Suka Cerita Super Menyentuh? Ini 13 Novel Altruism yang Wajib Dibaca

Atticus Finch baru saja memutuskan untuk membela seorang pria kulit hitam bernama Tom Robbinson yang didakwa telah melakukan pemerkosaan terhadap orang kulit putih. Namun, keputusannya tersebut ditentang oleh lingkungannya, karena di zaman tersebut membela orang kulit hitam dinilai sebagai perbuatan yang tidak pantas.

Meski begitu, Atticus tetap rela dan bersikeras menangani kasus ini. Karena ia percaya bahwa Tom tidak bersalah dan ingin menegakkan keadilan tanpa peduli dengan latar belakang maupun warna kulit seseorang.

Salah satu buku yang memberikan pemahaman tentang altruism adalah The Giving Tree. Di dalamnya menceritakan tentang persahabatan antara pohon apel dengan seorang anak laki-laki. Sejak kecil, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama. Namun setelah beranjak remaja, laki-laki ini jarang mengunjungi pohon apel.

Suatu hari, ia datang dan meminta uang kepada sang pohon. Akhirnya pohon apel pun menyuruhnya untuk mengambil buah apel yang masih bergelantungan untuk dijual. Setelah itu, remaja itu pun menghilang dan baru kembali untuk meminta rumah. Pohon itu pun rela memberikan semua dahan-dahannya untuk laki-laki tersebut.

Sejatinya altruism adalah perilaku seseorang yang tulus memberikan pertolongan terhadap orang lain. Hal ini juga dilakukan oleh Aibileen saat merawat seorang gadis yang merupakan anak dari majikannya.

Menurut Aibileen, anak tersebut sangatlah malang karena sering diabaikan dan menjadi objek pelampiasan emosi ibunya. Padahal, selama bekerja Aibileen juga sering mendapatkan perilaku kasar dari majikannya. Namun ia tetap menyayangi anak tersebut layaknya seorang ibu kandung.

Karena perubahan iklim dan paparan bahan kimia yang beracun, menyebabkan sebagian besar populasi di Gilead mengalami masalah infertilitas. Namun hal ini tidak dialami oleh Offred, seorang Handmaid atau budak seks yang diberkati dengan kesuburan. Ia pun ditempatkan di rumah-rumah petinggi pemerintahan untk bertujuan ‘menyelamatkan’ populasi Gilead dari kepunahan.

Buku ini menjadi inspirasi dari serial televisi terkenal, The Handmaid’s Tale, yang mendapatkan banyak penghargaan.

Seorang gadis kecil bernama Matilda memiliki kepribadian yang unik, selain itu ia juga jenius. Namun sayangnya, ia tidak mudah bersosialisasi. Baik orang tua maupun gurunya juga tidak menganggapnya istimewa, padahal Matilda memiliki intelegensi tinggi dan kemampuan super yang bisa menggerakan benda hanya dengan pikirannya.

Berkat kemampuan istimewanya itu, Matilda berhasil menyelamatkan peristiwa buruk yang terjadi di sekolahnya.

Rekomendasi buku selanjutnya yang mengajarkan arti altruism adalah The Secret Life of Bees. Menceritakan tentang Lily Owens, yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk menghadapi seorang ayah yang kejam. Namun untungnya, ia ditemani oleh Rosaleen, seorang pengasuh berkulit hitam.

Suatu ketika, Rosaleen berniat untuk pergi ke kota untuk menggunakan hak suaranya. Namun tiba-tiba ia dipukuli oleh para rasialis. Akhirnya Lily pun membantu meloloskan pengasuhnya dan mengajaknya untuk kabur ke Tiburon.

Karena menggunakan kacamata tebal, kawat gigi, dan rambut ikalnya yang berantakan, Meg dianggap sebagai anak yang nakal oleh guru dan teman-temannya. Tak jarang, Meg juga mengalami perlakuan buruk mulai dari tatapan hingga komentar sinis terkait ayahnya yang menghilang secara misterius.

Meski sedih, namun Meg tetap berusaha untuk menerima semua perlakuan tersebut dan terus melakukan pencarian terhadap ayahnya.

Bagi Coraline, memiliki ibu dan ayah yang sibuk sangatlah menyebalkan. Ia pun merasa terasingkan dan berusaha untuk bersosialisasi dengan para tetangganya.

Suatu ketika, Coraline membuka salah satu pintu di sebelah apartemennya, dan menemukan lorong yang membawanya ke flat lain. Ia pun menyadari bahwa ruangan tersebut sangat persis dengan rumahnya.

Ia merasa senang berada di sana karena semua orang terlihat sangat ramah dan perhatian kepadanya. Namun sayangnya, ada sesuatu yang perlu dibayar dari kenyamanan yang diterima Coraline di rumah ini.

Seorang wanita bersama suaminya, John, baru saja menyewa rumah untuk berlibur. Hal ini mereka lakukan untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan yang tengah dialami wanita tersebut. Suatu ketika, ia melihat sesosok wanita yang keluar dari sudut dinding yang ditutupi oleh wallpaper berwarna kuning. Sosok tersebut merayap dan keluar menuju pekarangan rumahnya.

Namun ia terus-menerus mengabaikannya karena khawatir akan menambah keyakinan John dan keluarga besarnya bahwa dia benar-benar gila.

Buku selanjutnya yang menggambarkan altruism adalah A Tree Grows In Brooklyn. Menceritakan tentang Francie dan Neeley sejak kecil memang memiliki kehidupan yang sulit dan tumbuh di lingkungan yang kumuh.

Mereka harus melakukan berbagai hal untuk mendapatkan uang dan makanan. Beranjak remaja, Francie sebagai anak sulung harus bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Padahal jauh di lubuk hatinya, ia ingin terus sekolah.

Margaret Lea saat ini sedang terkejut karena menerima undangan dari Vida Winter, penulis novel yang telah memproduksi 56 karya. Ia berniat untuk mengabaikan undangan tersebut, namun rasa penasarannya ternyata jauh lebih besar, hingga akhirnya ia menemui Vida.

Siapa sangka, pertemuan tersebut justru membuat Margaret menjadi satu-satunya orang yang mengetahui kisah masa lalu Vida. Ia pun berniat melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan kehidupan Vida di masa lampau agar bisa menuliskan kebenaran tentang sosok penulis tersebut.

Menceritakan tentang kehidupan wanita Cina di abad ke-19, novel ini menceritakan tentang Lily dan Bunga Salju. Kedua gadis ini menjalani tradisi pengikatan kaki agar tetap mungil dan menjadi bukti tentang kemampuannya menahan penderitaan selama menikah.

Namun, Lily dan Bunga Salju merupakan sepasang laotong, kembaran sehati yang bersatu dalam ikatan sebuah kipas sutra berhias nu shu, tulisan rahasia untuk kaum wanita. Sayangnya, nu shu ini justru mengkhianati mereka.

Gadis berusia Sembilan tahun yang berambut merah ini tinggal bersama seekor monyet yang diberi nama Mr. Nilsson. Ibunya meninggal ketika Pippi masih kecil sekali, sementara ayahnya adalah seorang Kapten Kapal yang menghilang di tengah badai.

Di lingkungannya, ia berteman dengan kakak beradik Tommy dan Annika. Mereka bertiga sering melakukan petualangan yang menyenangkan.

Bagi Pippi, tidak ada hal yang bisa membuatnya takut. Karena hal tersebut, ia sering membantu banyak orang seperti mencari barang yang hilang, berhadapan dengan pencuri, hingga berhasil melawan laki-laki terkuat di sirkus.