Kamu Sudah Tidak Cinta pada Pasangan—Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

couple3 | | Kamu Sudah Tidak Cinta pada Pasangan—Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Foto: www.unsplash.com

Ketika jatuh cinta pertama kali, rasanya seperti hidup di dunia Disney. Seperti tulisan yang biasanya muncul di akhir cerita putri dan pangeran, ‘dan mereka hidup bahagia selamanya’. Akan tetapi, mayoritas hubungan tidak memiliki anti-badai dan anti topan, jadi kemungkinan bisa putus di tengah jalan sangat besar. Kemungkinan cinta berkurang terhadap pasangan sebesar kemungkinan hujan turun di bulan Januari. Alias, super mungkin.

Apa yang Menyebabkan Cinta Bisa Berkurang?

couple1 | | Kamu Sudah Tidak Cinta pada Pasangan—Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Foto: www.unsplash.com

“Seiring berjalannya waktu, bisa saja rasa cinta berkurang apalagi bila tidak dipupuk,” jelas Nadya Pramesrani, M. Psi., Psi, seorang Psikolog Keluarga & Pernikahan dari Rumah Dandelion.

Menurut Nadya, ada beberapa gejala yang bisa menandakan cinta berkurang terhadap pasangan. Kamu tidak merasa tertarik (kurang atau nihil) mendengar cerita pasangan, mudah terganggu/kesal dengan perilaku pasangan, “dingin”, kurangnya keinginan atau rasa senang ketika bertemu pasangan.

Kapan biasanya rasa cinta ala Disney itu bisa tergerus?

“Masing-masing pasangan berbeda,” jawab Nadya melalui email. “Tapi beberapa penelitian mengatakan honeymoon phase—fase dimana hubungan sedang menggebu-gebu yang sering kali diartikan sebagai masa cinta—biasanya berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun.” Di dalam sebuah studi ditemukan perasaan berkurang drastis setelah dua puluh tahun menikah.

Akan tetapi, Nadya menekankan bahwa ketika emosi positif dan cinta dalam hubungan tidak dipupuk, maka rasa itu bisa berkurang dengan cepat. Bahkan dalam waktu kurang dari 20 tahun.

“Iya, seiring berjalannya waktu bila tidak dijaga,” tekannya. “Atau bisa juga yang terjadi adalah bentuk cinta yang berubah. Tadinya full of passion (diwarnai oleh nafsu), menjadi full of intimacy (kenyamanan) dan komitmen. Tiga hal ini—passion, intimacy, commitment—adalah komponen cinta menurut Triangle of Love-nya Sternberg.”

Lebih lanjut Nadya menjelaskan bahwa sering kali memang kualitas hubungan suami dan istri mengalami penurunan sejak memiliki anak.

Seorang psikolog mengatakan bahwa karena mengasuh anak menyedot waktu, energi dan perhatian, ini artinya, satu pihak bisa merasa tidak diperhatikan lagi. Bahkan, “bisa berdampak pada kehidupan seks yang berkurang dan seringnya situasi ini tidak kembali lagi seperti semula,” tulis Alan Cooper penulis buku The Relate Experience.

Bagaimana Mengembalikan Cinta yang Sudah Berkurang?

couple2 | | Kamu Sudah Tidak Cinta pada Pasangan—Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Foto: www.unsplash.com

Bagaimana mengembalikan cinta berkurang terhadap pasangan? “Cara ada banyak,” kata Nadya. “Salah satu bisa mulai dari ekspresi rasa cinta menurut bahasa cinta masing-masing, mengapresiasi pasangan, ciptakan ritual dan kegiatan bermakna bersama, resolusi konflik yang ada, komunikasi terbuka (tidak hanya terkait operasional sehari-hari, tapi juga kekhawatiran atau harapan yg dimiliki), kencan, dan lain-lain. Intinya luangkan waktu untuk menjadi suami istri, tidak hanya sebaga orangtua bagi si kecil,” tegasnya.

Satu hal: kedua belah pihak mesti aktif berusaha dan menjaga eksklusivitas hubungan. Akan tetapi, jika ada unsur KDRT atau hal lain yang mengancam keselamatan, sepertinya hubungan tersebut tidak layak diperjuangkan.

Dan tentang seks sebagai salah satu cara membantu mengembalikan cinta, Nadya mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa hubungan seks yang berkualitas dapat meningkatkan kebahagiaan pasangan. Dengan syarat, seks yang dilakukan “berkualitas. Dalam artian puas secara fisik dan emosional. Artinya tidak hanya mencapai orgasme di kedua pihak, tapi juga ada kenyamanan emosional di kedua pihak,” tekannya.

Lalu bagaimana jika setelah melakukan segala hal tetap saja perasaan cinta itu tidak terlahir kembali?

“Jika orang yang saling peduli dan memiliki maksud baik, tanpa merasa bersalah atau menyalahkan, bisa mengenali tanda-tanda bahwa mereka sebaiknya berpisah, mereka bisa mengakhiri hubungan mereka tanpa rasa marah atau sia-sia,” tulis Randi Gunther PhD, seorang psikolog klinis dan penasihat pernikahan, di Psychology Today. “Jika pasangan terlalu lama bertahan pada sebuah hubungan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda membaik, mereka akan kehilangan kesempatan untuk menghargai pelajaran yang selama ini mereka dapatkan bersama.”

Dengan kata lain, jika segala sesuatu sudah dilakukan (termasuk berkonsultasi dengan profesional), tapi hubunganmu sepertinya tetap tidak berkembang menjadi lebih baik, kamu dan pasangan tidak perlu merasa malu atau gagal. “Maafkan dirimu, dan lanjutkan hidup,” tulis Shanae Hall, penulis Why Do I Have To Think Like A Man? “Tetaplah berdiri tegak dan fokus pada masa depanmu yang lebih cerah.”

Di sisi lain, ini definisi selingkuh yang harus kamu tahu.

error: Konten dilindungi !!