Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an

couple dating at restaurant | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.unsplash.com

Berkencan itu, hmm… pelik. Baik saat masih di bangku SMA, kuliah, dan makin bikin garuk-garuk kepala setelah dewasa dan bekerja—dan belum pernah menikah. Nah, jika kamu berusia 30an dan baru saja bercerai, menjalin hubungan baru dan berkencan bisa menjadi tantangan yang super duper berbeda. Apa yang sebaiknya kamu tahu jika ingin berkencan setelah bercerai? LIMONE menghubungi dua ahli hubungan. Dan begini penjelasan mereka.

Sebelum Kamu Memutuskan Berkencan…

couple walking on the street | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.shutterstock.com

Pastikan kamu sudah benar-benar ‘selesai’ baik secara hubungan dan emosi.

“Sadari apa yang dirasakan akibat perceraian tersebut. Apakah rasa sedih, marah (karena merasa jadi korban), kesepian, cemas terkait dengan kelanjutan hidup, dengan komentar orang sekitar, dengan kondisi anak memiliki orangtua yang tidak lengkap,” jelas psikolog klinis, Margaretha Novita Dewi, M.Psi.

Nah, setelah menyadari semua perasaan dan pemikiran sejenis itu, kamu wajib menyelesaikannya terlebih dahulu. Karena bila emosi-emosi tersebut masih ada, hal ini akan berpengaruh pada pola pikir terhadap sebuah hubungan. “Misalnya saja individu yang merasa dirinya sebagai korban akan cenderung merasa takut atau trauma untuk percaya pada pasangan baru atau untuk menjalin hubungan baru. Seseorang yang takut atau cemas akan kelangsungan hidupnya atau akan rasa kesepiannya dapat cenderung lebih posesif terhadap pasangannya nantinya,” ujar Margaretha.

Jika benar-benar sudah siap, untuk meminimalisir rasa rendah diri atau konsep diri yang menurun, kamu sebaiknya kembali menjalani aktivitas dan membuka diri. “Ketika seseorang tetap produktif, maka ia tidak membiarkan dirinya berdiam diri dalam keterpurukan yang bisa disebabkan oleh pemikirannya sendiri,” tegasnya ketika dihubungi. “Setelah itu, perluas relasi.”

Saat Siap untuk Aktif Lagi di Dunia Sosial

Senada dengan itu, Lex dePraxis, seorang relationship coach dari KelasCinta, mengatakan kamu sebaiknya kembali aktif bergaul sehingga punya banyak kenalan. “Bercerai di usia 30an sama aja seperti singel di usia berapa pun. Ya, kalau mau berkencan lagi wajib punya banyak kenalan dulu. Aktif bergaul, ikut kegiatan dinas, kegiatan yang kamu sukai misalnya komunitas, acara krusial, rohani itu,” cetusnya.

Mengapa kamu perlu melakukannya? “Kalau langsung berkencan malah jadi salah pilih orang. Langkah awalnya, habis cerai biasanya orang masih takut, ‘kan? Jadi, makanya bergaul dulu biar tenang dan tidak terburu-buru,” saran Lex.

Ini Cara Mengetahui Kamu Siap Berkencan Lagi

couple lunch date | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.shutterstock.com

Sebelum mengetahui siap atau tidak, kita perlu tahu dan membedakan antara benar-benar siap atau hanya memenuhi dorongan ego saja. “Tanyakan pada diri sendiri, apa tujuannya membangun relasi lagi? Jika jawabannya adalah karena gengsi atau merasa tidak nyaman jadi bahan pembicaraan orang atau karena tidak bisa hidup sendiri, merasa tidak kuat menjalani kehidupan sebagai single parent,” ungkap Margaretha, “itu artinya itu ego kita yang bicara. Bukan kita yang betul-betul siap.”

Jadi apa tanda-tanda kamu siap berkencan setelah mengalami kesulitan proses perceraian? Pada LIMONE, dua psikolog ini menjelaskannya.

Memiliki pemahaan tentang tujuan membangun hubungan baru

“Yaitu untuk saling berbagi dan menyesuaikan,” jelas Margaretha. Dalam hal apa saja? “Banyak, mimpi misalnya, keinginan, prinsip hidup, dan ego. Karena ego akan selalu ada dalam diri manusia, tugas kita adalah menyesuaikan.”

Siap menghadapi konflik

Siap menghadapi konflik yang terjadi karena perbedaan keinginan, prinsip, dan sebagainya bisa menjadi salah satu tanda kamu siap menjalin relasi baru. “Salah satu hal yang dapat menjadi tanda seseorang sudah siap menghadapi konflik adalah dengan ia tahu bagaimana cara dan apa yang akan ia lakukan untuk menghadapinya,” tutur Margaretha.

Mampu mempertahankan konsep diri

Meski nanti terjadi konflik dengan pasangan, kamu yakin bahwa konsep dirimu tidak berubah. Konsep diri seperti apa yang dimaksud? “Seseorang tahu bahwa dirinya bernilai dan yang menentukan ia bernilai atau tidak adalah dirinya sendiri, bukan orang lain, sekalipun itu pasangannya,” tegas Margaretha.

