Bagaimana Cara Membersihkan Telinga Bayi Yang Tepat? Ini Kata Dokter

cara membersihkan telinga bayi
Foto: www.freepik.com

Tidak hanya pada orang dewasa, kotoran telinga yang menumpuk juga bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Akan tetapi sebelum membersihkannya, perlu diketahui terlebih dahulu cara membersihkan telinga bayi yang tepat. Sebab jika salah, maka ini bisa melukai telinga bayi.

Simak penjelasan dr. Hemastia Manuhara Harba’i, Sp.THT-KL, seorang Dokter Spesialis THT-L RS Mitra Keluarga Gading Serpong, Dokter Spesialias THT-KL RS Bethsaida Gading Serpong dan RSUP Dr. Sitanala Tangerang, serta Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialias Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (PERHATI-KL) Banten, yang menjelaskan cara membersihkan telinga bayi.

Apakah Kita Perlu Membersihkan Telinga Bayi?

cara membersihkan telinga bayi
Foto: www.canva.com

Sebenarnya menurut Dokter Hemastia, “telinga tidak perlu dibersihkan. Baik pada bayi, anak, atau dewasa. Karena sebetulnya, telinga bisa membersihkan sendiri dengan dilakukannya gerakan mengunyah. Sehingga tidak perlu untuk mengoreknya,” ujarnya.

“Untuk membersihkan telinga, sebaiknya harus dilakukan setiap enam bulan sekali secara rutin ke dokter THT, apalagi pada anak bayi. Karena selain untuk membersihkan telinga, pada anak bayi juga harus dilakukan kontrol ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk mengevaluasi pendengarannya,” paparnya.

Hal ini bertujuan agar melihat perkembangan ke depannya. “Untuk mengetahui apakah sudah bisa bicara atau belum, ia harus bisa mendengar terlebih dahulu. Dan untuk mendengar, maka bisa dilakukan pengecekan ke dokter THT,” ungkap Dokter Hemastia.

Bagaimana Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Tepat?

bagaimana cara membersihkan telinga bayi | | Bagaimana Cara Membersihkan Telinga Bayi Yang Tepat? Ini Kata Dokter
Foto: www.freepik.com

Saat terdapat kotoran di telinga bayi, Dokter Hemastia menyarankan untuk membersihkannya dengan cara dilap seperti biasa di area daun telinganya saja. “Cara membersihkan telinga bayi tidak boleh menggunakan cotton bud, yang berbentuk besi, atau yang ada plastiknya,” ujarnya.

Sebab, terdapat beberapa bahaya dari penggunaan cotton bud yang sering kali digunakan sebagai cara membersihkan telinga bayi, di antaranya adalah:

  • menumpuknya kotoran di telinga,
  • infeksi liang di telinga luar,
  • mengalami pecah gendang telinga,
  • terjadinya gangguan pendengaran,
  • telinga yang terasa berdengung.

Selain pada orang dewasa, bahaya penggunaan cotton bud ini juga berlaku pada anak bayi.

Apakah Boleh Menggunakan Obat Tetes Telinga pada Bayi?

apakah boleh menggunakan obat tetes telinga pada bayi | | Bagaimana Cara Membersihkan Telinga Bayi Yang Tepat? Ini Kata Dokter
Foto: www.canva.com

Mungkin sebagian orang menggunakan obat tetes telinga sebagai salah satu cara membersihkan telinga bayi. Padahal menurut Dokter Hemastia, “dilarang untuk membeli obat tetes sembarangan, baik pada bayi, anak-anak, atau dewasa,” katanya.

“Karena kita harus melakukan evaluasi terlebih dahulu pada bagian dalam telinga, apakah gendang telinganya bolong atau tidak. Serta tidak boleh sembarangan untuk membelinya. Sebab setiap obat tetes itu ada berbagai macam kandungan di dalamnya, dan itu harus disesuaikan,” terangnya.

Untuk obat tetes yang beredar di pasaran yang bertujuan untuk membersihkan atau sebagai antiseptik, “sebaiknya tetap tidak digunakan. Karena dikhawatirkan akan menyebabkan telinga yang berjamur atau gatal. Bahkan ada beberapa yang laserasi atau lecet, dan menyebabkan infeksi,” katanya.

Apa Saja Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Salah?

kesalahan yang dilakukan ketika membersihkan telinga bayi | | Bagaimana Cara Membersihkan Telinga Bayi Yang Tepat? Ini Kata Dokter
Foto: www.canva.com

Terdapat beberapa cara membersihkan telinga bayi yang sering kita lakukan, di antaranya:

Penggunaan cotton bud

Menurut Dokter Hemastia, tidak disarankan untuk membersihkan telinga bayi menggunakan cotton bud, sebab terdapat beberapa bahaya dari penggunaan alat tersebut.

“Mulai dari menumpuknya kotoran di telinga, infeksi liang telinga luar, pecah gendang telinga, gangguan pendengaran, dan telinga berdengung,” katanya.

“Oleh karena itu, jika ada kotoran di telinga sebaiknya dibersihkan saja dengan menggunakan lap pada area daun telinganya saja,” ujarnya.

Penggunaan obat tetes

Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan obat tetes telinga baik pada bayi, anak-anak, atau dewasa.

“Tidak boleh sembarangan menggunakan obat tetes yang beredar di pasaran. Karena dikhawatirkan akan menyebabkan telinga berjamur, gatal, luka, dan terjadinya infeksi,” ungkapnya.

Adakah yang Perlu Diperhatikan oleh Orang Tua Saat Membersihkan Telinga Bayi?

cara membersihkan telinga bayi
Foto: www.freepik.com

Dokter Hemastia menyarankan bahwa sebaiknya yang harus diperhatikan supaya telinga telinga itu bersih, terutama pada bayi di bawah enam bulan, adalah ketika mandi.

“Usahakan untuk menggunakan waslap di area telinganya. Sehingga nantinya tidak ada sisa-sisa sampo atau air yang berlebihan akan masuk ke dalam telinga. Kemudian kita usap di area telinganya,” tuturnya.

Selain itu, Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan ini juga menyarankan untuk para ibu yang menyusui, “diusahakan jangan menyusui atau memberikan susu sambil berbaring. Karena ketika dalam posisis tidur, dikhawatirkan masih ada sisa-sisa ASI atau susu pada area mulit bayi. Nantinya ini bisa mengalir ke area telinga,” ungkapnya.

“Sehingga air asi atau air susu bisa menggenang di area telinga dan menyebabkan terjadinya infeksi. Selain itu, biasanya juga akan tercium kebauan di area telinga. Jadi sebaiknya jangan menyusui sambil tiduran,” sarannya.

Kesimpulan

cara membersihkan telinga bayi
Foto: www.canva.com

“Prinsipnya, sejak lahir bayi disarankan untuk melakukan skrining pendengaran ke dokter THT. Ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi telinga, anatomi telinga, stuktur telinga, dan juga fungsi pendengaran dari anak bayi di bawah enam bulan,” katanya.

Setelah itu, nantinya bayi juga perlu melakukan pemeriksaan tes pendengaran. “Kemudian untuk pembersihan telinga, disarankan agar dilakukan secara rutin setiap enam bulan sekali dengan mengunjungi dokter spesialis THT,” anjurnya.

error: Konten dilindungi !!