Mantra ini sering kali diulang-ulang: sebiji apel setiap hari bikin kita semakin jauh dari dokter”, tapi penelitian terbaru ingin mengoreksi angka tersebut. Para ilmuwan di Universitas Reading menemukan bahwa manfaat apel memang besar untuk kesehatan. Dan dua adalah nomor ajaib untuk menjauhkan diri dari dokter dan kesehatan tetap terjaga. Yep, dua—bukan satu.
Untuk mendapatkan kesimpulan ini, selama delapan minggu para peneliti mengamati 40 orang partisipan dengan kondisi kesehatan lumayan baik. Satu grup ini mengonsumsi dua apel setiap hari—buah yang kaya serat dan elemen polyphenol bernama proanthocyanidins (PA). Sementara satu grup lain mengonsumsi jus apel yang level gula dan kalorinya disesuaikan dengan buah apel biasa.
Hasilnya: grup yang mengonsumsi buah ini mengalami penurunan kolesterol LDL (disebut sebagai “kolesterol buruk”) dan triacylglycerol, yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, partisipan dalam grup ini juga memperlihatkan kemajuan dalam hal kesehatan pembuluh darah, yang artinya membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Atas penemuan ini, para peneliti merekomendasikan untuk mengonsumsi apel yang kaya proanthocyanidins. Terutama mereka yang memiliki kolesterol tinggi atau memiliki risiko penyakit jantung.
“Studi terbaru ini menunjukkan bahwa mengadopsi diet sederhana bisa memberikan manfaat besar untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Terutama bagaimana dua apel utuh, alih-alih minuman jus apel dengan gula dan kalori yang sama, memiliki efek signifikan untuk kesehatan jantung para partisipan,” kata Julie Lovegrove, Ph.d, peneliti utama studi tersebut.
Sementara itu, Dr Thanasis Koutsos dari departemen ilmu nutrisi dan makanan di universitas ini menyampaikan bahwa belum diketahui dengan jelas apakah serat atau polyphenol yang ditemukan di dalam buah ini yang menyebabkan hal tersebut. Namun, intinya, “makanan utuh lebih sehat.” Buahnya, bukan jus.
Berbicara tentang makanan sehat, ini adalah rahasia yang membuat perempuan di Jepang berumur panjang. Dan jika kamu bertanya-tanya bagaimana menyajikan mi instan lebih sehat, ahli gizi ini menjelaskannya.