Siap bergaul

“Sudah aktif lagi, tidak mnyendiri di kamar dan tidak mengurung diri. Tidak nangis-nangis lagi. Nah, kalau sudah begitu bolehlah kita memulai kembali,” saran Lex.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berkencan Kembali?

couple dinner date | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.shutterstock.com

Menurut Lex waktu yang tepat berkencan setelah cerai, “Ya sebulan bisa. Karena berkencan itu kan sebenarnya hanya bergaul sama seseorang yang kita sukai dan menyenangkan.” Berkencan untuk proses menyembuhkan diri. “Nah, pasca perceraian itu ‘kan kita sedih jadi harus membahagiakan diri. Salah satu cara ya, memang harus berkencan,” imbuhnya.

Sedangkan, menurut Margaretha untuk berkencan kembali tidak ada batasan waktu yang tepat atau pasti. “Karena waktu yang dibutuhkan seseorang untuk siap menjalin relasi baru itu bisa berbeda-beda,” tegasnya.

Pola Pikir Apa yang Sebaiknya Kita Miliki?

couple with baloons | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.gettyimages.com
Jangan membawanya ke arah yang terlalu serius

Lex berpendapat pola pikir yang perlu dimiliki untuk berkencan setelah perceraian jangan membawanya ke arah yang terlalu serius. “Jangan berpikir ‘aku pengen cari pasangan lagi’. ‘Aku pengen cari papa/mama baru buat anak-anak,'” sarannya. Melainkan, hubungan tersebut untuk memiliki waktu yang menyenangkan.

Jadi saat berkencan, yang harus kamu pikirkan itu, “Apakah ini orang menyenangkan dan nyambung. Apakah ini orang punya sikap negatif yang tidak kusuka. Dan kalau ada hal seperti itu, langsung batali kencannya. Nggak usah lanjut. Jadi nggak usah berpikir soal nikah atau apalah,” Lex menyarankan.

Miliki pemikiran: kamu berharga

Benar apa yang dikatakan L’oreal, kamu itu begitu berharga. Dan menurut Margaretha menekankan hal ini. “Perceraian bukan satu-satunya kamu yang mengalaminya. Jangan bandingkan dengan orang lain. Terimalah itu sebagai sebuah peristiwa atau pembelajaran hidup,” sarannya.  “Bila seseorang mampu menghargai dirinya maka orang lain atau pasangan juga akan menghargainya.”

Jangan takut

Selanjutnya, Margaretha berpesan sebaiknya  memiliki pemikiran bahwa yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang pasti terjadi lagi di masa yang akan datang. “Jangan takut hal buruk terulang kembali dalam hidup kita. Pikiran dan emosi yang masih terjebak di masa lalu akan membuat kita cenderung mengulang perilaku kita,” tegasnya.

“Serta, pasangan yang baru bukanlah pasangan yang lama, maka tidak perlu dibandingkan maupun dicari kesamaannya. Mungkin beberapa hal bisa sama atau berbeda.”

Panduan Aturan Berkencan Kembali

interracial couple dating | | Panduan Berkencan Setelah Bercerai di Usia 30an
Foto: www.shutterstock.com

Tidak ada aturan baku, tapi secara umum adalah keterbukaan. “Jujur tentang apa yang dialami, apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan serta saling menghargai pendapat pasangan,  komitmen, prinsip pasangan, saling mendewasakan dan semakin membangun nilai diri,” papar Margaretha.

Menurut Lex tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah bercerai. Ia mengatakan, dari semua aturan tersebut yang paling wajib kita terapkan yaitu membuka diri sebanyak-banyaknya.

Perlukan Menceritakan Perceraian yang Dialami?

Mengungkit-ungkit perceraian yang kita alami, menurut Lex tidak perlu dilakukan jika pasangan berkencan tidak menanyakan terlebih dahulu.

 “Masih kencan jadi nggak ada yang serius, nggak perlu dibahas. Nggak usah bilang ‘saya baru bercerai,’” cetus Lex. “Kalau ditanya ‘sudah pernah pacaran atau nikah’, ya bilang aja, ‘ya, udah pernah nikah.’ Kalau dia tidak bertanya, nggak usah berpikiran ke sana. Kita nggak punya kewajiban buat ngasih tahu. Biarkan dia bertanya, kalau dia pengen tahu.”

Sementara Margaretha berpendapat jika ditanya, sebaiknya sampaikan secara jujur apa yang terjadi. Bukan untuk mencari dukungan atau menyalahkan pihak manapun. “Hal ini penting, supaya nantinya kamu memiliki cara penyelesaian ketika masalah serupa mungkin muncul lagi dengan pasangan baru,” ujarnya.

“Boleh juga minta pandangan dari pasangan baru terhadap masalah kita saat itu. Serta cara pandangnya terhadap pola pikir kita saat menghadapi masalah tersebut. Tidak perlu gengsi mengakui bila memang ada pola pikir yang tidak tepat dari diri kita saat menghadapi masalah tersebut,” tandasnya.

Selamat mencoba berkencan lagi! Dan jika kamu masih singel dan bertanya-tanya apa yang bisa kamu lakukan untuk menemukan pasangan yang tepat, coba baca tips ini.

error: Konten dilindungi !!