Selain akupuntur, terdapat pengobatan tradisional lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di dalam tubuh. Salah satunya adalah reiki, terapi alternatif yang berasal dari Jepang. Teknik penyembuhan ini diduga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Apa Itu Reiki?
Reiki merupakan terapi alternatif dari Jepang yang menggunakan energi sebagai teknik penyembuhan. Terapi ini berasal dari dua kata yakni ‘Rei’ yang berarti semesta dan ‘Ki’ yang berarti aliran energi pada makhluk hidup.
Awalnya reiki diciptakan oleh Dr. Mikao Usui pada tahun 1922 sebagai terapi alternatif yang dapat melengkapi pengobatan modern. Pengobatan ini bertujuan untuk membantu aliran energi dengan cara yang mirip teknik akupuntur.
Terapi ini dipercaya dapat meningkatkan energi ke seluruh tubuh, sehingga dapat membantu menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan,meningkatkan suasana hati, serta mengurangi gejala penyakit lainnya.
Apa Manfaat Terapi Ini?
Berikut lima manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan reiki.
Meredakan rasa sakit
Menurut penelitian, reiki dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gangguan kecemasan. Selain itu, terapi ini juga bisa mengurangi kelelahan yang dirasakan.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang dirawat karena kanker dan melakukan perawatan selain medis dengan menerima terapi reiki ternyata hasilnya mengalami tingkat rasa sakit, kecemasan, dan kelelahan yang lebih rendah.
Tingkat ini secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol yang hanya menerima perawatan medis. Dalam penelitian tersebut juga dipaparkan bahwa terapi reiki ini dilakukan 30 menit selama lima hari.
Dalam studi lainnya, para peneliti juga membuktikan efek reiki pada wanita setelah persalinan sesar. Mereka menemukan bahwa terapi ini secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit, kecemasan, dan tingkat pernapasan pada wanita selama satu hingga dua hari setelah melahirkan sesar. Kebutuhan dan jumlah penghilang rasa sakit analgesik juga berkurang.
Terdapat penelitian yang membandingkan penggunaan reiki dengan fisioterapi yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri punggung bawah pada orang dengan disk hernia. Ternyata kedua perawatan tersebut sama efektifnya dalam menghilangkan rasa sakit.
Mengobati depresi
Terapi reiki juga dapat dilakukan sebagai bagian dari rencana perawatan untuk membantu meringankan depresi. Dalam sebuah penelitian kecil, para peneliti melihat adanya efek reiki pada orang dewasa yang lebih tua terkait depresi atau kecemasa.
Dalam penelitian tersebut, para peserta melaporkan bahwa terdapat peningkatan kesehatan fisik, suasana hati, dan kesejahteraan yang dialami. Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa lebih banyak mengalami perasaan relaksasi, peningkatan rasa ingin tahu, dan peningkatan tingkat perawatan diri.
Meski begitu, tetap dibutuhkan studi yang lebih besar dan lebih mendalam untuk membuktikan manfaat dari terapi reiki dalam mengatasi depresi.
Meningkatkan kualitas hidup
Manfaat baik dari terapi yang satu ini dapat meningkatkan kesejahteraan hidup secara keseluruhan. Dalam penelitian kecil di tahun 2016, para peneliti menemukan fakta bahwa reiki dapat membantu meningkatkan kualitas hidup wanita penderita kanker.
Wanita yang mendapatkan terapi reiki menunjukkan adanya perbaikan pola tidur, kepercayaan diri, dan tingkat depresi. Mereka juga mencatat adanya rasa tenang, kedamaian batin, dan relaksasi.
Namun dibutuhkan studi yang lebih besar untuk membuktikan bahwa terapi ini dapat bermanfaat secara efektif.
Meningkatkan suasana hati
Reiki dapat membantu meningkatkan suasana hati dengan menghilangkan kecemasan dan depresi.
Menurut hasil penelitian tahun 2011, orang yang melakukan terapi ini dapat merasakan manfaat suasana hati yang lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki reiki. Peserta studi ini menjalani enam sesi dalam waktu 30 menit selama dua hingga delapan minggu.
Memperbaiki beberapa gejala
Selain manfaat di atas, reiki juga dapat digunakan untuk mengobati:
- Sakit kepala
- Mual
- Insomnia
- Ketegangan
Manfaat ini didapatkan dari respon relaksasi setelah melakukan terapi tersebut. Namun tetap diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitas dari manfaat yang satu ini.
Bagaimana Terapi Reiki Berlangsung?
Biasanya sesi reiki akan berlangsung selama 20-90 menit.
Pada pertemuan pertama, kamu akan bertemu dengan seorang praktisi dengan berbincang-bincang terkait proses atau harapan yang diinginkan. Beri tahu praktisi terkait gejala yang ingin diatasi, serta luka atau tempat yang sensitif untuk disentuh.
Kemudian pasien akan diinstruksikan untuk berbaring dan menutupi tubuh dengan selimut. Biasanya akan disertai dengan musik yang menenangkan.
Nantinya praktisi akan meletakkan tangan di tubuhmu atau beberapa sentimeter di atas tubuh untuk menyalurkan energi. Biasanya terapi dimulai dari kepala kemudian turun ke kaki. Namun bisa saja terapi ini akan fokus ditujukan pada area tubuh tertentu.
Energi yang disalurkan bertujuan untuk mengubah dan menyeimbangkan energi di dalam tubuh. Selain menyalurkan energi dari tangan, terapis juga bisa menggunakan batu kristal selama sesi pengobatan berlangsung. Kristal ini dianggap bisa memberikan efek yang menenangkan.
Adakah Efek Samping dari Reiki?
Reiki dianggap aman sehingga tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Tetapi bagi mereka yang memiliki trauma masa lalu, mungkin berbaring diam di ruangan yang redup mungkin terasa tidak nyaman.
Perlu diketahui bahwa terapi ini tidak dimaksudkan untuk mengganti rencana perawatan yang telah disetujui oleh dokter.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, terapi yang satu ini berpotensi membawa banyak manfaat positif bagi kesejahteraan tubuh.
Beberapa penelitian kecil telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, akan tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas dari pengobatan ini.
Jika berencana untuk melakukan pengobatan yang satu ini, cobalah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter. Sebab reiki hanyalah terapi alternatif dan harus dilakukan bersamaan dengan rencana perawatan medis. Kamu juga bisa melakukan terapi ini secara bersamaan dengan akupuntur, pijat, atau konseling.
