FYI: Menggabungkan Dua Jenis Makanan Ini Bisa Menyebabkan Demensia

mengombinasikan jenis makanan
Foto: www.rawpixel.com

Kita baru-baru ini tahu bahwa seks bisa memperlambat menopause, yoga bisa mencegah kanker hati, dan musik bisa mengurang kesedihan. Terbaru: sebuah studi menyatakan bahwa satu kebiasaan yang bisa mengurangi risiko demensia, yakni menyeimbangkan dan mengombinasikan jenis makanan di piring.

Untuk mencari tahu kombinasi makanan seperti apa yang mempengaruhi demensia, studi ini melibatkan 627 orang tua (usianya kira-kira 78 tahun) selama periode lima tahun. Di awal studi, semua partisipan memberitahu jenis makanan yang biasa mereka konsumsi. Dari informasi ini, para peneliti mengetahui kombinasi makanan mereka dan memonitor efeknya terhadap kesehatan kognitif.

Hasilnya memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki demensia melakukan kombinasi makanan yang sangat berbeda dengan mereka yang tidak menderita kondisi ini.

Kombinasi makanan yang memberikan kontribusi yang signifikan pada risiko demensia adalah daging olahan dan makanan bertepung (starchy food) seperti kentang atau camilan, misalnya kue. Sementara mereka yang mengonsumsi daging dalam jumlah yang sama tapi memasangkannya dengan makanan yang lebih sehat seperti buah dan sayuran—memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik.

“Ini mengindikasikan bahwa frekuensi daging olahan dikombinasikan dengan makanan tidak sehat lainnya, bukan kuantitas, merupakan faktor lebih penting dalam risiko menderita demensia,” tulis Cécilia Samieri, Ph.D., penulis utama penelitian tersebut dalam sebuah rilisan pers.

Meski struktur studi ini jauh dari sempurna: peneliti berasumsi semua partisipan mengingat dan melaporkan kebiasaan makan dan kebiasaan ini tetap konsisten dalam periode lima tahun. Akan tetapi kesimpulannya tetap bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni, untuk menjaga kesehatan otak, mengombinasikan jenis makanan itu penting. Dengan kata lain, menikmati protein, sayuran, buah-buahan, dan karbohidrat sehat merupakan langkah yang tepat agar ingatan tetap tajam. Jadi, silakan lakukan diet Mediterania atau seimbang atau empat lima sehat sempurna yang sering dikumandangkan oleh ibumu itu.

Apakah kamu pecinta makanan asin? Kata sebuah studi terlalu banyak makan garam bisa menyebabkan ini. Serta pastikan nutrisi penting ini tercukupi, termasuk selama masa pandemik COVID-19.

error: Konten dilindungi !!