Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli

ini cara membesarkan payudara yang aman
Foto: www.freepik.com

Pada beberapa orang yang memiliki payudara kecil, mungkin pernah terpikir untuk membesarkan payudara. Dan salah satu cara membesarkan payudara yang bisa dilakukan adalah melakukan operasi.

Untuk mengetahui cara membesarkan payudara yang tepat, LIMONE telah menghubungi dr. Enrina Diah, SpBP-RE, seorang Dokter Spesialis Bedah Plastik dari Ultimo Clinic, yang akan menjelaskan terkait prosedur dan efek samping yang bisa terjadi.

Adakah Ukuran dan Bentuk Ideal Payudara?

Adakah Ukuran dan Bentuk Ideal Payudara | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.canva.com

Sebelum mengetahui tentang cara membesarkan payudara, mungkin kita perlu tahu apakah ada ukuran ideal ideal payudara? Menurut Dokter Enrina, bentuk dan ukuran payudara yang ideal adalah yang proporsional dengan tubuh seorang wanita. Jadi tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

“Bentuknya juga yang memberikan kesan kencang dan padat. Biasanya posisi puting sejajar dengan tengah lengan atas,” ujarnya.

Sehingga, jika posisi puting berada di bawah posisi lengan atas, itu memberikan kesan yang kendur. “Memang ukuran payudara yang ideal banyak diteliti, hal ini ternyata juga dipengaruhi oleh ras dan budaya,” jelasnya.

“Kalau di Eropa, cenderung ukuran payudara akan lebih kecil. Namun di Amerika kalau kita perhatikan ketika mereka memasang implan, ukurannya akan lebih besar,” ungkapnya.

Mengapa Ukuran dan Bentuk Payudara Berbeda-Beda pada Setiap Wanita?

Mengapa Ukuran dan Bentuk Payudara Berbeda Beda pada Setiap Wanita | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.freepik.com

“Payudara itu memang ukuran besar dan kecilnya sudah menjadi bawaan atau genetika. Selain itu, dipengaruhi juga oleh kondisi gizi selama pertumbuhan dan perkembangan saat anak-anak dan remaja, dan jika gizinya bagus maka payudara dapat berkembang secara maksimal,” tuturnya.

Bentuknya pun juga berbeda-beda. Kalau memiliki payudara besar dan malas menggunakan bra dan menggunakan olahraga ekstrem tanpa menggunakan bra yang mendukung, hal ini dapat mengakibatkan kekenduran.

Selain itu, faktor kebiasaan juga dapat memengaruhi bentuk payudara, terutama pada payudara yang cukup besar.

Perlukah Mengubah Bentuk dan Ukuran Payudara agar Lebih Ideal?

ini cara membesarkan payudara yang aman
Foto: www.canva.com

Menurut Dokter Enrina, “perlu tidak perlunya akan tergantung pada masing-masing wanita, karena body image tiap orang akan berbeda-beda. Ada yang payudaranya kecil dan sudah percaya diri, namun ada juga yang merasa perlu dibesarkan,” paparnya.

“Kita tidak bisa menyamaratakannya, karena ada kebutuhan yang berbeda-beda. Selain indikasi estetik, ada juga indikasi medis yang memerlukan untuk mengubah bentuk payudara,” tambahnya.

Jika payudara terlalu besar, maka hal ini perlu diubah karena nantinya akan menyebabkan nyeri pada punggung dan terkadang memengaruhi postur dari wanita dan beban tulang punggung. Sehingga memerlukan operasi pengecilan payudara.

Bagaimana Cara Membesarkan Payudara?

ini cara membesarkan payudara yang aman
Foto: www.freepik.com

Untuk indikasi estetik, beberapa orang yang memiliki payudara kecil terkadang ingin mengubah bentuknya dan menempuh cara membesarkan payudara.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Plastik yang satu ini, cara membesarkan payudara terbagi menjadi dua, yakni implan atau melakukan transfer lemak.

“Implan yang bisa dilakukan pun terbagi menjadi dua macam, yakni silikon gel atau implan dengan silikon yang berisi larutan garam yang dikenal dengan sebutan implan saline. Semuanya memiliki dampak baik dan buruk bagi tubuh,” ujarnya tentang cara membesarkan payudara.

Transfer lemak

Cara membesarkan payudara dengan transfer lemak ini biasanya menggunakan lemak-lemak yang membandel.

Misalnya yang tadinya lemak di perut kemudian dipindahkan ke payudara, ini akan menguntungkan karena perut yang berubah menjadi kecil dan payudara pun menjadi besar.

“Namun dengan fat transfer, kadang-kadang lemak yang dipindahkan ini mati, sehingga akan membentuk kista. Kista ini dapat terasa jika diraba dan sifatnya permanen, sering menimbulkan nyeri dan mengganggu pasien,” ujarnya tentang cara membesarkan payudara dengan transfer lemak.

