12 Buku Tentang Realitas Yang Membuatmu Makin Cinta Kehidupan

Merasa jenuh dengan segala aktivitas? Dalam bukunya, Geulbaewoo memaparkan pengalamannya yang pernah berada di dalam titik merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan.

Ia juga merasa belum melakukan yang terbaik meski telah berusaha sebaik mungkin. Ia juga mengajak pembaca untuk memahami arti realitas bahwa semua orang bisa merasa lelah.

Oleh karena itu, cobalah untuk beristirahat dan lebih peduli terhadap diri sendiri. Menurutnya tidak ada salahnya untuk melepaskan hal yang membuat kita menderita.

Terdapat beragam perspektif baru yang ditunjukkan penulis dalam karyanya ini. Secara tidak langsung, buku ini juga akan membuat pembaca merasa lebih nyaman.

Meski memiliki keluarga yang baik-baik saja, namun Charlie tidak bersedia untuk mengungkapkan segala kegundahannya pada orang terdekat. Dengan trauma masa lalu, membuat dirinya menjadi banyak berubah.

Beberapa kali orang tuanya membawa Charlie ke psikolog. Namun hal tersebut tidak membuahkan hasil.

Namun ada satu cara yang selalu dilakukan oleh Charlie untuk mengatasi masalahnya, yakni menuliskan segala sesuatu yang ia rasakan dan mengirimkannya kepada orang-orang yang tidak ia kenal.  

Lewat surat-surat yang ditulis olehnya, membuat pembaca memahami arti realitas yang mana trauma yang dialami oleh seseorang bisa berdampak pada kehidupannya.

Suatu hari, Coraline membuka pintu yang biasanya selalu dikunci. Karena penasaran, ia pun akhirnya menemukan lorong ke rumah lain, yang persis dengan miliknya.

Seolah baru memasuki dunia baru yang paralel dengan dunia nyata, Coraline menemukan banyak keanehan yang terjadi. Seperti hewan yang bisa berbicara, serta mata ayah dan ibunya yang terbuat dari kancing hitam.

Awalnya gadis ini sangat senang, karena makanannya lebih enak dan terdapat banyak mainan, namun ayah dan ibu yang ada di sana selalu menahan Coraline dan tidak ingin melepaskannya.

Bahkan kedua orang tuanya di dunia paralel ini selalu membujuknya untuk menjahit kedua matanya dengan kancing hitam seperti mereka.

Siapa bilang masa remaja itu merupakan masa yang paling menyenangkan? Kenyataannya Melinda merasa bahwa ini merupakan masa-masa yang paling kejam.

Semua teman di kelasnya menjadi berubah dan tidak ingin berbicara dengannya. Karena kejadian itu, Melinda akhirnya berubah menjadi sosok pendiam, tidak ingin berbicara, bahkan hal tersebut juga membuat nilai-nilainya merosot.

Sayangnya, kedua orang tua Melinda tidak mencoba mencari tahu sikap anaknya yang berubah menjadi pendiam ini.

Novel keenam dari John Green ini menceritakan tentang Hazel Grace yang mengidap kanker tiroid. Ia dipaksa oleh ibunya untuk menjalani kehidupan seperti remaja pada umumnya.

Hazel pun akhirnya bergabung dengan sebuah kelompok yang beranggotakan anak-anak pengidap kanker.

Awalnya ini sangat membosankan, namun kemunculan Augustus Waters mengubah kehidupan Hazel. Hari-hari Hazel pun menjadi lebih berwarna, sebab Augustus selalu mengajak Hazel untuk melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan olehnya.

Sepasang saudari kembar, Cath dan Wren memang tidak bisa dipisahkan. Mereka selalu bersama dan keduanya merupakan penggemar Simon Snow, novel terkait dunia penyihir.

Kedua saudari kembar itu merasa bahwa Simon Snow adalah hidupnya, bahkan Cath menulis fanfiksi tentang Simon Snow dan semua orang menantikan karya dari Cath.

Namun tiba-tiba Wren tidak ingin mengetahui apa pun tentang Simon Snow. Bahkan gadis itu tidak mau menjadi teman sekamar Cath.

