Cinta Bertepuk Sebelah Tangan? Begini Menghadapinya

cinta bertepuk sebelah tangan artinya dari psikolog
Foto: www.freepik.com

Ah, cinta bertepuk sebelah tangan, adalah sesuatu yang super duper tidak menyenangkan. Apalagi jika cinta yang kamu rasakan terhadapnya sedalam lautan, setinggi langit di angkasa, dan selebar daun kelor paus biru (FYI, ini adalah binatang terbesar yang masih ada saat ini).

Apakah yang sebaiknya dilakukan saat kita (iya, kamu) mengalami cinta bertepuk sebelah tangan? Mari bertanya kepada Christina Dumaria Sirumapea, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis dari TigaGenerasi.

Yuk, baca penjelasan ini supaya kamu tetap bisa survive dan menikmati hidup saat masih jomblo.

Apa Artinya Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?

cinta bertepuk sebelah tangan artinya
Foto: www.unsplash.com

“Istilah cinta bertepuk sebelah tangan sering kita dengar di kalangan masyarakat umum, yakni menjelaskan kondisi di mana seseorang yang mencintai orang lain namun orang lain tersebut tidak memiliki rasa cinta yang sama,” ujar Christina.

Ah, mendengarkan penjelasan ini saja membuat hati miris. Dan “dalam istilah cinta bertepuk sebelah tangan, biasanya merujuk pada konsep intimate relationship, di mana cinta terhadap pasangan dalam hubungan romantis,” ujarnya.

“Meskipun tidak menutup kemungkinan orang menghayati cinta bertepuk sebelah tangan dalam tipe hubungan yang lain, seperti dengan teman ataupun keluarga,” jelasnya.

Dan dalam konsep cinta bertepuk sebelah tangan ini, perasaan cinta bisa saja diungkapkan maupun tidak oleh orang yang memiliki rasa tersebut. Bagaimana cara mengetahui kamu cintamu tidak bersambut?

Yang pasti, misalnya ketika kamu mengungkapkan perasaanmu, si dia bilang, “Maaf aku tidak punya perasaan yang sama denganmu.” Itu kepastian secara verbal yang sifatnya valid dan sah bahwa kamu sedang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan.

“Cara mengetahuinya tentu saja dengan menyadari apa yang kita rasakan. Rasa cinta bisa diekspresikan dengan berbagai macam bentuk. Seperti yang kita tahu bahwa ada istilah love languages, yang bisa membantu kita melihat ekspresi dari rasa cinta yang kita miliki,” ujar Christina.

“Ada yang menunjukkan dalam bentuk kata-kata afirmasi, sentuhan fisik, memberikan hadiah, waktu dan melayani. Ketika kita memiliki usaha lebih untuk melakukan sesuatu terhadap seseorang, mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah usaha tersebut merupakan ekspresi dari cinta yang kita miliki,” jelasnya.

Dengan kata lain: untuk mengetahui apakah cintamu bertepuk sebelah atau dua tangan, pengenalan diri dan kepekaan terhadap diri sendiri sepertinya penting.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Mengalami Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?

cinta bertepuk sebelah tangan artinya
Foto: www.unsplash.com

Untuk yang pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan, pasti tahu persis rasa sakitnya seperti apa. (Untuk yang belum pernah, selamat, kamu super beruntung!)

“Ketika kita sudah menyadarinya, ada baiknya kita melihat segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Apakah rasa cinta tersebut akan kita ungkapkan atau tidak. Apakah lingkungan mendukung untuk kamu melanjutkan rasa cinta yang kamu miliki,” ungkap Christina.

“Namun dari kesemuanya itu, yang paling perlu dilakukan adalah menyadari dan menerima bahwa kita memiliki rasa cinta tersebut. Hal tersebut akan membantu kita untuk meregulasi perasaan yang kita miliki,” tekannya.

Bagaimana jika kita seandainya seseorang menunggu sambil terus berharap bahwa si dia pada akhirnya akan mencintainya kembali?

Hei, di drama Korea sering banget plotnya seperti ini: lambat laun si pria tampan akhirnya menyadari dirinya juga mencintai tokoh utama perempuan. Lengkap dengan dialog, “Maafkan aku terlambat menyadarinya.”

Jadi, boleh dong, berharap dan berdoa tiap malam agar orang yang dicintai membalas perasaan kita?

“Ketika kita sudah menyadari dan menerima, kita akan lebih mampu untuk berpikir dengan lebih logis. Melihat situasi dan kondisi kemudian menilai apakah rasa cinta yang dimliki masih bisa untuk dilanjutkan atau tidak,” saran Christina.

“Karena kita berhak untuk menikmati kehidupan kita, sehingga penting untuk ditanyakan kepada diri sendiri, apakah memelihara rasa cinta tersebut akan berdampak baik dalam kehidupan saya,” imbuhnya.

Bagaimana Agar Tidak Kapok Mencintai Lagi?

cinta bertepuk sebelah tangan
Foto: www.unsplash.com

Untuk sejumlah orang, jatuh cinta itu sulit sehingga ketika ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan, mungkin akan membuatnya sedikit “trauma”. Atau, memilih menutup hati karena tidak mau merasakan kepahitan yang sama. Apa yang sebaiknya dilakukan?

“Pengalaman merasakan cinta bertepuk sebelah tangan seringkali menimbulkan perasaan tidak nyaman karena tentu kita sebenarnya berharap untuk mendapatkan balasan cinta yang sama dari orang tersebut,” ujar Psikolog ini.

“Hal ini terkadang membuat kita takut untuk kembali mencintai seseorang karena khawatir akan melalui hal yang sama dengan kondisi sebelumnya,” jelas Ina.

Ini artinya, adalah sesuatu yang wajar jika pengalaman cinta bertepuk sebelah tangan ini membuatmu khawatir dan takut akan mengalami hal yang sama di masa yang akan datang. Namun ada sesuatu yang mungkin bisa kamu lakukan.

“Jika kita merasa tidak dapat melewati kekhawatiran kita seorang diri, penting untuk kita mendiskusikan kekhawatiran kita dengan orang lain yang kita percaya, agar kita bisa mendapatkan pandangan lain,” saran Christina.

“Ketika kekhawatiran itu muncul dalam bentuk yang tidak lagi bisa diatasi, penting untuk kita mempertimbangkan mencari bantuan professional yang dapat membantumu,” tambahnya.

Kesimpulan

layak dicintai | | Cinta Bertepuk Sebelah Tangan? Begini Menghadapinya
Foto: www.freepik.com

Kenyataan bahwa orang yang kamu suka ternyata tidak memiliki perasaan yang sama, bukan berarti kamu tidak layak dicintai.

“Hal yang seringkali muncul ketika kita tidak menerima balasan dari orang yang kita cintai adalah merasa bahwa kita tidak layak untuk dicintai. Kita akan mulai fokus dengan hal-hal negatif yang ada dalam diri kita, dan sering kali menerka-nerka bahwa hal-hal negatif tersebutlah yang membuat kita tidak dicintai,” ujar Christina.

“Yang perlu kita lakukan adalah mengembalikan cara kita melihat diri kita, dari yang hanya fokus pada hal-hal negatif, menjadi kembali melihat hal-hal positif yang kita miliki dalam diri kita,” sarannya.

“Hal ini memang terkadang sulit untuk dilakukan, namun kita bisa memulai dengan menuliskan hal positif tentang diri kita setiap hari dalam sebuah jurnal,” tekan Ina.

error: Konten dilindungi !!