Apakah Ada yang Salah Jika Selalu Melankolis?

Melankolis adalah
Foto: www.gettyimages.com

Siapa di sini yang merasa merupakan orang paling melankolis sedunia? Selalu merasa melo ketika mendengar lagu Adele atau melihat hujan turun. Namun apakah pengertian melankolis adalah sebatas perasaan sendu, mudah menangis, dan terharu? Untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya LIMONE menghubungi Nur Sabrina Dwi Maidah, M.psi, Psikolog, seorang psikolog klinis di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Baca terus artikel ini untuk mendapatkan penjelasan tentang apa itu melankolis dan apakah ini sesuatu yang negatif.

Apa Pengertian Melankolis?

Melankolis adalah
Foto: www.freepik.com

“Sebenarnya manusia memiliki empat tipe kepribadian yang mendasar, yaitu sanguinis, koleris, plegmatis dan melankolis,” terang Sabrina mengawali penjelasannya kepada LIMONE.

Sanguinis adalah tipe kepribadian yang cenderung hidup, optimis, ringan, dan riang. Sementara kepribadian plegmatis biasanya adalalah tipe individu yang menyukai kedamaian, cenderung menghindari konflik dan selalu berusaha menengahi orang lain untuk memulihkan suatu keharmonisasian.

Lalu, ada seseorang dengan kepribadian koleris. Biasanya orang ini sangat berorientasi pada tujuan, suka tantangan baru, memiliki ketegasan dalam menentukan keputusan, tidak mudah menyerah, tidak mudah mengalah.

Sementara melankolis adalah tipe kepribadian yang teliti, berhati-hati dalam menganalisa berbagai masalah, memikirkan sesuatu dengan detail, sehingga dapat dikatakan cenderung perfeksionis

Ap perbedaan melankolis dengan orang yang sensitif dan perasa? 

“Karena biasanya individu dengan tipe kepribadian ini cenderung perfectionist dan juga memikirkan sesuatu secara berlebihan, terkadang mereka menganalisis setiap tindakan yang mereka akan ambil dan masalah yang tengah mereka hadapi. Akhirnya timbullah perasaan mudah perasa atau sensitif,” jawabnya.

Menurut Sabrina, orang-orang dengan tipe kepribadian melankolis terkadang juga tampak sebagai sosok yang pemurung. Dan karena sifatnya yang bisa sangat perfeksionis, sering kali mereka mudah menyalahkan diri sendiri saat ada hal yang tak berjalan sesuai rencana. Mereka pun seringkali terjebak dalam ekspektasi yang berlebihan sehingga mudah merasa kecewa.

“Hanya saja kebanyakan saat ini, orang-orang memahami bahwa melakolis berpacu kepada emosional, sensitif atau baperan. Sedangkan ini adalah hal yang berbeda,” tegasnya.

Apa Ciri-Ciri Orang yang Melankolis?

melancholy 2 | | Apakah Ada yang Salah Jika Selalu Melankolis?
Foto: www.freepik.com

Jika kamu penasaran seperti apa orang dengan kepribadian melankolis, begini beberapa ciri-cirinya.

  • Sangat berhati-hati dalam bertindak
  • Pemikir, cenderung memikirkan ucapan/omongan orang lain
  • Nyaman dengan rutinitas yang ada, cenderung tidak suka dengan perubahan yang terjadi mendadak atau begitu tiba-tiba
  • Malu-malu, takut mudah merasa salah langkah dan cenderung sensitif
  • Punya kemampuan berpikir analitis
  • Memperhatikan orang di sekitar (observer)
  • Mampu menjaga rahasia orang lain serta mendengarkan orang lain
  • Peduli detail

Sepertinya kepribadian ini memiliki banyak kelebihan?

“Karena tipe individu ini cenderung suka menganalisa dan juga memikirkan setiap langkahnya, mereka biasanya pun mampu mengorbankan diri untuk orang lain. Sebagai pribadi yang tekun, seorang melankolis pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan atau menuntaskan sesuatu yang sudah ia mulai dari awal. Mereka pun dapat diandalkan dan juga mampu untuk menjadi pendengar yang baik karena kemampuannya dalam memperhatikan orang lain,” jelasnya.

Apakah Ada yang Salah dengan Kepribadian Ini?

melancholy 3 | | Apakah Ada yang Salah Jika Selalu Melankolis?
Foto: www.freepik.com

“Tidak ada kepribadian yang salah atau benar sebenarnya,” ujarnya Sabrina.

“Hanya saja seperti yang telah dibahas sebelumnya, saat ini orang-orang cenderung mengatakan melankolis ketika terdapat teman atau relasinya terlalu emosional atau sensitif sehingga terkadang membuat orang lain merasa terganggu atau tidak nyaman. Padahal mungkin niatnya bercanda, akan tetapi karena terlalu dipikirkan dan dirasakan sehingga membuat individu ini merasa tersakiti hatinya, tambahnya.

“Jadi penting buat kita memahami maksud dan tujuan dari pembicaraan tersebut, sehingga kalau maksudnya bercanda tidak perlu terlalu dipikirkan secara berlebihan,” sarannya.

Bagaimana cara menyeimbangkan perasaan sensitif yang berlebihan?

“Untuk mengurangi yang perasaan sensitif yang berlebihan, kita bisa membawa suatu perbincangan dengan lebih santai, selain itu mengurangi pikiran-pikiran yang berlebihan, tidak perlu memikirkan ucapan orang lain yang malah mengganggu produktivitas diri kita. Coba lebih memahami kondisi dan emosi diri kita, karena yang dapat mengontrol pikiran kita hanyalah diri kita sendiri,” pungkasnya.

Selanjutnya: Bagaimana Mengurangi Kebiasaan Overthinking.

error: Konten dilindungi !!