Dengan berat hati akhirnya Cath memulai kehidupan barunya. Hingga suatu ketika, seorang profesor berkata bahwa fanfiksi merupakan karya plagiat. Hal tersebut membuat Cath mulai mempertanyakan kehidupannya selama ini.

Holden Caufield, merupakan anak yang selalu merasa gelisah dan harus memahami arti realitas dengan menjalankan kehidupan yang bertolak belakang dengannya.

Ia merasa muak dengan segala hal di dunia ini. Bahkan ia selalu memandang segala sesuatu dengan negatif.

Holden juga berkali-kali telah dikeluarkan dari sekolahnya. Dan kali ini, ia dikeluarkan karena tidak lulus pada semua pelajaran.

Ia tidak berani untuk pulang ke rumah karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa ia telah dikeluarkan dari sekolah. Namun di sisi lain, ia juga tidak tahu harus pergi ke mana.

Sejak orang tuanya bercerai, Auden mengalami gangguan susah tidur. Ia selalu terjaga semalaman dan keluar rumah secara diam-diam.

Suatu ketika, ia mendapatkan undangan untuk menghabiskan liburan bersama ayahnya. Tanpa berpikir panjang, akhirnya ia bersedia untuk menghadirinya.

Ia berharap bahwa liburan ini bisa membuat pikirannya menjadi lebih baik. Sebab selama ini, ia hanya disibukkan dengan belajar.

Sang ibu sangat protektif dan sangat memerhatikan pendidikan serta masa depan Auden. Sehingga ia menghabiskan hampir seluruh masa remajanya tanpa bersenang-senang.

Anna selalu merasa tidak sabar untuk memasuki tahun ketiganya di SMA. Soalnya ia dikelilingi oleh sahabat dan pria yang disukainya.

Namun harapannya ini pupus ketika sang ayah yang memindahkannya ke Paris. Dengan terpaksa, Anna akhirnya tinggal di sebuah asrama. Ia pun berkenalan dengan Meredith yang tinggal di seberang kamarnya.

Berkat kejadian tersebut, akhirnya Anna mengenal Josh, Rashmi, dan Etienne St. Clair. Meski awalnya tidak nyaman berada di Paris, namun hal tersebut berubah setelah ia diajak jalan-jalan oleh St. Clair.

Tanpa disadari, Anna pun mulai menyukai pria tersebut, yang ternyata sudah memiliki kekasih.

Miles Halter memulai sekolahnya di Culver Creek. Murid yang selalu menyendiri ini akhirnya memiliki teman, yakni Chip Martin, Alaska, dan Takumi.

Selain berteman untuk pertama kali, Miles juga belajar untuk melanggar peraturan. Teman-temannya selalu mendorong Miles untuk merokok dan minum minuman beralkohol.

Namun dari semua temannya, yang paling menarik perhatian Miles adalah sosok Alaska. Gadis ini serung kali bersikap sangat menyenangkan namun tiba-tiba menjadi pemurung dan pendiam.

Di umur 17 tahun, Mia Hall harus dihadapkan dengan pilihan antara hidup dan mati. Hal ini disebabkan oleh kecelakaan yang dialami oleh Mia dan keluarganya.

Hanya gadis itu yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut, sementara adik dan kedua orang tuanya meninggal dunia di tempat.

Mia pun mengalami koma, dan di sisi lain ruhnya keluar dari tubuhnya. Ia melihat dirinya sendiri tengah terbujur kaku di atas ranjang rumah sakit.

Gadis ini akhirnya merasa bimbang dan dihadapkan oleh dua kenyataan, tetap hidup tanpa keluarganya, atau mati dengan meninggalkan kekasih serta sahabatnya.

Untukmu yang ingin memahami arti realitas atau kenyataan, cobalah untuk membaca kisah Margaret. Sebab gadis ini mengalami hal-hal yang kemungkinan pernah dialami oleh banyak orang.

Tidak ada satu pun orang yang bisa diajak bicara oleh Margaret. Mereka tidak mau memahami masalah yang dihadapinya ketika menjelang dewasa. Baik itu soal laki-laki, sekolah, atau orang tua.

Akhirnya, Margaret pun memutuskan untuk mengobrol dengan Tuhan, sambil terus berharap dapat menemukan jawabannya secara cepat.