Meski dianggap menjadi infeksi yang umum, namun nyatanya toxoplasma pada ibu hamil bisa menjadi hal yang berbahaya, baik itu pada ibu maupun pada bayi.
Simak penjelasan dari dr. Dewi Rumiris, Sp.OG, seorang Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Muhammadyah Taman Puring dan RSIA ASIH Jakarta Selatan, terkait bahaya toxoplasma pada ibu hamil dan cara mengatasinya dengan tepat.
Apa Itu Penyakit Toxoplasma?
Infeksi toxoplasma memang menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil. Menurut Dokter Dewi, penyakit ini disebabkan olah parasit Toxoplasma gondii yang berasal dari berbagai sumber.
“Penyakit ini bisa disebabkan karena memakan telur parasit yang berasal dari daging mentah yang mengandung telur parasit. Kemudian bisa juga karena mengonsumsi sayuran mentah atau makanan yang terkontaminasi kotoran binatang yang mengandung telur parasit,” jelasnya.
Dokter Dewi menambahkan bahwa penyebaran infeksi toxoplasma ini juga bisa terjadi karena tertiup oleh angin atau lewat udara.
Apakah Penyakit Toxoplasma pada Ibu Hamil Berbahaya?
Pada dasarnya, toxoplasma pada ibu hamil merupakan penyakit yang ringan. Akan tetapi hal ini juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
“Pada ibu hamil, penyakit ini sesungguhnya tidak terlalu berbahaya. Namun pada bayi, toxoplasma dapat menyebabkan kecacatan bayi,” tutur Dokter Dewi.
Apa Saja Faktor Risiko yang Bisa Menyebabkan Ibu Hamil Mengalami Infeksi Ini?
Beberapa orang mungkin sudah sering mendengar keterkaitan antara penyakit toxoplasma pada ibu hamil dengan memelihara binatang, khususnya kucing di rumah.
Meski demikian, memelihara kucing bukan menjadi satu-satunya penyebab infeksi toxoplasma selama masa kehamilan. Berikut beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya penyakit toxoplasma:
- Makan daging atau ikan mentah
- Mengonsumsi sayuran mentah
- Tidak mencuci tangan ketika mau makan
- Memiliki kucing
- Kebiasaan tidak menutup makanan
Bagaimana Gejala Toxoplasma pada Ibu Hamil?
Infeksi toxoplasma biasanya memiliki gejala yang hampir serupa dengan penyakit lain, sehingga sulit untuk terdeteksi. Bahkan tanpa pemeriksaan medis, mungkin saja ibu hamil tidak mengetahui bahwa dirinya terkena penyakit yang satu ini.
Namun menurut Dokter Dewi, ada beberapa tanda-tanda yang bisa diperhatikan, yakni:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Nyeri tenggorokan
- Pembesaran kelenjar getah bening
Oleh karena itu, Dokter Spesialis Kandungan ini menyarankan “agar ibu hamil segera memeriksakan diri setelah mengalami keluhan ini,” ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi infeksi ini dengan cepat dan tepat. Sehingga dapat mencegah risiko penyakit yang lebih parah.
Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Toxoplasma?
Saat berkonsultasi dengan dokter, biasanya akan dilakukan pemeriksaan darah untuk mendiagnosis penyakit yang satu ini. “Lalu nantinya bisa diobati dengan antiparasit dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” terang Dokter Dewi.
Sebab, jika tidak segera diatasi nantinya penyakit toxoplasma ini akan berdampak buruk pada ibu hamil maupun janin.
“Pada ibu, toxoplasma bisa menjadi kronos, yang nantinya akan tersimpan di dalam tubuh dan suatu saat bisa kembali kambuh. Sementara pada bayi, penyakit ini bisa menimbulkan kecacatan atau bahkan kematian,” ujarnya.
Parasit ini bisa tersimpan di dalam tubuh dan suatu saat bisa kembali kambuh. Maka jika ibu hamil pernah mengalami toxoplasma di kehamilan sebelumnya, kemungkinan bisa saja ia dapat kembali mengalami penyakit ini di kehamilan berikutnya.
Bagaimana Cara Mencegah Toxoplasma Selama Hamil?
Meski dianggap tidak berbahaya, namun nyatanya penyakit toxoplasma bisa berdampak buruk jika dibiarkan, baik itu pada ibu hamil atau bayi.
Oleh karenanya, ada baiknya ibu hamil melakukan beberapa langkah pencegahan terhadap penyakit yang satu ini.
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah toxoplasma selama masa kehamilan:
- Dianjurkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan apa pun, baik itu saat mengolah makanan atau ketika ingin makan
- Simpan makanan dalam wadah yang tertutup supaya terhindar dari parasit
- Melakukan vaksinasi terhadap kucing
Selain itu apabila memungkinkan, Dokter Dewi menyarankan agar setiap ibu hamil melakukan skrining lab TORCH di awal masa kehamilan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi lebih dini beberapa infeksi seperti toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex virus, dan sifilis. Sehingga risiko penularan dan komplikasi infeksi pada janin bisa dicegah.
Kesimpulan
Beberapa mungkin menganggap bahwa infeksi toxoplasma pada ibu hamil tidak begitu berbahaya. Namun kenyataannya, penyakit ini juga bisa berdampak buruk jika dibiarkan.
Apalagi mengingat bahwa penyakit toxoplasma memiliki gejala yang umum dengan penyakit lainnya, sehingga membuatnya sulit untuk terdeteksi.
Akan tetapi, jika ibu hamil mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar getah bening, maka ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
