Ah, seandainya warna keungu-unguan dan merah muda itu berupa gaun atau rok atau atasan, mungkin kamu akan menyukainya. Namun yang satu ini berada di kulit, alias stretch mark. Apakah sebenarnya garis-garis kehijauan-biru-ungu-merah muda yang terlihat jelas di sekitar perut dan paha bagian atasmu itu?
“Stretch mark atau dalam bahasa medis disebut dengan striae distensae merupakan suatu kondisi kulit yang umum terjadi namun jarang sekali menyebabkan masalah kesehatan yang serius,” jelas Dr. Frien Refla Syarif, SpKK, seorang dokter spesialis kulit & kelamin, dan pemilik ERMEDIKA CLINIC.
Meski tidak berbahaya, tapi memang banyak yang ingin menghilangkannya (jika kamu salah satunya, it’s ok!). Biasanya alasannya, “lebih kepada sisi estetika tampilan kulit yang cukup mengganggu pada sebagian orang dan menurunkan rasa percaya diri,” tambah Dokter Frien. Ingin tahu apa saja metode untuk menghilangkan stretch mark? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Penyebab Stretch Mark?
Menurut Dokter Frien, hingga saat ini penyebab pasti stretch mark masih belum jelas. “Namun terdapat beberapa penyebab yang sangat mungkin menyebabkan stretch mark, salah satu yang tersering adalah efek ‘stretching‘ kulit yang disebabkan oleh kehamilan, obesitas, dan kenaikan berat badan. Ini disebabkan terjadinya ruptur atau ‘robekan’ pada jaringan kulit,” jelasnya.
Penyebab lainnya adalah pemakaian obat steroid baik topikal (oles) maupun oral (minum) jangka panjang. Selain itu ada yang namanya penyakit cushing’s syndrome, yang juga dapat menyebabkan terjadinya stretch marks akibat adanya peningkatan level hormon steroid pada tubuh. Selain itu, faktor genetik, penyakit liver kronis dan faktor-faktor imunologi lain yang masih dalam penelitian.
Jika saat ini kamu sedang hamil, stretch marks merupakan salah satu perubahan tubuh yang akan terlihat. Hampir 90% perempuan hamil mengalami kondisi kulit, yang disebabkan karena peregangan dan pelebaran kulit selama hamil ini. Pada wanita yang sedang mengandung, stretch marks terlihat di bagian perut, payudara, bokong dan panggul. Biasanya stretch marks cenderung terbentuk pada trimester kedua dan ketiga.
Bagaimana Cara Menghilangkan Stretch Mark?
Ada yang bilang stretch mark bisa dihilangkan—tapi ada juga yang bilang, ‘terima saja, itu bagian dari hidup’. Manakah yang benar?
“Stretch marks sulit untuk dihilangkan, namun dapat diupayakan untuk menyamarkannya,” jelas Dokter Frien.
Pada ibu hamil, garis-garis merah muda dan kemerahan ini bisa memudar setelah melahirkan, tapi jarang sekali benar-benar menghilang total.
Jadi, benarkah tidak ada jalan keluar untuk menghilangkan stretch marks?
“Treatment yang dilakukan pada tahap awal stretch marks terbentuk (berwarna merah) atau disebut striae rubrae dalam ilmu medis, akan lebih efektif dibandingkan dengan yang sudah lama terbentuk (berwarna putih). Modalitas terapi bervariasi, mulai dari pengolesan krim, chemical peeling, penggunaan laser, radiofrequency, microdermabrasi maupun microneedling, dengan hasil dan waktu yang bervariasi,” paparnya.
Ada banyak perawatan dan produk over-the-counter (OTC), termasuk minyak yang mengandung vitamin E, minyak zaitun, cocoa butter, yang telah digunakan untuk mencegah dan mengatasi stretch marks. Namun penelitian yang membuktikan bahwa produk-produk tersebut efektif masih sangat terbatas.
“Produk-produk OTC yang mengklaim dapat menghilangkan stretch marks, pada prinsipnya adalah untuk membuat kulit terhidrasi dengan baik dan menjaga barrier kulit tetap baik. Namun sangat sedikit penelitian yang mendukung bahwa produk tersebut ampuh mengatasi stretch marks. Apalagi jika stretch marks sudah terjadi dan sudah sejak lama muncul, maka efektifitasnya akan sangat minimal,” bebernya.
Bagaimana Cara Mencegah Striae Distensae?
Ah, untungnya ada cara mencegah stretch mark muncul di kulit.
“Gunakan pelembap ke seluruh tubuh termasuk perut dan pinggang maksimal 5 menit setelah mandi atau oleskan segera setelah mandi untuk menjaga barrier dan hidrasi kulit. Namun apabila stretch marks disebabkan oleh genetik maupun efek dari obat-obatan dan penyakit lain, akan lebih sulit dihindari,” ujar Dokter Frien.
Selanjutnya: Apa yang Terjadi Jika Kita Berhenti Memakai Pelembap? Ini Penjelasan Ahli Kulit.
