Perlukah Orang Tua Selalu Memberikan Intervensi Kepada Anak?

intervensi adalah
Foto: www.canva.com

Dalam perkembangan anak, tak jarang terdapat campur tangan dari orang tua. Selain itu, intervensi adalah tindakan tertentu yang dapat berdampak pada kehidupan buah hati, sebab bisa menimbulkan dampak positif dan negatif. Lantas, bagaimana supaya bantuan ini bisa dilakukan dengan tepat dan membentuknya menjadi pribadi yang baik?

Simak penjelasan dari Maria Jessica Alexandra Soebroto, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog Anak dari Jakarta Child Development Center, yang akan memaparkan terkait pentingnya intervensi dan cara memberikannya dengan tepat.

Apa Itu Intervensi?

intervensi adalah
Foto: www.canva.com

Maria menjelaskan bahwa “secara umum dan berdasarkan kamus dari American Psychological Association, intervensi adalah sebuah aksi untuk menghentikan atau memodifikasi suatu proses atau perilaku yang sedang berlangsung, umumnya berupa masalah atau gangguan. Tujuannya untuk mengurangi permasalahan yang terjadi,” tuturnya.

“Dalam melakukan intervensi, keterlibatan orang tua sangat penting. Mengingat bahwa lingkungan pertama, lingkungan terdekat, dan lingkungan yang paling sering ditemui seorang anak adalah orang tua,” ungkap Psikolog Anak ini.

Apa Saja Dampak Intervensi yang Dilakukan Orang Tua?

dampak dari intervensi yang dilakukan oleh orang tua | | Perlukah Orang Tua Selalu Memberikan Intervensi Kepada Anak?
Foto: www.canva.com

Sesungguhnya, terdapat dua dampak yang akan terjadi pada kehidupan anak ketika menerima intervensi dari orang tua.

Dampak positif

“Dampak positif dari intervensi adalah dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada anak dan mendukung perkembangan anak menjadi optimal sesuai dengan perkembangan yang seharusnya di usia buah hati. Serta dapat meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dengan anak,” paparnya.

Dampak negatif

Selain itu, intervensi yang dilakukan oleh orang tua juga bisa menimbulkan dampak negatif pada anak.

“Bila intervensi yang dilakukan orang tua tidak berdasarkan pada ilmu yang kredibel, misalnya melalui sumber bacaan atau bimbingan tenaga profesional seperti psikolog, dokter, atau guru, maka akan ada risiko intervensi yang dilakukan kurang tepat,” jelasnya.

“Atau bisa juga metode yang digunakan kurang sesuai dengan profil kepribadian dan kebutuhan dari buah hati,” lanjutnya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Orang Tua Membantu Anak?

intervensi adalah
Foto: www.xframe.io

Menurut Maria, orang tua bisa mulai membantu anak dalam menyesuaikan diri terhadap kebutuhannya dari sedini mungkin.

“Mulai bayi anak sudah mulai bisa diajarkan untuk beradaptasi. Misalnya dengan bertemu orang-orang di luar keluarga, pergi ke tempat baru, menggunakan peralatan atau mainan baru, dan sedikit mengubah pola rutinitas harian,” paparnya.

Yang terpenting dalam membantu anak menyesuaikan diri dalam perubahan adalah ketika anak mulai menunjukkan rasa tidak nyaman dengan perubahan.

“Bantulah anak untuk menenangkan diri. Terima setiap emosi negatif yang muncul pada anak. Karena munculnya emosi negatif saat menghadapi perubahan adalah hal yang wajar, dan anak perlu mengetahui hal tersebut,” jelasnya.

“Selanjutnya, ajarkan strategi sederhana yang bisa anak lakukan untuk menjalani perubahan tersebut secara perlahan. Pastikan orang tua akan selalu ada untuk mendampingi anak melalui masa-masa adaptasinya,” saran Maria.

Bagaimana Cara yang Tepat Melakukan Intervensi pada Anak?

bagaimana cara melakukan intervensi pada anak dengan tepat | | Perlukah Orang Tua Selalu Memberikan Intervensi Kepada Anak?
Foto: www.rawpixel.com

Terdapat beberapa langkah yang bisa kamu coba ketika ingin melakukan intervensi pada anak, yakni:

Amati perilaku anak

Yang pertama, cobalah untuk mengamati perilaku anak. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memandu orang tua dalam mengamati perilaku anak. Di antaranya adalah:

  • Masalah apa yang muncul pada anak?
  • Bagaimana reaksi emosinya?
  • Apa saja hal-hal yang memicu munculnya masalah tersebut?
  • Kapan masalah tersebut mulai muncul?
  • Seberapa sering masalah tersebut muncul?
  • Seberapa parah masalah itu, apakah sudah membuat stres pada anak maupun orang tua? Apakah membahayakan diri anak atau orang lain? Apakah membuat anak tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal? Serta apakah ada perilaku-perilaku yang menyimpang atau tidak biasa jika dibandingkan dengan anak seusianya?

Analisis penyebab munculnya masalah

“Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu orang tua untuk menganalisis penyebab munculnya masalah. Sehingga dapat menentukan tindakan (intervensi) apa yang dapat orang tua lakukan untuk mengurangi masalah pada anak,” sarannya.