Selain itu, perlu perhatikan juga bahwa cara membesarkan payudara dengan transfer lemak yang diambil dari lemak mati dapat menyebabkan butiran-butiran batu. Sehingga membuatnya menyerupai kanker payudara.

“Lemak mati ini akan menyebabkan hasil pemeriksaan skrining kanker payudara menjadi lebih sulit, karena membutuhkan interpretasi dan ketelitian yang lebih,” tutur Dokter Enrina lebih lanjut tentang cara membesarkan payudara.

Implan

Sedangkan cara membesarkan payudara dengan menggunakan implan, hal ini terbagi menjadi dua yakni implan gel atau yang berisi garam.

Namun yang paling banyak dipakai saat ini adalah cara membesarkan payudara implan gel yang memberikan penampilan lebih mirip dengan payudara, serta kekenyalannya pun mirip dengan payudara.

“Biasanya implan ini akan ditambahkan dengan melakukan sayatan, baik pada lipatan payudara atau di sekitar areola bagian bawah. Masing-masingnya memiliki dampak yang baik dan buruk, hal ini dapat didiskusikan dengan dokter bedah plastik,” ungkapnya tentang cara membesarkan payudara.

Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Operasi Cara Membesarkan Payudara?

Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Operasi Pembesaran Payudara | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.canva.com

Menurut Dokter Spesialis Bedah Plastik yang satu ini, yang perlu diperhatikan adalah keinginan untuk melakukan cara membesarkan payudara ini harus berasal dari pasien sendiri, jangan karena orang lain.

“Pasien harus mengetahui risiko dan manfaatnya, pertimbangkanlah dengan benar karena nantinya ada benda asing yang menempel pada tubuh,” ujarnya.

Bahkan di tahun ke-10 bisa saja terjadi risiko implan yang pecah, meski hanya sekitar dua hingga empat persen kemungkinannya. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan setiap tahun, dan proses ini dilakukan jangka panjang.

“Pasien juga harus mengetahui ukuran yang diinginkan, sehingga nantinya bisa didiskusikan dengan dokter bedah plastik. Karena pada dasarnya, setiap pasien memiliki kondisi dan keinginan yang berbeda-beda,” paparnya.

Sebelum operasi, biasanya dokter bedah plastik akan meminta pasien untuk skrining payudara sebagai langkah untuk mengetahui kondisi payudara.

“Nantinya saat ditemukan adanya tumor jinak atau kista, maka didiskusikan kembali apakah perlu dievaluasi atau perlu dikerjakan pengangkatan secara bersamaan dengan penambahan implan,” ujarnya.

Hal tersebut akan bergantung dengan pemeriksaan USG atau mammografi yang dilakukan sebelum tindakan operasi payudara.

Bagaimana Prosedur Operasi Membesarkan Payudara?

ini cara membesarkan payudara yang aman
Foto: www.freepik.com

Contoh sederhana yang digunakan adalah menggunakan implan lewat sayatan di bawah lipatan payudara.

“Teknik yang dapat dilakukan terbagi menjadi tiga macam penempatan, yakni di bawah kelenjar atau atas otot, yang kedua di bawah otot, dan yang ketiga adalah dual plan di mana sebagian di bawah otot dan sebagian di bawah kelenjar,” ujarnya.

Dokter Enrina mengungkapkan bahwa teknik yang terakhir merupakan cara membesarkan payudara yang paling banyak digunakan.

“Karena teknik ini memberikan hasil yang sangat natural dan sifatnya lebih jangka panjang, dengan penambahan penyangga otot dada,” katanya.

“Jika dengan teknik tersebut, kita buat kantongnya terlebih dahulu dengan sayatan di lipatan payudara. Saat kantongnya terbuka dan terbentuk, maka barulah dimasukkan implannya, kemudian dijahit kembali lukanya dengan beberapa jahitan,” jelas Dokter Spesialis Bedah Plastik yang satu ini.

Apa yang Harus Diperhatikan Setelah Melakukan Operasi Pembesaran Payudara?

Apa yang Harus Diperhatikan Setelah Melakukan Operasi Pembesaran Payudara | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.freepik.com

Hampir sama dengan tindakan operasi lainnya, pasien harus memperhatikan apa yang harus dilakukan dan dihindari setelah operasi. “Biasanya dokter menganjurkan agar pasien bisa kembali berolahraga setelah satu bulan,” ungkapnya.

“Jadi memang tidak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik dan beristirahat terlebih dahulu sampai pengaruh pembiusan hilang. Biasanya sekitar 24-48 jam kita minta pasien untuk istirahat di rumah, kemudian di hari ketiganya untuk melakukan kontrol,” terangnya.

“Di hari ke-10 sampai 14, kita akan melepaskan jahitan. Untuk aktivitas fisik atau mengangkat beban berat, baru bisa dilakukan beberapa minggu setelah operasi,” ujarnya.

Karena yang ditakutkan adalah terjadi perdarahan saat pasien tidak melakukan perawatan di rumah dengan baik. “Hindari basah atau kemasukan air, dan menjaga daerah payudara agar tetap kering,” sarannya.

