Dari semua jenis diet, terdapat diet golongan darah A yang memang hanya berlaku untuk golongan darah tersebut. Namun, apakah diet yang satu ini efektif dan dianjurkan?
Untuk mengetahui jawabannya, LIMONE telah menghubungi Audy Aprillia, S.Gz, seorang Ahli Gizi dari RS Siloam International Lippo Village Karawaci Tangerang dan MUFIT Indonesia, yang akan menjelaskan terkait manfaat dan cara menerapkan diet golongan darah A yang tepat.
Apa Itu Diet?
Audy menjelaskan bahwa diet pada dasarnya adalah pengaturan pola makan. Di mana jenis, jumlah, cara, dan jadwal makannya itu diatur sesuai dengan kebutuhan atau tujuan seseorang yang menjalankannya.
“Pada dasarnya, tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Misalnya seseorang dengan obesitas ingin menurunkan berat badan, maka ia melakukan diet. Atau seseorang dengan penyakit tertentu dianjurkan dokter untuk diet mengatur asupan makanannya agar mencegah parahnya penyakit tersebut,” jelas Audy.
Mengapa Seseorang Menjalani Diet?
Kembali lagi ke tujuannya, karena seseorang melakukan diet pasti ada tujuan atau keinginan. “Kebanyakan penyebab orang melakukan diet dan biasanya dilakukan oleh wanita adalah untuk memperoleh body goals atau badan langsing,” ujar Audy.
“Namun hal terpenting melakukan diet adalah untuk investasi kesehatan masa depan. Karena dengan melakukan diet, hal tersebut bisa mencegah kita mengalami obesitas, mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, asam urat, hiperkolesterol, serta kardiovaskular,” tuturnya.
Selain itu, diet juga bisa menormalkan hormonal kita dan meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Benarkah Diet Bisa Disesuaikan dengan Jenis Golongan Darah?
Menurut Audy, belum ada bukti secara ilmiah terkait diet yang sesuai dengan golongan darah, dan jenis diet yang satu ini pun masih abu-abu.
“Diet golongan darah ini awalnya ditemukan oleh Dr. Peter D’Adamo. Menurutnya reaksi kimia terjadi antara darah dan makanan yang ia makan, reaksi inilah yang disebabkan oleh faktor yang disebut lektin,” ujar Audy.
Pengertian lektin sendiri adalah sejenis protein pengikat gula. Ahli Gizi ini melanjutkan bahwa diet berdasarkan golongan darah disusun berdasarkan teori bahwa tiap golongan darah mencerna lektin secara berbeda-beda.
Lektin dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi atau penggumpalan darah yang dapat memengaruhi darah.
“Jadi ketika mengonsumsi makanan yang mengandung lektin protein yang tidak cocok dengan tipe antigen darah, maka lektin mulai meng-aglutinasi sel-sel darah dan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bahkan penyakit, sehingga menjadi kondisi kronis menurut Dr. Peter D’Adamo,” terangnya.
Apa yang Membedakan Diet Golongan Darah dengan Jenis Diet Lainnya?
Ada perbedaan antara diet golongan darah dengan jenis diet lainnya, yakni asupan nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
“Pada diet golongan darah, asupan nutrisi akan disesuaikan dengan tipe golongan darah kita. Jadi tidak semua asupan makanan bisa dikonsumsi oleh tipe golongan darah tertentu,” jelasnya.
“Misalnya tipe golongan darah A pantang makan daging atau protein hewani, dikarenakan seseorang yang bergolongan darah A dinilai sulit mencernakan protein hewan,” jelasnya.
Sedangkan diet gizi seimbang menganjurkan kita untuk mengonsumsi makanan yang beragam sesuai dengan kebutuhan gizi harian kita.
Apakah Diet Golongan Darah Aman untuk Dilakukan?
Ahli Gizi yang satu ini mengungkapkan bahwa diet golongan darah masih kurang tepat dan belum pasti aman untuk semua orang. “Mungkin ketika kondisi tubuh sedang fit, boleh untuk melakukannya. Namun tidak dianjurkan untuk dijadikan kebiasaan dan secara berlanjut,” katanya.
“Kembali lagi ke kebutuhan masing-masing individu. Karena setiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dan kondisi kesehatan tertentu, yang perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan rencana pola makan,” tutur Audy.
“Tidak bisa menyamaratakan aturan diet golongan darah tertentu. Misalnya pada ibu hamil yang memiliki golongan darah A tidak diperbolehkan makan daging. Padahal kebutuhan gizi ibu hamil mengharuskan konsumsi protein dan zat besi lebih tinggi. Sedangkan daging merupakan sumber zat besi dan protein heme yang bagus untuk ibu hamil,” jelasnya.
Bagaimana dengan Diet Golongan Darah A, Apa Manfaatnya?
