Pertanyaan: apa yang biasanya kamu lakukan sedang bersantai? Maskeran? Membaca buku? Menonton film? Atau menonton film sambil maskeran? Jika ini adalah gambaran waktu senggang idealmu, berikut adalah rekomendasi film Indonesia terbaik yang bisa menemani waktu istirahatmu.
Jangan lupa sediakan camilan favoritmu sembari menonton film Indonesia terbaik karya anak bangsa.
Imperfect (2019)
Dengan tagline “mengubah insecure menjadi bersyukur”, film terbaik Indonesia karya Ernest Prakarsa ini menceritakan perjuangan Rara melawan body shaming yang dialaminya.
Pasalnya Rara memiliki tubuh gemuk, rambut ikal, dan kulit yang sedikit gelap. Jauh berbeda dengan sang adik, Lulu, yang memiliki tubuh ideal idaman wanita.
Awalnya Rara terbiasa dengan perlakuan tersebut, karena telah terbiasa mendengar sejak kecil. Rara juga memiliki pacar, Dika, yang menerima apa adanya dan selalu memberikan support.
Namun hidupnya yang adem dan biasa berubah ketika diberi tantangan oleh perusahaannya untuk mengubah penampilannya.
Menariknya, ternyata, perasaan insecure tak hanya dirasakan oleh Rara, Lulu juga mengalami insecure karena komentar netizen lewat akun media sosial. Bagaimana akhir dari perjuangan kedua bersaudara ini? Film terbaik indonesia ini wajib kamu tonton.
Cek Toko Sebelah (2016)
Film Indonesia terbaik menceritakan tentang pergelutan keluarga Koh Afuk yang beretnis Tionghoa dalam meneruskan bisnis toko kelontong miliknya.
Walaupun memiliki dua anak laki-laki, Koh Afuk justru lebih memilih anak keduanya, Erwin, untuk meneruskan usaha tersebut. Padahal Erwin sedang menikmati karier dan mendapatkan tawaran promosi dari kantornya.
Konflik Erwin dan sang kakak, semakin memanas ketika Yohan merasa tidak dihargai oleh keputusan ayahnya.
Akhirnya Erwin terpaksa mencoba untuk mengelola toko dibantu yang dibantu dengan tiga pegawai toko yang unik.
Selain memberikan nilai kehidupan, film ini juga dibalut dengan humor ringan yang disajikan lewat interaksi para pemain.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 (2016)
Film Indonesia terbaik bergenre komedi yang satu ini harus kamu tonton karena dijamin bisa bikin ngakak.
Tergabung dalam lembaga swasta CHIPS (Cara Hebat Ikut-ikutan Penanggulangan Sosial), Dono, Kasino, dan Indro ini memiliki tugas untuk melayani masyarakat.
Namun, alih-alih membantu menyelesaikan masalah, ketiga sahabat ini justru semakin menambah masalah lewat aksi-aksi konyol mereka. Tingkah mereka ini selalu berujung membuat kesal atasan mereka.
Menyajikan komedi slapstick dan satir serta mengombinasikan lelucon-lelucon tempoe doeloe dan kekinian, film ini mengajak kita bernostalgia dengan film-film terdahulu milik Warkop DKI.
Selain itu kamu juga akan diajak bernostalgia lewat lagu khas Warkop DKI yang juga hadir di film ini.
Tenggelamnya Kapal Vanderwijck (2013)
Dengan mengisahkan sepasang kekasih yang saling mencintai namun terhalang oleh perbedaan latar belakang sosial, pasti film Indonesia terbaik ini bikin kamu baper.
Berlatar tahun 1930-an, Zainuddin bermigrasi dari Makasar tanah kelahirannya, menuju Padang Panjang kampung halaman sang ayah. Setiba di Padang Panjang, Zainuddin bertemu dengan Hayati, gadis Minang dengan keturunan bangsawan.
Walaupun sama-sama saling mencintai, kebahagiaan mereka tidak direstui adat dan istiadat.
Pasalnya, Zainuddin adalah pemuda miskin yang tidak bersuku. Ayahnya berdarah Minang dan ibunya berdarah Bugis, sehingga statusnya dalam masyarakat Minang tidak diakui.
Zainuddin pun memutuskan untuk merantau ke tanah Jawa setelah ditentang oleh keluarga Hayati. Hayati pun dipaksa menikah dengan Aziz, bangsawan Minang dan terpandang.
Takdir akhirnya mempertemukan mereka di tanah Jawa dengan keadaan yang berbeda.