Selain itu, Psikolog Anak ini juga menyarankan agar orang tua menggunakan berbagai sumber bacaan yang kredibel untuk mencari informasi lebih lanjut terkait masalah pada anak.

Konsultasikan

“Bila masalah anak sudah cukup parah dan mengganggu kesehariannya atau pun keseharian orang tua, segera konsultasikan kepada tenaga profesional seperti psikolog atau dokter. Sehingga orang tua bisa mendapat bimbingan yang tepat dalam intervensi anak,” katanya.

Apa Saja Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Saat Mengintervensi?

intervensi adalah
Foto: www.canva.com

Terkadang, secara tidak sengaja orang tua sering melakukan kesalahan ketika memberikan intervensi pada anak.

“Berdasarkan pengalaman, orang tua sering kali terburu-buru ingin segera mencapai target. Ibarat ingin naik ke lantai atas, mereka ingin anak bisa segera langsung sampai di lantai selanjutnya. Padahal banyak anak tangga yang harus anak lalui untuk sampai ke atas,” ujarnya.

“Di balik target akhir yang besar, banyak langkah kecil yang perlu anak kuasai terlebih dahulu. Ketika orang tua hanya berorientasi pada target akhir, sering kali mereka luput mengapresiasi setiap progres kecil (mikro progres) yang anak capai, sekecil apa pun progres itu,” lanjut Maria.

Hal tersebut biasanya membuat orang tua hanya berorientasi terhadap hal negatif pada anak. “Sehingga menurunkan motivasi orang tua dalam melaksanakan intervensi yang akhirnya menghambat jalannya intervensi tersebut,” ungkap Psikolog Anak ini.

“Selain itu, dampak dari terburu-burunya ingin mencapai target adalah terkadang orang tua lupa membangun koneksi dengan anak. Ada peribahasa ‘connect before correct’, yakni penting untuk menjalin hubungan yang bermakna dan berkualitas dengan anak sebelum mengintervensi masalah perilaku anak,” paparnya.

Meski demikian, “wajar sekali apabila orang tua melakukan kesalahan dalam proses pengasuhan. Karena tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Yang terpenting adalah bagaimana orang tua dapat belajar dari kesalahan yang dilakukan. Sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk anak,” pesannya.

Bagaimana Jika Anak Tidak Nyaman dengan Bantuan Tersebut?

intervensi adalah
Foto: www.rawpixel.com

Menurut Maria, penting bagi orang tua untuk melakukan refleksi terlebih dahulu terkait dengan hal apa yang kira-kira membuat anak merasa tidak nyaman dengan bantuan yang diberikan orang tua. “Rasa tidak nyaman ini bisa saja muncul akibat koneksi yang terjalin antara orang tua dan anak belum cukup kuat,” ujarnya.

“Mintalah pendapat dari sesama orang tua, atau lebih baik kepada tenaga profesional agar mendapatkan saran yang tepat,” anjurnya.

Lantas, bisakah anak mulai terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh orang tua?

“Bisa saja jika intervensi dilakukan dengan metode yang tepat dan konsisten. Namun perlu diperhatikan juga tingkat keparahan dari masalah anak. Bisa saja anak tidak dapat lepas 100% dari intervensi orang tua. Namun pemberian bantuan bisa sedikit demi sedikit dikurangi frekuensinya atau jenis bantuannya,” jawab Maria.

Bagaimana Jika Intervensi Ini Menimbulkan Konflik?

bagaimana jika intervensi ini menimbulkan konflik | | Perlukah Orang Tua Selalu Memberikan Intervensi Kepada Anak?
Foto: www.freepik.com

Jika intervensi yang dilakukan oleh orang tua justru menimbulkan konflik pada anak, maka disarankan untuk merefleksikan terlebih dahulu hal apa yang membuat konflik tersebut muncul.

“Fokus pada perbaikan hubungan orang tua dan anak terlebih dahulu sebelum intervensi ini dilanjutkan. Konsultasikan kepada tenaga profesional apabila konflik semakin parah,” paparnya.

“Bila anak sudah cukup dewasa, maka ia perlu memiliki orang lain selain orang tua yang dapat dipercayai. Misalnya dari kakek, nenek, om, tante, guru, konselor sekolah, atau teman. Sehingga anak bisa menceritakan permasalahannya kepada orang lain yang bisa dipercaya dan tidak memendamnya sendirian,” anjurnya.

Kesimpulan

intervensi terbaik yang dapat diberikan oleh orang tua terhadap anak | | Perlukah Orang Tua Selalu Memberikan Intervensi Kepada Anak?
Foto: www.freepik.com

Menurut Maria, pengasuhan orang tua yang tepat dan penuh kasih sayang sebenarnya merupakan intervensi terbaik yang dapat diberikan oleh orang tua terhadap anak.

“Jangan berkecil hati bila orang tua melakukan kesalahan, karena setiap hal yang dilalui bersama adalah proses yang perlu dinikmati. Sehingga bisa menjadi bekal yang baik untuk perkembangan anak ke depannya,” pesannya.

error: Konten dilindungi !!