“Menurut Peter D’Adamo, golongan darah A disebut cultivator atau orang yang senang bercocok tanam. Diet golongan darah A diharuskan mengonsumsi sayuran dan menghindari protein hewani karena dinilai sulit untuk mencerna protein dan lemak,” ungkap Ahli Gizi ini.
Dengan orang golongan darah A lebih mudah untuk mencerna karbohidrat. Sehingga bisa dikatakan bahwa golongan darah A mirip dengan pola makan vegetarian.
“Dari segi manfaat, karena pola diet golongan darah A ini mirip dengan pola makan vegetarian, diet ini bisa memberikan dampak baik untuk tubuh. Seperti menurunkan berat badan karena makanan yang dikonsumsi cenderung makanan yang rendah kalori dan lemak,” ujarnya.
Selain itu, diet golongan darah A juga dapat menyehatkan sistem pencernaan, karena golongan darah A lebih dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran.
Bagaimana Cara Melakukan Diet Golongan Darah A?
Jika berniat untuk melakukan jenis diet yang satu ini, maka ada baiknya untuk memastikan bahwa tubuh berada dalam kondisi fit. Serta tidak memiliki riwayat masalah kesehatan lain, misalnya anemia atau diabetes.
“Menurut Peter D’Adamo, stuktur pencernaan golongan darah A memiliki kadar asam klorida yang rendah di lambung, dan tingkat enzim disakarida usus yang tinggi. Sehingga memungkinkan pencernaan karbohidrat lebih optimal, namun sulit mencerna protein dan lemak,” tuturnya.
Sehingga, prinsip diet golongan darah A ini adalah rendah lemak dan tinggi karbohidrat.
“Cara melakukannya adalah dengan pola makan seperti biasa, sarapan hingga makan siang dan makan malam. Namun makanan yang dikonsumsi adalah lebih banyak sumber karbohidrat, sayur, dan proteinnya adalah ikan atau kacang kedelai,” saran Ahli Gizi ini.
Jangan lupa untuk melakukan olahraga santai selama 30 menit setiap harinya, seperti melakukan yoga dan tai chi.
Apa Saja Makanan yang Bisa Dikonsumsi oleh Diet Golongan Darah A?
Ada beberapa makanan yang disarankan untuk pemilik golongan darah A, yakni:
- Bayam
- Ikan
- Sayur
- Buah-buahan
- Tahu
- Tempe
- Kacang kedelai
- Biji-bijian
Selain itu, ada pantangan makanan untuk diet golongan darah A, di antaranya adalah:
- Daging, semua jenis daging merah
- Lobster
- Belut
- Keju
- Susu
- Es krim
- Kelapa atau santan
- Melon
- Madu
- Jeruk
- Udang
- Cumi
- Mentega
- Pare
- Air soda
- Makanan olahan
- Tepung
- Makanan yang terlalu manis
Adakah Risiko Diet Golongan Darah A?
Menurut Ahli Gizi yang satu ini, ada beberapa risiko yang bisa muncul ketika seseorang menjalankan diet golongan darah A. “Risiko kehilangan massa otot, anemia, kekurangan zat besi, osteoporosis, hingga malnutrisi,” ungkapnya.
Ketika tubuh mengalami efek samping ini, maka Audy menyarankan agar sebaiknya berkonsultasi terkait masalah kesehatan kepada dokter dan kembali lagi mengikuti pola makan sesuai kebutuhan dan anjuran ahli gizi.
Apa Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menjalankan Diet Golongan Darah A?
Selain melakukan pengaturan pola makan, ada baiknya untuk melakukan hal lainnya untuk membantu memaksimalkan manfaat dari diet.
“Seperti mengatur pola tidur, manajemen stres, aktivitas fisik, dan olahraga, tetap perlu diperhatikan dalam menjalani diet apa pun. Karena jika semua ini dapat dilakukan secara baik dan teratur, maka akan berdampak pada metabolisme tubuh, sehingga bisa meningkatkan kesehatan tubuh,” papar Ahli Gizi yang satu ini.
Kesimpulan
“Sejauh ini, Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan manfaat kesehatan dan seberapa efektif diet golongan darah. Soalnya prinsip diet golongan darah terlalu banyak membatasi makanan sehat yang sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Audy.
Oleh karena itu, ketika ingin menerapkan diet golongan darah A, wajib untuk memeriksakan kondisi tubuh terlebih dahulu, apakah menderita penyakit lain atau tidak.
“Jika melakukan diet ini, haruslah dalam keadaan fit dan tidak boleh dilakukan secara berkelanjutan. Ada baiknya dalam setiap melakukan diet harus sesuai dengan anjuran Ahli Gizi, karena kebutuhan gizi kamu bisa saja berbeda dengan orang lainnya,” ungkapnya.
“Ahli Gizi akan menentukan diet apa yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan gizi harian kalian berdasarkan kondisi tubuh, usia, aktivitas fisik, gender, atau riwayat penyakit,” tutupnya.