Susah Sinyal (2017)
Berlatar hubungan keluarga yang tidak harmonis antara ibu dan anak, film Indonesia terbaik ini juga hasil karya Ernest Prakarsa.
Fokus ceritanya adalah Ellen, seorang pengacara sukses dan ibu tunggal yang harus menghadapi tingkah laku Kiara, anak semata wayangnya.
Konflik datang ketika ibunda Ellen yang terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Kiara merasa terpukul karena sedari kecil ia lebih dekat dengan sang oma dibanding dengan ibunya.
Karena tidak tahan menghadapi Kiara yang selalu memberontak, akhirnya Ellen mengajak Kiara untuk berlibur sesuai arahan psikolog. Setelah menghabiskan liburan di Sumba, hubungan antara Ellen dan Kiara pun berangsur membaik.
Namun sayangnya, masalah kembali datang ketika Ellen kembali bekerja. Karena sibuk, Ellen melewati janjinya untuk melihat penampilan Kiara di ajang pencarian bakat. Kiara pun marah dan melarikan diri ke Sumba.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020)
Film Indonesia terbaik bertema keluarga ini digarap oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko. Dengan alur maju mundur, film ini menceritakan tentang keluarga yang terlihat bahagia namun ternyata menyimpan rahasia karena trauma masa lalu.
Adalah Awan, anak bungsu yang tidak pernah memiliki pilihan dalam menentukan hidupnya karena telah ditentukan oleh sang ayah.
Sementara anak pertama, Angkasa, dipaksa untuk bertanggung jawab atas kedua adiknya. Dan si anak tengah, Aurora, yang pendiam dan mencoba tidak terlihat di antara Angkasa dan Awan.
Konflik dimulai ketika Awan yang lelah dan menginginkan kebebasan, tiba-tiba bertemu Kale. Kale memberikan pandangan kebebasan dan Awan sangat tertarik dengan perspektif tersebut.
Perilaku Awan pun menjadi berubah karena ingin merasakan kebebasan tersebut. Konflik pun semakin pelik ketika Aurora menggelar pameran.
Dilan 1990 (2018)
Masa-masa SMA memang paling menyenangkan, terlebih dalam hal percintaan. Dilan 1990 menyajikan drama romantis ala anak SMA Bandung di tahun 90-an.
Milea, siswa pindahan dari Jakarta tiba-tiba dikejutkan dengan sosok Dilan yang mengajaknya berkenalan dengan cara yang unik. Milea yang awalnya mengira Dilan aneh, lama-kelamaan merasa tertarik dengan salah satu anggota geng motor itu.
Kisah Dilan-Milea tidak semulus jalanan Bandung. Soalnya Milea sudah memiliki pacar (namanya Beni) yang berada di Jakarta. Dibanding Dilan, Milea merasa sikap Beni terlalu kasar padanya.
Dilan selalu memberikan kesan-kesan romantis yang penuh perhatian, mulai dari memberikan ramalan pertemuan, hadiah TTS yang sudah diisi, dan mendatangkan tukang pijit.
Selain itu ada sosok Nandan, teman sekelas Milea yang juga menyukai Milea.
Nandan dengan segala usahanya memikat hati Milea, salah satunya dengan memberikan boneka yang berukuran besar saat Milea ulang tahun. Oh, well, cinta bersegi banyak akan kamu temui di film Indonesia terbaik ini.
Aruna dan Lidahnya (2018)
Sebelum nonton film ini kamu wajib menyiapkan camilan, karena dijamin akan bikin perut keroncongan. Film yang mengangkat tema kuliner ini menceritakan perjalanan antara dua wanita dan dua pria yang memiliki hobi traveling serta kulineran.
Aruna, pegawai LSM ditugaskan untuk menginvestigasi kasus flu burung yang sedang berkembang di beberapa daerah seperti Surabaya, Pamekasan, Pontianak, dan Singkawang.
Lalu ada Bono, chef yang juga salah satu sahabat Aruna memutuskan untuk mengikutinya bertugas dengan alasan ingin mencicipi kuliner di daerah tersebut.
Di tengah perjalanan Aruna dan Bono bertemu dengan sahabat mereka: Nadezhda yang merupakan seorang traveler dan kritikus makanan, serta Farish, mantan kolega sekaligus mantan crush Aruna.
Konflik muncul ketika Aruna menyadari adanya kejanggalan dalam kasus flu burung yang sedang ia tangani.
Selama menjalankan tugasnya, Aruna selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk mencicipi kuliner di daerah tersebut. Detail dari setiap cuplikan gambar makanan yang ditayangkan, dijamin bikin air liur kamu menetes.
