Tanya Ahli: Apakah Vitamin C Dosis Tinggi Ampuh Mencegah COVID-19?

hubungan-antara-vitamin-c-dan-covid-19
Foto: www.unsplash.com

Selain mencari kencan dan jodoh, satu hal yang sulit ditemukan di toko dan supermarket sekarang ini adalah suplemen vitamin C (tentunya juga sulit mendapatkan hand sanitiser dan masker). Pasalnya, ada banyak yang bilang bahwa vitamin C dosis tinggi bila dikonsumsi setiap hari bisa mencegah terinfeksi COVID-19. Maka, tidak heran banyak yang memborongnya. Jadi, benarkah vitamin C dan COVID-19 berkaitan secara langsung?

Well, sebelumnya menjawabnya, mari mencari tahu apa sebenarnya manfaat vitamin yang juga sering terdapat di dalam produk-produk kecantikan ini.

Apa Manfaat Vitamin C bagi Tubuh?

Pastinya, ada banyak manfaat vitamin C. “Di antaranya adalah sebagai antioksidan, yaitu penangkal radikal bebas di dalam tubuh dan sebagai bahan pembuat kolagen untuk kesehatan kulit. Vitamin C juga merupakan vitamin yang dapat membantu proses penyerapan mineral zat besi di dalam tubuh. Selain itu, dalam konteks saat ini, vitamin C juga bermanfaat dalam membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh,” jelas Mochammad Rizal, seorang ahli gizi dan Sport Nutritionist di Komite Olahraga Nasional Indonesia.

Apakah Vitamin C Harus Dikonsumsi Setiap Hari?

“Iya. Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut air, sehingga setiap hari kelebihannya tidak dapat disimpan di dalam tubuh tetapi akan dikeluarkan setiap hari bersama dengan keringat dan urine,” terangnya.

Dan vitamin C tidak hanya didapatkan dari jeruk. Ada banyak jenis buah dan sayuran yang juga sumber vitamin C, seperti jambu biji, kiwi, jeruk, tomat, pepaya, strober, lemon, dan brokoli.

hubungan-antara-vitamin-c-dan-covid-19
Foto: www.pexels.com

Berapa Banyak Asupan Harian Vitamin C yang Direkomendasikan dan Apa yang Terjadi Jika Berlebihan?

“Rata-rata orang dewasa membutuhkan 95mg vitamin C setiap hari. Tentu saja kebutuhan ini berbeda tergantung kondisi, misalkan bagi perokok, ibu hamil dan menyusui, atau sedang menjalani perawatan beberapa penyakit tertentu. Untuk mereka ini konsumsinya masih bisa ditingkatkan hingga 200-1000 mg,” bebernya.

Dan jika seseorang mengonsumsi vitamin C berlebihan, alias lebih dari 2000mg per hari—tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan—maka bisa mengalami mual, diare dan sakit perut.

Apakah Benar Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi Bisa Mencegah Terinfeksi COVID-19?

“Tidak bisa,” tegasnya. “Tugas vitamin C hanyalah sebatas membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus-virus dan bakteri, tapi tidak spesifik sebatas COVID-19 saja,” jelasnya.

Menurut Rizal, gaya hidup sehat secara keseluruhan, yakni pola makan sehat, olahraga teratur, cukup tidur, menghindari rokok dan alkohol, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak hanya bergantung pada suplementasi dosis tinggi vitamin C, “lebih punya pengaruh signifikan dalam mengoptimalkan sistem imun.”

Mana yang Lebih Baik: Sumber Vitamin C Alami (dari Makanan) atau Suplemen?

“Sama saja. Tidak ada yang lebih baik atau buruk. Bedanya, kalau bentuk suplemen ukurannya sudah jauh lebih kecil dengan dosis yang lebih besar,” jawabnya.

Rizal menekankan, semua vitamin dan mineral penting untuk menjaga kesehatan tubuh. “Dan pola makan bergizi seimbang dan beragam akan dapat membantu memenuhi semua kebutuhan vitamin dan mineral penting yang diperlukan tubuh.”

Jika itu penjelasan tentang vitamin C dan COVID-19, maka ini adalah hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi ini, bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.

error: Konten dilindungi !!