Berapa lama proses pemulihan ini akan berlangsung?

“Biasanya pasien dapat pergi bekerja atau melakukan pekerjaan yang ringan pada dua hingga tiga hari setelah operasi. Tetapi kalau pekerjaannya yang membutuhkan tenaga besar, maka ada baiknya untuk melakukannya paling tidak dua minggu setelah operasi,” jawab Dokter Enrina.

Setelah satu bulan operasi, kondisi payudara pasien akan terasa nyaman. Dan untuk melihat hasil dari payudara, akan membutuhkan waktu selama tiga hingga enam bulan sampai bentuk dan ukuran payudara sesuai dengan keinginan.

Adakah Efek Samping dari Operasi Membesarkan Payudara?

ini cara membesarkan payudara yang aman
Foto: www.canva.com

“Efek samping akan terjadi ketika adanya kondisi yang tidak diinginkan, seperti infeksi atau perdarahan. Namun dengan teknologi saat ini, edukasi yang baik, dan perawatan yang dilakukan pasien sudah tepat, maka kondisi tersebut sangat jarang terjadi,” ungkapnya.

“Namun yang mungkin perlu diperhatikan adalah bisa saja terbentuk kapsular kontraktur atau pembentukan kapsul yang mengelilingi implan dan menebal. Kemudian menyebabkan perubahan bentuk dari implan,” paparnya.

Saat mengalami kondisi yang satu ini, maka perlu dilakukan operasi ulang dan penggantian implan agar tidak terjadinya kondisi serupa di masa mendatang.

“Efek samping ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi pasien, kebiasan merokok, teknik operasi, dan kondisi implan,” ungkapnya.

“Selain itu, bisa juga mengalami pembentukan seroma atau cairan di sekitar implan. Ini biasanya jarang terjadi, namun ada kemungkinan terjadi karena adanya gerakan gesekan pada implan dan jaringan yang menyebabkan terjadinya penumpukan cairan,” lanjut Dokter Enrina.

Lalu yang saat ini ramai dibicarakan, ALCL atau kondisi kanker kelenjar getah bening yang berhubungan dengan implan. “Pada kasus wanita yang sudah menjalani pemasangan implan, mungkin saja terjadi, meski sangat jarang,” paparnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan saat mengalami efek samping?

“Jika memang mengalami seroma, maka bisa diganti implannya, baik itu jenis atau lokasi penempatan. Namun saat terjadi perdarahan, maka harus dikeluarkan implannya, dan dicari sumber perdarahannya,” jawab Dokter Spesialis Bedah Plastik yang satu ini.

“Saat terjadi kapsular kontraktur, maka biasanya akan dilakukan penggantian implan dengan membuang sebagian atau mempertahankan sebagian kapsulnya. Hal ini bergantung dengan kondisi pasien,” lanjutnya.

Kesimpulan

Mengunjungi Dokter Spesialis Bedah Plastik | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli
Foto: www.freepik.com

Dokter Enrina memaparkan bahwa saat ini operasi payudara telah mengalami peningkatan karena kebanyakan wanita telah menyadari body image yang menjadi kebutuhan. Sebaiknya carilah metode dan dokter yang tepat.

“Jika ingin membesarkan payudara, maka harus mengunjungi dokter spesialis bedah plastik, jangan ke dokter atau salon lain. Karena ada beberapa kasus yang ditemui dan sulit untuk diperbaiki, yakni di mana pasien melakukan suntikan,” ujarnya.

Banyak pasien yang datang dengan kondisi payudara yang tidak baik karena bekas suntikan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Menurutnya, tindakan ini sulit untuk diperbaiki dan terkadang cacatnya permanen.

“Penting untuk diingat bahwa operasi ini harus dirawat dalam jangka panjang, dan cari dokter dan metode yang paling nyaman. Karena setiap tahunnya harus diperiksa dan memastikan bahwa kondisinya baik, sehingga perlu dokter yang cocok dengan pasien,” papar Dokter Enrina.

Karena ini merupakan benda yang dipasang dalam tubuh, pilihlah produk terbaik dan berizin.

Diskusikan terlebih dahulu karena keamanan adalah nomor satu, jangan sampai justru keinginan ini malah menimbulkan masalah jika tidak dilakukan dengan benar.

“Sesudah melakukan tindakan, harus siap dengan perawatan pascaoperasi. Dari sebelum operasi, saat operasi, dan setelah melakukan operasi, harus tahu apa yang akan dilakukan, ini penting untuk mendapatkan hasil terbaik,” tutupnya.

Pakar / Kontributor di Artikel ini


Dr Enrina Diah SpBP RE | | Bagaimana Cara Aman Membesarkan Payudara? Ini Jawaban Ahli

dr. Enrina Diah, SpBP-RE

Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Bedah Kraniofasial dari Ultimo Clinic.

error: Konten dilindungi !!