencegah seseorang untuk selingkuh ketika orang tersebut memang memilih untuk berselingkuh. “Akan lebih baik jika pelaku perselingkuhan membuktikan bahwa ia menyesali perbuatannya dan ingin berubah menjadi lebih baik lagi melalui perbuatan,” sarannya.

Selanjutnya: Kurangi pemikiran ini agar hidup lebih tenang.

error: Konten dilindungi !!